Suporter Manchester City bukan satu-satunya kelompok yang mencemooh lagu UEFA Champions League. Sebelum pertandingan lanjutan Grup E Liga Champions 2014/2015 antara tuan rumah Barcelona melawan BATE di Stadion Camp Nou, Kamis (5/11) dini hari, para suporter tuan rumah menyambut lagu UEFA dengan siulan sebelum kick off dimulai.
Aksi itu terjadi karena UEFA sudah dua kali memberikan sanksi denda kepada pihak klub setelah para suporter Blaugrana, julukan Barca, menampilkan bendera Estelada, bendera kemerdekaan Catalan, di tribun. Barca harus membayar 30 ribu euro karena Estelada muncul ketika final Liga Champions 2014/2015 melawan Juventus dan 40 ribu euro ketika menghadapi Bayer Leverkusen pada Liga Champions musim ini.
Sementara itu untuk hukuman terakhir tersebut sedang diajukan banding oleh Josep Maria Bartomeu, Presiden Barcelona, dan akan dibawa sampai ke Pengadilan HAM Eropa jika dirasa perlu. Bendera Estelada di tribun stadion para suporter Barca dianggap UEFA sebagai simbol-simbol politik yang bisa merusak citra sepakbola.
Tapi para suporter Barca terus membela diri terkait bendera Estelada tersebut. Di media sosial Twitter mereka kerap muncul status bertulis "UEFA, kita mencintai simbol kami" atau "Orang-orang memiliki hak untuk mengekspresikan diri", kata-kata itu mengingatkan seperti kalimat yang pernah diucapkan Bartomeu ketika mengajukan banding.
Memang sebelumnya kelompok-kelompok pro kemerdekaan Catalan membagikan sekitar 30 ribu bendera Estelada yang digawangi Kelompok Majelis Nasional Catalan (ANC) di dalam stadion dan sudah direncanakan. Rupanya betul jika aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap sanksi kepada klub atas pembungkaman kebebasan berekspresi dan berpendapat para suporter Blaugrana di stadion sepakbola.
"Kami ingin memberikan penjelasan kepada UEFA bahwa pendukung Catalan menyatakan diri secara sepenuhnya dengan damai. Mereka memprotes dalam membela hak-hak sipil dan hak Catalan-lah yang memutuskan masa depan mereka secara demokratis. Oleh karena itu kami ingin menyatakan solidaritas kami dengan FC Barcelona dan pendukungnya," tulis rilis yang diedarkan dari gabungan antara Aksi Platform Nasional Tim Olahara Catalan, Asosiasi Budaya, Nasionalis Catalan dan Drets.Cat.
Pihak UEFA sendiri menganggap jika penggunaan bendera pro kemerdekaan Catalan itu menentang peraturan yang melarang penggunaan gerak tubuh, kata-kata, benda atau cara lain untuk mengirimkan pesan yang tidak ada hubungannya dengan acara olahraga, khususnya bersifat politik, ideologi, agama, atau menyinggung secara provokatif.
Sementara untuk saat ini salah satu delegasi UEFA, Karl Erik Nilsson, sedang mempertimbangkan apakah Barca akan diberikan hukuman ketiga atau tidak. Terlebih dalam waktu dekat ini situasi serta hubungan wilayah Spanyol, pemerintahan Madrid dan separatis Catalan semakin menegang.
Anti Kemerdekaan yang Semakin Risih dengan Internal Parlementer Catalan
Tiga partai anti kemerdekaan Catalan mengajukan keluhannya kepada Mahkamah Konsitusi Spanyol agar melawan gerakan dari parlemen regional Catalan yang berniat mengungumkan awalan resmi kemerdekaan mereka dari Negara. Protes itu muncul setelah pihak separatis yang menjadi mayoritas di dalam komite parlemen Catalan itu sendiri.
Antaranya yaitu dengan adanya cabang-cabang Catalan dari Spanyol telah menguasai Partai Populer Konservatif dan Sosialis serta parta-partai oposisi untuk mengajukan banding. Apalagi jika melihat para separatis berhasil memenangkan mayoritas kursi di 135 parlemen Catalan di Barcelona untuk pertama kalinya. Mereka sudah mempersiapkan pengumuman sebagai pemisahan diri di dalam parlemen Barcelona.
