Pep Akhirnya Tak Mampu Menjaga Kecantikan Bayern Muenchen

Cerita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pep Akhirnya Tak Mampu Menjaga Kecantikan Bayern Muenchen

Musim 2012/2013, di bawah asuhan seorang Jupp Heynckes, Bayern Muenchen adalah juara di tanah Bavaria, dan di tanah Eropa. Mereka memenangi treble, dan hal itu secara tidak langsung menjadikan Bayern Muenchen, entah kenapa, memiliki sebuah standar yang cukup tinggi setelahnya.

Ibarat memiliki seorang kekasih yang cantik, yang mungkin butuh sebuah perawatan khusus dan ketelatenan dalam menjaga kekasih kita yang sudah kadung memiliki standar yang tinggi, mungkin itulah yang dirasakan oleh Pep Guardiola saat pertama kali datang ke Muenchen. Status peraih treble, dan juga status sebagai juara bertahan Bundesliga, membuat Bayern tak ubahnya seperti gadis yang cantik, dan Guardiola adalah lelaki beruntung yang bisa bersama gadis cantik itu.

Orang tua dari Bayern, yaitu Karl-Heinz Rummenigge dan Franz Beckenbauer, menyetujui hubungan Guardiola dan Muenchen ini. Kepercayaan mereka kepada pelatih yang juga sempat menjalin hubungan mesra dengan Barcelona, kekasih semasa kecilnya ini begitu tinggi. Mereka ingin kembali melihat Muenchen berprestasi di Jerman dan Eropa, seperti ketika Muenchen bersama dengan Jupp Heynckes.

“Kami senang bahwa pada akhirnya kami dapat merekrut Guardiola yang sedang diperebutkan oleh klub-klub besar Eropa. Ia adalah salah satu pelatih tersukses di dunia dan kami yakin kedatangannya ke sini tidak hanya akan memberikan pengaruh baik kepada Bayern, tetapi juga kepada sepakbola Jerman secara keseluruhan,” ujar Rummenigge.

“Kami merekrut Guardiola bukan tanpa alasan. Hal ini menunjukkan bahwa kami serius untuk menjadi juara di Eropa, dan bersaing dengan tim-tim besar lain seperti Real Madrid atau Manchester United,” ujar Beckenbauer.

Dengan persetujuan dari kedua orang tua Bayern, maka resmilah Pep menjadi kekasih Bayern Muenchen selama tiga tahun ke depan.

***

Sekarang sudah tahun ketiga Pep menjalin hubungan bersama Bayern, dan Pep merasakan kesulitan begitu luar biasanya karena harus menjaga kekasih yang begitu cantik dengan standar yang juga begitu tinggi. Belum lagi tuntutan dari orang tua agar Pep harus tetap menjaga kecantikan kekasihnya yang sudah kadung terkenal sampai seantero Eropa. Pep mulai goyah.

Tahun pertamanya berkekasihkan Bayern, ia tetap bisa menjaga kecantikan Bayern di tanah Jerman dengan meraih gelar juara Bundesliga dan DFB Pokal. Yah, kalau untuk di tanah Jerman, memang kecantikan Bayern sudah tidak ada tandingannya, sih. Bahkan, kecantikan gadis dari Dortmund pun tidak mampu menyaingi kecantikan Bayern (sempat dahulu kecantikan Bayern terganggu oleh kecantikan gadis dari Dortmund ini pada musim 2010/2011 dan 2011/2012).

Namun, di Eropa, kecantikan Bayern ini sudah mulai tertandingi oleh gadis-gadis dari negara lain. Dua gadis asal Madrid sudah mulai rajin bersolek agar kecantikannya tidak kalah dengan Bayern. Pun juga gadis dari daerah Katalunya dengan segala kesederhanaannya tetap terlihat cantik di mata para pria-pria Eropa. Di sinilah Pep mulai kerepotan untuk menjaga standar tinggi sekaligus kecantikan kekasihnya.

Musim pertamanya di Bayern, ia hanya mampu mengantarkan kekasihnya ini sampai babak semifinal Liga Champions Eropa setelah kecantikannya kalah oleh gadis dari Madrid. Semua maklum akan hal ini. Tahun pertama dalam menjalin hubungan memang masih dalam masa pengenalan pribadi masing-masing.

