New York adalah salah satu kota terbesar di dunia yang terletak di pantai timur Amerika Serikat. Selain itu New York merupakan kota dengan kekuatan global, pusat dari segala aspek yang ada di dunia, mulai dari hiburan, mode, teknologi, media, dan ekonomi. Sebagai kota metropolitan di dunia dan dengan berbagai fasilitas yang ada, membuat kota tersebut menjadi salah satu kota yang menjadi tempat tujuan imigran di seluruh dunia, termasuk Frank Lampard.
Namun Frank Lampard bukanlah imigran biasa. Ia bermigrasi ke New York karena jasanya dibutuhkan oleh New York City FC (NYCFC). Ia hijrah untuk melanjutkan karier sepakbolanya di sana, meski sebenarnya sepakbola bukanlah merupakan olahraga populer di negara Paman Sam itu. Bahkan Lampard harus bermain di stadion yang sama dengan pemain New York Yankee. Pasalnya NYCFC memiliki stadion yang sama dengan salah satu klub baseball legendaris di Amerika Serikat tersebut.
Hingga pekan keenam Major League Soccer (MLS) yang telah bergulir Senin (11/04) pagi waktu Indonesia, saat tim-nya meraih hasil imbang dengan Chicago Fire, Lampard telah melewatkan lima pertandingan di musim ini. Tercatat pada tahun ini NYCFC belum sekalipun menggunakan jasa mantan pemain West Ham United tersebut.
Lampard telah mengalami cedera betis saat bermain pada laga pra musim. Sebelumnya, ia juga pernah mengalami cedera pada 2015 lalu. Pada musim itu pemain yang memiliki 106 caps bersama Inggris tersebut hanya bermain sebanyak 10 kali untuk NYCFC.
NYCFC kini bertengger di peringkat kelima MLS wilayah timur dengan mengantongi enam poin dari lima laga. Pada musim lalu NYCFC hanya finis di peringkat ke delapan di wilayah timur dan gagal lolos untuk mengikuti kualifikasi ke MLS Cup. Sementara kuota untuk mengikuti babak kualifikasi adalah enam tim teratas yang berada di klasemen akhir.
NYCFC memang sebuah klub yang tergolong muda karena didirikan dua tahun lalu, dan baru bergabung ke MLS pada 2015. Meski begitu, NYCFC merupakan salah satu pemilik skuat paling mewah di Liga Amerika Serikat tersebut. Mereka memiliki nama-nama besar seperti David Villa, Andrea Pirlo, dan Lampard sendiri. Namun suntikan beberapa bintang kelas dunia tersebut belum mampu mengangkat performa tim yang diarsiteki oleh Patrick Vieira tersebut.
Lampard hijrah ke New York usai kontraknya tidak diperpanjang oleh Chelsea. Ia juga sempat membela Manchester City pada pertengahan musim 2014/2015 setelah NYCFC meminjamkan jasanya ke klub yang berafiliasi dengannya tersebut. Bahkan ia sempat mencetak gol krusial ke gawang Chelsea saat City berhadapan dengan mantan klubnya itu.
Secara teknis Lampard memang tidak akan berkontribusi banyak seperti saat membela Chelsea dulu. Pasalnya usianya kini sudah tak muda lagi, yakni 37 tahun. Akan tetapi bukan berarti Lampard tak bisa memberikan kontribusi bagi timnya. Dibanding dengan Liga Primer Inggris yang kompetitif, level MLS tentu berada jauh di bawahnya. Bahkan Andrea Pirlo yang berusia setahun lebih muda darinya pun selalu tampil untuk memperkuat NYCFC.
Lampard telah meraih trofi Liga Primer, Piala FA, Piala Capital One, dan Comunity Shield, yang merupakan empat kejuaraan bergengsi di Inggris. Selain itu ia juga berhasil meraih Liga Champions dan Liga Europa. Rentetan gelar yang tak banyak dimiliki oleh pemain-pemain lain. Akan tetapi berbagai titel yang telah diraihnya di masa lalu tak akan menghasilkan apapun jika ia sama sekali tak bermain untuk klubnya saat ini.
Nasib Lampard mengingatkan kita tentang sebuah lagu dari Sting berjudul Englishmen in New York. Lagu tersebut yang dirilis pada
tahun 1988 silam menceritakan tentang seorang Inggris yang berada di New York.
"I`m an alien, I`m a legal alien"
"I`m an Englishman in New York"
Seperti potongan lirik dari reff lagu tersebut, Lampard kini seperti alien yang terasing di New York, kota yang berada jauh dari Inggris yang merupakan negara asalnya,performa yang jauh dari nama besar dan prestasi yang diraihnya. Ia adalah seorang Inggris di New York yang tanpa memberikan kontribusi permainan kepada NYCFC.
Lampard, Englishman in New York..
Foto: theworldgame
ed: fva
Komentar