Giuseppe "Beppe" Marotta tak lagi bekerja di Juventus. Sebelumnya, Marotta adalah Direktur Umum yang merangkap sebagai CEO Juventus. Namun karena visi dan misi yang tak lagi sama dengan Andrea Agnelli sang presiden Juventus, Juve memilih tidak memperpanjang kontraknya yang berakhir pada 25 Oktober 2018.
"Tidak ada lagi kesepahaman dengan Presiden Agnelli. Saya minta maaf, keputusan telah diambil, dan itu sudah diumumkan. Nama saya tidak akan ada lagi dalam jajaran anggota manajemen Juventus," kata Agnelli pada wawancara dengan Corriere dello Sport pada September silam.
Kabarnya, Manchester United dan Arsenal tertarik menggunakan jasanya yang dikenal sebagai otak keberhasilan transfer Juventus sejak 2010. Walaupun begitu, Marotta diisukan lebih memilih terus berkarier di Italia. Sempat juga dikabarkan tengah diminati AS Roma dan Napoli, kemungkinan besar Inter akan jadi pelabuhan pria kelahiran 25 Maret 1957 ini.
“Saya akan tetap berkarier di Italia dan Inter adalah kemungkinannya,” ujar Marotta kepada Calciomercato.
Pernyataan Marotta semakin diperkuat dengan telah digelarnya pertemuan antara Marotta dengan Presiden anyar Inter, Stephen Zhang, awal Oktober silam. Pada saat Zhang diresmikan menjadi Presiden baru La Beneamata, Zhang pun mengundang Marotta untuk hadir di acara tersebut. Masih dari sumber yang sama, kabarnya Marotta sedang dalam pembicaraan dengan Inter dan akan ditunjuk sebagai CEO Inter pada Januari mendatang.
Menurut Tuttosport, Zhang dan Marotta telah melakukan pertemuan beberapa kali setelah pertemuan pertama tersebut. Kabarnya, pertemuan tersebut membahas rencana Inter yang akan menguasai kembali sepakbola Italia dan Eropa, dan Zhang percaya bahwa Marotta adalah sosok yang tepat untuk membantu Inter mengembalikan kejayaannya.
Inter akan menyambut Marotta dengan tangan terbuka demi meraih kesuksesan. CEO Inter saat ini, Alessandro Antonello, menyambut baik kedatangan Marotta. Namun, Antonello belum bisa memastikan apakah Marotta dan Inter sudah menjalin kesepakatan atau belum.
“Marotta ke Inter? Seperti yang selalu kami katakan, proyek kami adalah suatu pertumbuhan,” ujarnya seperti dilansir Il Sole 24. “Siapapun yang dapat memberikan kontribusi untuk membantu kami mencapai tujuan yang telah ditetapkan pasti akan selalu diterima. Marotta adalah sutradara hebat, tetapi pada tahap ini kita hanya bisa menunggu, dia adalah sutradara penting dan menyukai bisnis, tidak ada yang bisa dikatakan hingga kami mendapat tanda tangannya.”
Marotta adalah sosok di balik kejayaan Juventus dalam delapan musim terakhir. Dia menyelamatkan Bianconeri dari paceklik gelar setelah didegradasi ke Serie B karena kasus pengaturan skor. Didatangkan dari Sampdoria pada musim 2010/11, Marotta menggantikan posisi Alessio Secco sebagai Direktur Umum sekaligus CEO. Posisi tersebut membuatnya menjadi sosok penting dalam membeli, mempertahankan dan menjual pemain.
Dari pekerjaan Marotta-lah Juventus mendapatkan pemain-pemain sekaliber Arturo Vidal, Stephan Lichtsteiner dan Andrea Pirlo, Leonardo Bonucci, Miralem Pjanic, Dani Alves, Andrea Barzagli, Carlos Tevez, Fernando Llorente, Paul Pogba, serta pemain-pemain lain yang didatangkan dalam rentang waktu 2010-2018. Kedekatan Marotta dengan Fabio Paratici, pemandu bakat yang dikenal memiliki pengamatan jeli terhadap potensi pemain, menjadi salah satu faktor dirinya bisa mendatangkan pemain berkualitas untuk Juventus. Hanya Cristiano Ronaldo pemain yang tidak datang lewat rekomendasinya, yang kemudian ini disinyalir jadi penyebab retaknya hubungan Marotta denga Agnelli.
"Joao Cancelo punya agen yang sama dengan Cristiano Ronaldo —Jorge Mendes. Ronaldo-lah yang pertama kali meyakini kepindahannya ini. Dia memilih Juventus dan kami menyambut baik kesempatan tersebut. Ini merupakan kerja sama tim," bebernya pada Corrier della Sera pada Juli lalu.
Tidak hanya pemain, pelatih yang menukangi Juve sejak 2010 pun merupakan pelatih pilihan Marotta. Luigi Delneri, Antonio Conte dan Massimilliano Allegri pun adalah pelatih-pelatih yang dirasa Marotta mampu membawa Juve ke arah kesuksesan. Pilihannya itu tepat karena Conte dan Allegri menjadi pelatih yang membuat Juve saat ini meraih scudetto tujuh kali beruntun.
Ya, Marotta adalah sosok penting yang mengembalikan muruah Juventus dari kesebelasan semenjana ke kesebelasan terbaik Italia, yang juga merupakan salah satu kesebelasan terbaik Eropa bahkan dunia. Karena selain scudetto, Juve juga meraih Coppa Italia dan Super Coppa Italia plus dua final Liga Champions.
"Saya punya delapan tahun yang hebat di sini, penuh dengan kesuksesan, Juventus akan selalu ada di hati saya," tutur Marotta dalam pernyataan resmi yang dirilis Juventus. Posisi Marotta di Juventus sendiri kabarnya akan digantikan Paratici, "tangan kanan" sekaligus kolega Marotta dalam membangun Juventus.
Baca juga: Restoran "All You Can Eat" dari Beppe Marotta untuk Juventus
(mag/ar)
Komentar