Federasi sepakbola liga inggris (FA) pernah menghukum Diego Costa dengan larangan tiga kali bertanding di berbagai ajang Liga Inggris. Hal ini terjadi akibat tindakan penyerang Chelsea itu yang menginjak kaki Emre Can pada pertandingan semifinal leg kedua Piala Carling 2014/2015, Selasa (27/1/2015).
Costa sempat mengajukan banding untuk hal ini. Pria 25 tahun tersebut menyangkal dakwaan atas insiden kepada Emre Can yang terjadi pada menit ke-12 itu.
Akan tetapi, banding ditolak panel independen dari Komisi Disiplin FA. Diego Costa tetap terbukti melakukan aksi kekerasan dan banding ditolak penolakan pada Jumat 30 Januari 2015.
Akan tetapi sanksi tiga pertandingan tersebut terlihat belum memberi efek jera bagi Diego Costa. Dirinya justru tetap kembali bermain dengan sikapnya yang kontroversial. Kali ini Costa berulah di kompetisi Liga Champions Eropa.
Pada pertandingan 16 besar Liga Champion 2014/2015 di Stadion Stamford Bridge, Kamis (12/3/2015), Diego Costa tidak menyumbangkan satu gol pun. Ia justru tampil begitu provokatif melawan Paris Saint-Germain (PSG) yang sedang berambisi mencetak gol tandang.
Pemain bernomor punggung 19 tersebut bersitegang dengan David Luiz, keduanya pun sempat beradu kepala. Akibat ketegangan ini, mantan Bek Chelsea tersebut sempat tidak menerima uluran tangan Diego Costa yang coba minta maaf.
Setelah bersitegang dengan Luiz, Costa melakukan ulahnya yang kedua dengan sengaja mendorong Marquinhos hingga terjatuh. Sebelumnya Diego Costa sempat kesal karena tidak diberikan penalti oleh wasit Bjorn Kuipers akibat ia dijatuhkan di kotak terlarang oleh Maxwell.
Tidak samapai situ, Costa masih membuat masalah dengan pemain PSG lainnya. Kali ini giliran Tiago Motta yang bersitegang dengan Costa. Beruntung wasit dan beberapa pemain lain memisahkan mereka. Kedua pemain pun hanya beradu argumen saja dan bersalaman.
Bahkan ulah Costa tidak berakhir dalam 120 menit. Pasca pertandingan usai, Costa kembali membuat masalah. Kali ini pria berkewarganegaraan Spanyol tersebut adu argumen dengan Yohan Cabaye. Padahal Cabaye tidak diturunkan pada pertandingan tersebut.
Blanc sepertinya memang sudah memperkirakan hal ini sebelum pertandingan. Jelang laga pelatih PSG itu memperingatkan kepada para anak asuhnya akan provokasi yang sering dilakukan Diego Costa.
"Costa tipikal pemain yang suka duel kontak dengan pemain lawan dan memprovokasi. Saya melihatnya langsung ketika pertandingan melawan Tottenham (Final Piala FA) dan dari awal ia terlihat sengaja melakukannya," ujar Blanc seperti yang dikutip dari Daily Star.
"Jadi kita harus mencari cara seefektif mungkin untuk menghentikannya. Namun tetap saja dia akan berusaha melakukan provokasi. Kami harus berani ambill resiko tapi tidak boleh emosi," sambung Blanc.
Betul dengan apa yang dikatakan Blanc mengenai Diego Costa. Anggapan ini senada dengan apa yang diucapkan Sam Allardyce pelatih West Ham United tentang Diego Costa.
Dan ternyata, hal ini pun sempat diakui oleh Costa. Dirinya sendiri pernah mengungkapkan perkataan yang kontroversial. Diego Costa berujar jika ia jarang memiliki rasa respek kepada lawan-lawannya.
"Saya tidak punya respek terhadap lawan, bahkan saya harus membunuh mereka. Anak-anak yang tumbuh di akademi diajarkan untuk mengendalikan diri mereka dan respek kepada semua orang tapi tidak ada satupun yang mengajari saja," ujarnya kepada El Pais pada 2012 silam.
Ya, memang Diego Costa dibesarkan oleh sepakbola jalanan di Brazil. Mantan pemain Atletico Madrid ini pun lebih mengakui manfaat sepabola jalanan ketimbang akademi.
Cerita terkait Diego Costa bisa di cari di bawah ini:Fakta-Fakta Tentang Diego Costa
Mayoritas orang lain menyebut jika permainan Diego Costa kasar, namun ia merasa tidak peduli. Dirinya menegaskan tidak akan mengubah gaya permainannya.
"Saya tidak akan mengubah gaya permainan saya. Saya dihimbau untuk lebih tenang tapi itu tidak berarti bagi pemain lain dengan karakter yang sama, saya akan melakukan hal yang sama," ujar Diego Costa kepada berbagai media inggris, ketika usai menjalani hukuman larangan tiga kali bertanding.
Hingga saat ini pria setinggi 186 cm tersebut sudah mencetak 17 gol dari 21 kali penampilannya di Premier League 2014/2015. Akan tetapi Diego Costa belum mencetak gol satupun di Liga Champion.
Kesempatan untuk mencetak gol di turnamen Eropa tersebut pun kini sudah dikandaskan PSG. PSG menjadi kesebelasan prancis kedua yang mengalahkan Chelsea setelah AS Monaco.
Untuk mengobati rasa penasarannya di Liga Champion, mungkin Diego Costa mesti lebih bersabar lagi. Dengan memainkan permainan yang lebih tenang, mungkin akan membuat Diego Costa mampu mencetak gol di Liga Champions. Karena hingga kini, permainan provokatifnya, belum bisa membuat Costa menyumbangkan gol bagi Chelsea di Liga Champions.
Komentar