Melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai hubungan "spesial" antara manajer dan pemain favoritnya, seperti dalam percintaan, hubungan di sepakbola tidaklah melulu soal kemesraan. "Hal pertama yang Brian Clough katakan kepada saya adalah untuk berdiri tegak dan memotong rambut saya, karena saya tampak seperti seorang gadis," kenang John McGovern kepada FourFourTwo tentang pertemuan pertamanya dengan Brian Clough sebagai remaja yang sedang beruji coba di Hartlepool United pada tahun 1965.
"Ini adalah kejutan, karena saya pikir dia hanya akan menjabat tangan saya dan mengatakan 'semoga beruntung, Nak'. Akhirnya saya menyadari bahwa ini adalah cara yang unik bagi Brian untuk menguji karakter Anda."
McGovern adalah salah satu contoh sukses hubungan "spesial" antara pemain dan manajer pada masa lalu. Gelandang Skotlandia ini menembus ke tim utama di bawah Clough, yang kemudian didatangkan kembali ke Derby County (1968), Leeds United (1974), dan Nottingham Forest (1975), di mana dia menjadi kapten tim yang memenangkan Piala Champions dua kali berturut-turut.
Namun, kisahnya memberikan salah satu pelajaran berharga bagi pemain favorit manajer. Pelajaran yang ia dapatkan saat ia berada di rezim 44 hari Clough di Leeds, seperti yang ia tuliskan pada biografinya, "From BoâNess to the Bernabeu, My Story" dan seperti yang ia sampaikan kepada FourFourTwo seperti yang di bawah ini.
"Saya dicemooh (oleh fans) bahkan sebelum saya bermain. Banyak rekan setim juga membenci kehadiran saya di ruang ganti maupun saat latihan," kata McGovern. Tidak heran juga, ia sering dikasari oleh rekan setimnya di Leeds saat latihan, bahkan sampai sempat menimbulkan potensi cedera.
Setelah Clough dipecat, McGovern menemukan dirinya di ruang ganti yang sangat canggung. "Angus McLean, bos baru, berkata 'kamu anak favorit Clough, tapi saya akan mengubah itu'. Dia memperlakukan saya seperti sampah. Saya sering sakit sebelum pertandingan."
Pemain lain juga merasakan ketidaknyamanan ini. Menjadi favorit manajer dapat menjadi masalah jika ia bukanlah pemain bintang.
McGovern akhirnya sempat dianggap pensiun dari olahraga, sebelum Clough akhirnya menyelamatkan dia (lagi). Tapi sebenarnya dia tidak benar-benar diperlakukan seperti anak emas oleh Clough. "Ketika tahu bahwa Anda memiliki karakter yang kuat, seorang manajer bisa menjadi keras kepada Anda," kata McGovern.
"Saya bekerja untuknya selama 14 tahun dan mungkin punya lebih banyak cekcok dari siapa pun pemain yang pernah bekerja dengannya. Di Derby, Clough mengatakan ia akan menandatangani Keith Weller untuk menggantikan saya. Di Forest, dia berkata dia akan mendatangkan Asa Harford, dan dia benar-benar melakukannya. Tapi itu malah mengangkat level permainan saya."
Clough juga berlagak sebagai sosok yang sadis. "Dia tidak pernah memaafkan saya ketika kami kalah di final Piala FA, dan dia mengangkat isu itu setiap kali kami bermain di Piala FA setelahnya. Dia bahkan pernah sekali berlari menuruni terowongan di York City untuk mendatangi saya karena dia lupa untuk menyebutkan itu di ruang ganti."
Jadi, mengapa hal itu bisa terjadi? Clough menghargai ketaatan, kerja keras, dan karakter di atas semuanya, dan McGovern melakukan apa yang diperintahkannya. "Saya menyadari bahwa jika saya mempraktekkan apa yang Brian katakan, itu akan menguntungkan saya dan tim," katanya.
"Dia membuat saya percaya diri, dan Anda akan bermain dengan baik ketika Anda percaya diri," tutupnya.
Baca juga:Â Hubungan "Spesial" Antara Pemain dan Manajer
Persahabatan antara Manajer dan Pemain adalah Sesuatu yang Aneh
Pada akhirnya, bagaimanapun favoritnya pemain bagi manajer, ia hanya akan tetap menjadi favorit selama dia berguna untuk sang manajer.
"Ricardo (Carvalho) bukan bagian dari rencana kami untuk musim ini," kata Jose Mourinho pada konferensi pers tentang mantan pemain favoritnya, sebelum ia menambahkan dengan agak dingin bahwa: "terserah kepadanya apakah dia ingin terus bermain sepakbola atau tinggal di Madrid, memenuhi kewajiban kontrak dan praktis mengakhiri karir olahraganya."
Tapi kedekatan yang nyata dapat berkembang antara kedua belah pihak. "Saya kira kami berteman, meskipun juga di luar urusan sepakbola," kata Junior Lewis mengomentari Peter Taylor.
"Saya selalu bisa meneleponnya dan mendiskusikan banyak hal dan meminta nasihat. Setelah keempat kalinya ia menandatangani saya, kami berhubungan dengan baik. Dia masih bisa menendang bokong saya, tapi ia tahu itu akan membuat saya lebih kuat. Peter tidak benar-benar akrab dengan pemain, dan itulah sebagian alasan mengapa ia berhasil dan memenangkan banyak promosi."
Kevin Nolan sepakat. "Saya tidak bisa melarikan diri dari kenyataan bahwa saya dekat dengan bos (Sam Allardyce). Saya sudah dewasa. Saya ingin melakukan yang terbaik untuknya di West Ham. Dia layak untuk itu."
Bagi yang lain, ide untuk benar-benar menjadi akrab dengan bos adalah sesuatu yang menggelikan. "Saya tidak pernah akrab dengan Clough, dan saya tidak ingin juga. Hubungan itu tidak akan berhasil," kata McGovern.
"Saya berada di manajemen selama tujuh tahun dan Anda tidak dapat memiliki pemain favorit. Anda memilih pemain yang akan melakukan pekerjaan Anda, atau Anda tidak akan bertahan lama."
"Clough hanya menyukai saya pada hari pertandingan. Kami hanya pernah memiliki beberapa percakapan di luar sepakbola," tutupnya.
Seorang pemain mungkin menjadi penerjemah filosofi sang manajer di atas lapangan. Tetapi memang tidak ada yang tahu pasti alasan manajer mejadikan salah satu atau beberapa pemain menjadi pemain favoritnya.
Jika Anda keheranan, Anda juga pasti demikian jika Anda bermain Fantasy Premier League, atau game sepakbola seperti FIFA, Pro Evolution Soccer, atau Football Manager. Anda pasti memiliki satu atau beberapa pemain favorit, dan Anda punya segudang alasan untuk hal tersebut, atau bahkan kadang Anda tidak memiliki alasan sama sekali. Anda hanya menyukainya.
Sebelumnya: Hubungan "Spesial" Antara Pemain dan Manajer
Komentar