"Mempertahankan kebenaran dari Catalan yang merasa Spanyol dan untuk membela diri sebelum adanya aksi dari tirani," ujar Xavier Garcia Albiol, Pemimpin Partai Populer Catalan.
Di samping banding itu sendiri, para partai anti kemerdekaan Catalan bersikeras tetap meminta pengadilan untuk mengeluarkan perintah penahanan terhadap langkah parlemen. Sentimen pro kemerdekaan semakin membengkak sejak empat tahun lalu karena puncak krisis ekonomi di Spanyol. Pihak separatis mengklaim jika Catalonia bisa membuatnya lebih baik dengan sendirinya.
Nasionalis Catalan ingin wilayah di timur laut yang meliputi Barcelona bisa lepas dari Spanyol. Meski pihak pro kemerdekaan mengklaim kemenangan dalam pemilihan regional pada akhir September lalu, namun pemerintah Spanyol tetap mempertahankan bahwa pihaknya tidak memiliki mandat hukum untuk menyatakan kemerdekaan mereka.
Pasalnya pemerintah Spanyol beralasan jika kemerdekaan Catalan tidak memungkinkan karena melanggar konstitusi. Maka kemerdekaan itu bisa dikatakan ilegal namun pemerintahan Spanyol tidak memiliki hak untuk menahannya, apalagi Catalan pun lebih bangga dengan budaya dan bahasa mereka sendiri.
Catalan saat ini semakin berusaha memperjuangkan diri sebagai wilayah yang mandiri dan dikenal luas secara internasional. Salah satunya dalam terbaru ini Catalan berpartisipasi di London World Travel Market sebagai salah satu pameran industri penting di bidang traveling. Pada tahun ini mereka turun pada keahlian memanen anggur.
London World Travel Market itu memberikan kesempatan untuk seluruh perdagangan global dan melakukan bisnis. Alhasil Catalan terpilih sebagai kawasan Eropa Gastronomy 2016. Untuk mempromosikannya Badan Pariwisata Catalan pun merancang beberapa rute berdasarkan restoran pemegang gudang lokal yang terkenal secara internasional untuk produksi mereka dari anggur.
Para Pemain Terbaik Versi Catalan
Tentu saja hak veto Catalan pun termasuk dalam dunia sepakbola juga. Catalan menobatkan Gerard Pique sebagai pesepakbola terbaik mereka pada musim lalu. Begitu juga dengan Hector Bellerin sebagai pemain muda terbaik dari Catalan. Penghargaan sendiri akan diselenggarakan Federasi Sepakbola Catalan (FCF) ketika upacara pada 9 November mendatang di barcelona.
Pique berhasil mendapatkan 73 persen suara untuk penghargaan pemain senior dengan mengalahkan Aleix Vidal (14 persen), full-back Barcelona dan Kiko Casilla (13 persen), kiper Real Madrid. Sementara Bellerin memperoleh 57 persen suara untuk kategori pemain muda mengalahkan Pau Lopez (30 persen), kiper Espanyol.
Pada upacara 9 November nanti juga akan memberikan penghargaan untuk Raul Tamudo, mantan penyerang Espanyol dan Rayo Vallecano, yang baru saja pensiun. Sementara Jonathan Soriano, penyerang Red Bull Salzburg, juga akan mendapat penghargaan atas pencetak gol terkemuka dari Catalan di liga senior dalam musim 2014/2015.
Para pelatih sepakbola pun tidak ketinggalan mendapat penghargaan. Sergio Gonzales, Pelatih Espanyol, menjadi pelatih terbaik versi Catalan dengan perolehan 60 persen suara mengalahkan Josep "Pep" Guardiola, Pelatih Bayer Munchen, (28 persen) dan Paco Herrera, mantan Pelatih Las Palmas, (20 persen).
Dalam berbagai aspek Catalan semakin membuka diri kepada dunia dan menutup rapat-rapat dari pihak Spanyol, termasuk dalam kancah sepakbola. Perjuangan para Catalan akan terus berlanjut sampai menemukan kemerdakaan mereka sendiri. Semua akan dilawan untuk kemerdekaan negara maupun kebebasan ekspresi para Catalan, bahkan UEFA sekalipun rasanya bisa dibilang lebih mudah ketimbang menghadapi pemerintah Spanyol.
Sumber lain: Channel News Asia, CTV News, Daily Mail, Europe News Week, Euro Weekly, ESPN FC, Talking Baws, Yahoo,
Komentar