Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya, kejatuhan dinasti agung mantan raksasa Liga Primer Inggris, Leeds United, adalah salah satu sumber cerita yang penuh dengan hal-hal yang aneh bahkan tidak jarang menyerempet mistis.
Mulai dari memberikan teladan yang buruk tentang manajemen keuangan kesebelasan, melakukan PHP kepada suporter mereka, sang pemilik kesebelasan yang gila, sang top skorer yang tak kunjung bermain, sampai isu kesebelasan akan dibeli oleh Red Bull.
Seolah itu semua tidak cukup, mereka kini punya cerita terbaru: enam pemain dilaporkan cedera menjelang malam pertandingan Football League Championship (divisi di bawah Liga Primer) melawan Charlton Athletic (18/04).
Kita harus ingat, ini bukanlah masalah besar ketika sebuah kesebelasan harus melakukan perjalanan dari Yorkshire ke London pada salah satu jalan utama yang paling padat di Eropa. Tidak, tidak ada masalah soal perjalanan.
Pertandingan ini juga mempertemukan dua kesebelasan yang sudah tidak dapat peluang untuk promosi maupun degradasi. Tidak ada masalah juga soal tingkat kepentingan pertandingan.
Cukup banyak hal yang lebih baik yang orang-orang bisa pikirkan untuk mereka lakukan di akhir pekan lalu tersebut, bahkan untuk para pendukung Leeds maupun Charlton sekalipun.
Namun, seolah manajemen meremehkan hal di atas, ternyata mereka mungkin berpendapat bahwa saat itu adalah saat yang paling tepat untuk melakukan keanehan lainnya tanpa ada banyak orang yang menyadarinya. Tapi ternyata mereka salah.
Sebelumnya, ada enam pemain yang didatangkan Leeds dari Italia di musim ini. Mereka adalah Mirco Antenucci, Giuseppe Bellusci, Dario Del Fabro, Marco Silvestri, Souleymane Doukara dan Edgar Cani.
Lima dari enam pemain di atas didatangkan oleh (mantan?) pemilik kesebelasan asal Italia, Massimo Cellino. Aneh? "Saya akui itu terlihat aneh," katanya kepada The Sun.
Ada apa dengan mereka semua? Dengan ajaibnya mereka semua absen pada pertandingan tersebut. Tapi Cellino kembali menyangkal bahwa dia yang ada di balik "aksi mogok" aneh ini.
"Ini terlihat seperti pertarungan antara manajer Neil Redfearn dan kepemilikan kesebelasan. Ini tidak baik. Dari hari pertama, saya merasa berada di kesebelasan yang tepat, karena saya merasa lebih kacau dari para fans. Saya berusia 58 tahun, dan impian saya masih agar kita bisa melakukan sesuatu yang besar di sini."
Paragraf di atas adalah kata-kata dari Cellino, seorang pria yang sudah memecat banyak orang sepanjang hidupnya.
Ada apa dengan Cellino? Saat ini ia dilarang untuk membuat keputusan manajemen apapun di Leeds sampai bulan depan karena kasusnya yang berkaitan dengan tidak membayar pajak atas kapal pesiar miliknya.
Mungkin enam pemain di atas benar-benar semuanya cedera meskipun ini memang aneh. Manajer Redfearn juga mengakui keanehan ini. Tapi Leeds bukanlah kesebelasan dengan jenis sejarah yang membuat kita ingin percaya saja pada kebetulan.
Sepertinya ada kekacauan internal di Leeds. Ini juga yang membuat asisten Redfearn, Steve Thompson, tiba-tiba kehilangan pekerjaannya pada awal bulan ini.
Dipecatnya sang asisten dilaporkan akibat buah dari pertanyaan terbukanya mengenai sang top skor, Antenucci, yang tidak boleh bermain karena ia hanya ketinggalan dua gol saja dari kesepakatan perpanjangan kontrak.
Tak mau menimbulkan banyak spekulasi, Leeds akhirnya mengeluarkan pernyataan, yang sayangnya juga tak kalah anehnya:
"Setiap anggota skuat Leeds United menerima perawatan kelas atas dari kepala fisio kesebelasan dan timnya di Thorp Arch [lapangan latihan Leeds]. Itu adalah pandangan tim medis bahwa Hari Kamis pekan lalu beberapa pemain tim pertama akan berjuang untuk fit untuk pertandingan hari Sabtu di Charlton. Dinyatakan bahwa enam pemain tidak bisa melakukan perjalanan ke London pada Hari Jumat, kesebelasan perlu untuk melindungi asetnya [Pemain adalah aset kesebelasan sepakbola]. Kesebelasan menentukan sikap dengan rekomendasi internal dari tim medis."
Kami sendiri mau percaya tapi tak sanggup percaya sepenuhnya pada pernyataan di atas. Apalagi ada juga pernyataan yang bertentangan dari ayah Silvestri, penjaga gawang Leeds.
Claudio Silvestri, ayah Marco Silvestri, mengatakan bahwa anaknya dan Antenucci adalah pemain yang benar-benar cedera, tapi sisanya hanya berpura-pura cedera.
"Terlepas dari Marco [Silvestri] dan [Mirco] Antenucci yang benar-benar cedera, pemain lain telah melakukan sesuatu yang saya tahu sebagai sebuah protes yang bodoh (stupid protest)," seperti yang ia tulis di Facebook, menurut Mirror.
Protes tentang apa? Kami menduga ini ada kaitannya dengan Cellino, dan pasti melibatkan uang (gaji). "Jika fans ingin mengusir dan meneriaki saya, silakan saja. Saya sudah biasa, tuh," kata Cellino kepada The Guardian.
Adapun hasil pada pertandingan di atas: Charlton menang 2-1. Tapi kembali, ada cerita yang lebih menarik daripada pertandingan tersebut.
Sepertinya kisah Leeds United akan banyak dipenuhi keanehan dan ramai diperbincangkan dalam beberapa bulan ke depan. Salah satu yang paling menarik yang juga patut dinantikan adalah, apakah jadi atau tidaknya Red Bull mengakuisisi Leeds dan (hampir pasti) melakukan rebranding kepada kesebelasan asal Yorkshire tersebut.
Sumber: Fusion, The Guardian, Mirror, The Sun
Komentar