Kentalnya Nuansa Politis di Pertandingan Serbia vs Albania

Berita

by Ammar Mildandaru Pratama

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

Kentalnya Nuansa Politis di Pertandingan Serbia vs Albania

Sebanyak 3500 polisi lengkap dengan helm, body protector, dan balaclava (penutup kepala) telah bersiaga di sekitar Stadion Partizan. Ini adalah pemandangan yang "biasa" di kota Belgrade, setidaknya tiap dua tahun sekali saat terjadi "Eternal Derby", yang merupakan salah satu laga terpanas di Eropa antara Red Star Belgrade melawan FK Partizan.

Tetapi malam kemarin (14/10) kondisinya berbeda. Raut wajah pihak keamanan lebih tegang dari biasanya. Hal ini karena Stadion Partizan akan menggelar laga yang lebih panas, tim nasional Serbia melawan tim nasional Albania. Kedua negara tersebut telah terlibat konflik sejak lama. Terutama yang terkait perang etnis di wilayah Kosovo. "Ini adalah operasi (pengamanan) yang lebih besar dari Eternal Derby," sebut Nikola Popovac, wakil kepala kepolisian Belgrade.

Benar saja, pertandingan berjalan keras dan laga sempat terganggu beberapa kali akibat ulah penonton. Flare dilempar ke lapangan, bendera NATO dibakar, dan yang terakhir sekaligus pemicu kerusuhan besar adalah masuknya drone (pesawat baling-baling kecil yang bisa dikendalikan dari jauh) yang membawa logo Albania. Wasit Martin Atkinson juga berkali-kali terlihat sibuk dengan alat komunikasi untuk menanyakan apakah situasi masih kondusif atau tidak.

Sebelumnya pihak kepolisian menyatakan keamanan sudah diperketat termasuk menempatkan detektor logam di pintu masuk stadion. Namun anehnya flare masih saja menyala di Stadion Partizan. Tampaknya para suporter telah amat lihai dalam menyelundupkan barang-barang tersebut, dan mungkin, flare tidak bisa terdeteksi oleh sekadar detektor logam.

drone albania

Sesuai kesepakatan dengan UEFA, pendukung Albania sebenarnya dilarang untuk datang ke stadion. Namun entah kenapa tak sampai 45 menit pertama sebuah drone tiba-tiba masuk lapangan. Tepatnya pada menit ke-41. Dengan digantung tali, drone tersebut membawa bendera dengan logo Albania. Dianggap mengganggu pertandingan, Aleksander Mitrovic pemain Serbia berusaha menarik benderanya. Seakan tak terima  pemain Albania melakukan perlawanan dengan merebut bendera tersebut.

Kejadian ini memicu keributan antar pemain sekaligus para staf kedua tim. Suasana panas membuat para penonton juga ikut merangsek ke lapangan dengan menjebol pagar. Situasi yang tak terkendali membuat wasit menghentikan pertandingan. Setelah itu pihak UEFA akhirnya memutuskan membatalkan laga dan belum ada keputusan hingga saat ini kapan akan dilanjutkan.

Beragam spekulasi muncul terkait masuknya drone dan bendera Albania yang masuk lapangan. Pihak pejabat Albania disebut turut andil dalam aksi tersebut meski belum ada konfirmasi resmi. Karena timbul pertanyaan, apakah drone tersebut memang dikendalikan di luar lapangan atau dari dalam stadion.

rusuh albania



Komentar