Beranjak pada tahun kedua, Pep masih tetap mampu menjaga kecantikan Bayern dalam ajang Bundesliga dengan menjadi juara. Sayangnya, dominasi kecantikan mereka sudah terganggu dalam ajang DFB Pokal setelah hanya menjadi semifinalis, dikalahkan oleh gadis asal Dortmund yang kerap mengganggu dominasi Bayern.

Hal ini diperparah dengan kegagalan Muenchen menjadi gadis tercantik di Eropa, setelah mereka kalah oleh gadis cantik asal Barcelona, gadis yang pernah menjalin hubungan dengan Pep. Gadis asal Katalan ini sudah bisa move on dari Pep dan memilih Luis Enrique sebagai kekasih barunya. Hasilnya? Mereka menjadi gadis tercantik Eropa tahun itu.

“Kami sadar bahwa kami tidak bisa memenangkan pertandingan satu lawan satu. Kami juga tidak bisa melakukan serangan balik dengan baik. Jadi, kami harus banyak mempertahankan bola. Sayangnya, ketika diserang balik kami gagal mempertahankan gawang,” ujar Guardiola.

Memasuki tahun ketiga, Guardiola akhirnya berusaha untuk membuka semangat baru. Ini adalah tahun terakhirnya berkekasihkan dengan Muenchen. Ia ingin mengantarkan Muenchen, menjadi gadis tercantik di Eropa. Apalagi, ia sudah mengumumkan bahwa ia memiliki kekasih baru, yaitu gadis cantik lain dari Inggris, dari kota Manchester yang berwarna biru, kisaran Februari 2016 (Manchester City).

Maka, sebelum pergi meninggalkan Muenchen, tentunya ia ingin membuat kenangan manis, dengan sekali lagi merajai Jerman, dan sekali saja merajai Eropa. Muenchen memiliki peluang yang besar untuk menjuarai Bundesliga musim ini. Dalam ajang DFB Pokal, mereka juga masih memiliki peluang karena berhasil masuk ke partai final.

Namun, Bayern sudah kadung termasyhur dalam ajang Eropa, lagi-lagi Bayern Muenchen, dalam tiga tahun berturut-turut, gagal menjadi gadis tercantik Eropa. Dalam babak semifinal menghadapi gadis cantik asal sisi lain kota Madrid (Atletico Madrid), mereka kalah. Tiga tahun berturut-turut, mereka hanya mampu menembus babak semifinal Liga Champions Eropa tanpa mampu sekalipun mampu menembus babak final.

***

Seperti yang diujarkan oleh Bob Dylan bahwa “behind every beautiful thing, there’s been some kind of pain”, ada sebuah luka yang dirasakan oleh Bayern Muenchen, meskipun ia dikenal sebagai gadis cantik Jerman dan Eropa. Luka ini jugalah yang dirasakan oleh Pep yang menjadi kekasihnya selama tiga tahun ke belakang, betapa beratnya memikul beban mengurus kekasih yang cantik dengan segala kontes kecantikan yang ia ikuti setiap tahunnya.

Maka, Pep mengambil langkah untuk hijrah mencari kekasih baru, dan ia menjatuhkan pilihan untuk membela Manchester City, gadis cantik yang mulai bersolek untuk mengikuti kontes kecantikan. Menjaga kecantikan Bayern terlalu berat untuknya, sehingga ia memutuskan pindah dan membiarkan Carlo Ancelotti, yang sudah lebih berpengalaman dengan banyak gadis, untuk menjadi kekasih Bayern musim depan.


Gadis-gadis Bayern yang mungkin kecewa akan Pep Guardiola

“Saya doakan semoga Ancelotti sukses di sini dan meraih trofi Liga Champions Eropa, sesuatu yang tidak bisa saya raih selama tiga musim masa kepemimpinan saya,” ujar Guardiola.

Guardiola pun (hendak) pergi, dan sudah mulai membayangkan kehidupan bersama kekasih baru di Manchester yang bergelimang harta.

foto: thespiritscience.net

Komentar