Italia selalu memunculkan cerita baru soal pemecatan pelatih tiap tahunnya. Jika di musim lalu muncul Palermo yang gonta-ganti pelatih hingga 5 kali dalam semusim, kini predikat itu akan dipegang oleh Catania.
Hari Minggu lalu Catania memecat pelatih Rolando Maran untuk kedua kalinya pada musim ini. Pemecatan itu terjadi setelah Catania ditaklukan 1-2 oleh Torino, saat bermain dikandang. Kekalahan ini membuat Catania menjadi posisi juru kunci Serie-A dengan hanya mengumpulkan 20 poin dari 32 pertandingan.
Pemecatan ini juga sebenarnya bukan yang pertama kali dilakukan Catania. Sebelumnya, Maran yang menjadi pelatih dilengserkan akibat hasil buruk Catania selama delapan laga awal.
Kala itu Maran diganti oleh Luigi de Canio. Namun, apa daya Di Canio ternyata tak mampu membawa Catania berprestasi, malah semakin terherembab, Anehnya setelah memecat Di Canio, Catania malah menunjuk kembali Maran yang dipecat di awal musim.
Pada periode keduanya melatih Catania, Maran hanya membawa satu kemenangan dalam 13 laga. Catatan buruk ini membuat Maran ditendang dari Catania untuk kedua kalinya.
Fenomena gonta-ganti pelatih memang sudah membudaya di Italia, dimusim ini saja tercatat sudah ada 14 pelatih yang dipecat sebelum musim berakhir di Italia, angka ini hanya bisa disaingi oleh Liga Inggris yang memecat 12 pelatih, di Liga Spanyol ada 6 pelatih dan Liga Jerman 2 pelatih. Jika ditilik rataan selama 5 musim terakhir hampir lebih dari 13 pelatih di Italia per musimnya pasti mengalami pemecatan.
(wam)
Komentar