Piala Dunia 2014 menjadi panggung pertunjukkan bagi sejumlah penjaga gawang untuk menampilkan kehebatannya. Anda pasti ingat bagaimana gerak refleks Guillermo Ochoa kala menahan sundulan Neymar. Anda juga pasti tak akan lupa bagaimana Tim Howard melakukan 16 kali penyelamatan dalam pertandingan melawan Belgia.
Seperti pemain yang mengisi pos lainnya, sejumlah kiper juga akan menggunakan jersey baru musim mendatang. Keylor Navas kini sudah resmi berkostum Real Madrid, sedangkan David Ospina selangkah lagi akan menjadi anak asuh Arsene Wenger di Arsenal.
Lalu, bagaimana dengan nasib kiper fenomenal lainnya macam kiper Aljazair, Rais MâBolhi atau kiper Nigeria, Vincent Eneyama, misalnya? Toh kedua nama ini juga bermain apik dengan mematahkan sejumlah peluang lawan. Apakah nama mereka tidak akan kembali terdengar seperti sebelum Piala Dunia digelar?
Rais MâBolhi
Namanya melambung berkat sejumlah penyelamatan kala menghadapi Jerman. Ia membuat skuat Jerman yang bertabur bintang tersebut dibuat frustasi selama 90 menit. Meski akhirnya kebobolan dua gol di babak perpanjangan waktu, tapi Rais bermain gemilang dengan 11 penyelamatan. Ini yang membuat situs resmi FIFA menobatkannya sebagai pemain terbaik di pertandingan tersebut.
MâBolhi sebenarnya lahir di Paris, Prancis. Ia memulai karir timnasnya bersama Prancis U-17, dan Prancis U-18. Tapi Bolhi lebih memilih bermain untuk negara ibunya, Aljazair. Pemain bernama lengkap Adi Rais Cobos Adrien MâBolhi ini memulai debutnya pada 2010. Saat itu, Aljazair kalah atas Irlandia 0-3. Bolhi sendiri hanya kebobolan satu gol lewat titik putih.
Tahun lalu, pemain asal klub CSKA Sofia ini sempat diminati sejumlah klub di Inggris. Bahkan, pada 2010 ia sempat melakukan trial bersama Manchester United. Sayang, Sir Alex Ferguson lebih memilih Anders Lindergaard ketimbang dirinya.
Berdasarkan rilis transfermarkt.co.uk, nilai transfer pemain kelahiran 1986 ini berkisar 440 ribu pounds. Ia merupakan solusi alternatif jika Arsenal memang kesulitan mencari tambahan kiper.
Vincent Enyeama
Kiper kelahiran 1982 ini sempat membuat sensasi setelah meme-nya beredar pada 2010 silam. Kala itu, ia yang mengawal gawang Nigeria terlihat begitu bosan berada di bawah mistar. Bukan hal yang jarang ketika ia terlihat hanya bersandar di tiang gawang, lalu pandangannya mengarah lurus ke depan.
Piala Dunia 2014 seolah menjadi pertunjukkan baru bagi dirinya. Enyeama berhasil melakukan dua cleansheet berturut-turut kala menghadapi Iran dan Bosnia Herzegovina. Enyeama juga bermain apik kala Nigeria dikalahkan 2-3 oleh Argentina. Ini pula yang membawa Nigeria lolos hingga babak 16 besar.
Enyeama sempat dikatikan dengan Arsenal. Kabarnya, Arsene Wenger telah memantau kiper yang bermain untuk Lille ini. Tapi, Enyeama sudah meneken perpanjangan kontrak hingga 2017 mendatang. Ia pun ingin bermain lebih lama bersama Lille jelang akhir karirnya.
Guillermo Ochoa
Ochoa mungkin menjadi salah satu debutan yang sama sekali tidak diperhatikan. Bayangkan, ketika melakoni Piala Dunia 2014 ia tidak memiliki klub karena kontraknya dengan AC Ajaccio telah habis pada Juni lalu. Bahkan, hingga hari ini, tidak ada nama klub dalam laman profilnya di wikipedia.
Ochoa dinobatkan dua kali sebagai man of the match di Piala Dunia 2014. Ia bermain begitu gemilang kala menghadapi Brasil dan Belanda. Situs transfermarkt menilai harga pasarannya sekitar 4,4 juta pounds. Tapi, karena sang pemain tidak memiliki klub, barangkali klub peminat hanya mesti membayar fee untuk agen dan gajinya perpekan.
Agen sang pemain mengemukakan adanya tawaran dari Liverpool, Arsenal, dan Atletico Madrid. Jika The Reds serius, tampaknya Ochoa akan lebih memilih bermain di Anfield ketimbang di dua klub lainnya.
Tim Howard
Nama Tim Howard mulai berkibar kala ia direkrut Manchester United pada 2003 dari MetroStars. Ia diharapkan mampu menggantikan peran Fabien Barthez sebagai kiper utama. Tapi penampilannya yang angin-anginan membuatnya tergeser oleh kiper cadangan Roy Carroll dan Ricardo. Bencana pun muncul setelah United mendatangkan Edwin van Der Sar ke Old Trafford.
Pada 2007, ia pun bermain untuk Everton dengan nilai transfer tiga juta pounds. Sepanjang kariernya bersama Everton, ia telah bermain sebanyak 272 kali dan mencetak satu gol.
Penampilan Howard semakin prima kala ia memanjangkan jambangnya. Puncaknya, kala ia mengawal gawang Amerika. Meski lini pertahanan mereka tidak terlalu baik, tapi Howard mampu menutupinya.
Dengan usia 35 tahun, agaknya sejumlah klub masih mempertimbangkan untuk merekrutnya.Howard tampaknya akan menghabiskan kariernya di Everton. Ia masih memiliki kontrak hingga 2018 mendatang.
Sumber gambar: Thescore.com
[fva]
Komentar