Sepakbola Indonesia lambat laun mencuri perhatian pemain dan pelatih asal Eropa. Terbaru, PSM Makassar meresmikan pemain asing anyarnya bernama Eero Markkanen. Menariknya, Markkanen pernah berseragam Real Madrid. Namun memang nasibnya tak mujur hingga akhirnya kini melanjutkan kariernya di Indonesia.
Markkanen sendiri masih berusia 27 tahun. Usia emas pesepakbola, khususnya seorang penyerang. Sebelumnya dia bermain untuk kesebelasan divisi teratas Swedia, Dalkurd FF. Dia dilepas karena gagal mengangkat prestasi tim, bahkan harus terjerumus ke jurang degradasi untuk musim 2019.
Namun Markkanen memang punya rekam jejak mentereng. Dia lahir di Jyväskylä, kota yang terkenal dengan sains olahraga di Finlandia.
Dia sebelumnya merupakan calon penyerang andalan Timnas Finlandia. Debut pada 2014, total 14 caps berhasil dikoleksinya. Karena itu pula Real Madrid merekrutnya pada 2014 dengan harapan pemain kelahiran 3 Juli 1991 ini bisa memaksimalkan potensinya. Markkanen bahkan menekan kontrak berdurasi tiga tahun bersama Madrid.
Pada laman resmi Madrid saat itu, Markkanen disebut sebagai penyerang jangkung yang sulit dihentikan oleh lawan. Ketika bola di kakinya, lawan akan kesulitan merebutnya karena fisiknya yang terbilang kekar. Untuk mengasah kemampuannya, Madrid mengirimnya ke Real Madrid Castilla yang dilatih Zinedine Zidane dulu.
Meski sempat menjanjikan, ternyata Markkanen diputus kontrak di tengah jalan. Baru semusim, Zidane merekomendasikan manajemen Madrid untuk mencoretnya karena Markkanen dinilai tidak bisa menjaga fisiknya selama libur kompetisi. Pihak Madrid menyebut bahwa alasan Markkanen diputus kontrak karena berat badan sang pemain naik hingga 18 kilogram ketika kembali ke tempat latihan.
Markkanen tentu kecewa atas keputusan sepihak Madrid tersebut. Bahkan dia menyindir Madrid lewat akun Twitter-nya. Dia mengunggah foto wajahnya yang diedit sehingga terlihat gemuk seperti yang dinilai pihak Real Madrid.
https://twitter.com/eeromarkkanen/status/634627430087589889
Selain berbadan kekar, Markkanen punya postur tubuh yang tinggi. Dia disebut-sebut memiliki tinggi nyaris dua meter, atau tepatnya 197 cm. Saat membela Madrid, berat badannya sendiri disebut mencapai 97 kilogram. Karena posturnya yang tinggi besar itulah dia mendapatkan julukan "The Tank".
Postur Markkanen yang tinggi tak lepas dari keturunan biologis yang menurun dari sang ayah yang merupakan mantan pebasket Timnas Finlandia, Pekka Markkanen. Adiknya, Lauri Markkanen, jauh lebih tinggi darinya (213 cm) dan meneruskan jejak sang ayah dengan menjadi pebasket. Lauri kini bermain untuk tim NBA, Chicago Bulls.
Kini Markkanen terdampar di Indonesia. Pemain yang pernah membela kesebelasan besar Swedia, AIK, ini akan membuktikan kualitasnya sebagai pemain hebat bersama Juku Eja. Tugas utamanya tentu mencetak banyak gol agar gelar juara Liga 1 yang musim lalu nyaris didapat PSM bisa benar-benar digenggam.
Meski baru kehilangan kepala pelatihnya, Robert René Alberts, karena alasan kesehatan, PSM dinilai sebagai kesebelasan yang cocok bagi Markkanen di atas kertas. Sebelumnya ada Wiljan Pluim, dengan tinggi 191 cm, yang juga terkenal selalu merepotkan lini tengah dan lini pertahanan lawan. Apalagi PSM juga akan bermain di AFC tahun ini.
foto: mtvutiset
Komentar