Golden Boy Award adalah penghargaan yang cukup prestisius bagi para pemain muda Eropa. Penghargaan yang digagas oleh media asal Italia, Tuttosport, pada 2003 ini memberikan penghargaan kepada pemain yang berusia di bawah usia 21 tahun yang mampu tampil apik selama satu tahun (setengah musim terakhir dan setengah musim pertama) dan juga bermain di kompetisi Eropa.
Sistem pemilihan Golden Boy Award ini melibatkan jurnalis-jurnalis dari media-media kenamaan Eropa dengan sistem voting yang dilakukan oleh para jurnalis. Media-media yang terlibat dalam pemilihan Golden Boy Award ini tersebar hampir di seluruh daerah Eropa.
Media-media yang terlibat dalam penghargaan ini adalah Bild (Jerman), Blick (Swiss), A Bola (Portugal), L`Equipe (Prancis), France Football (Prancis), Marca (Spanyol), Mundo Deportivo (Spanyol), Ta Nea (Yunani), Sport Express (Rusia), De Telegraaf (Belanda), dan The Times (Inggris Raya).
Untuk 2016 sendiri, sudah ada beberapa kandidat yang masuk sebagai nominasi Golden Boy Award. Di antara mereka ada nama-nama seperti Dele Alli, Marco Asensio, Riechedly Bazoer, Renato Sanches, dan Marcus Rashford. Total ada 40 nama yang menjadi nominasi peraih Golden Boy Award 2016 ini.
Selain nama-nama yang sudah disebutkan tadi, nama-nama lain yang juga mencuri perhatian pada 2016 ini masuk nominasi, seperti Alex Iwobi, Kelechi Iheanacho, Leroy Sane, Youri Tielemans, Kingsley Coman, Gabriel Barbosa*, Mahmoud Dahoud, dan Ousmane Dembele.
Pertama kali digulirkan pada 2003, maka sudah ada 13 nama yang mendapatkan gelar Golden Boy. Sekarang, nasib mereka pun bermacam-macam. Ada yang menjadi pemain sukses, namun, ada juga yang begitu masuk usia emas penampilannya langsung menurun. Berikut adalah daftar nama-nama yang pernah meraih Golden Boy Award.
Rafael van der Vaart (2003)
Rafael van der Vaart adalah pemain yang pernah meraih Golden Boy Award ketika penghargaan ini pertama kali diselenggarakan. Ketika itu ia masih membela Ajax Amsterdam. Ia pernah menjadi pemain kunci Hamburg SV dan juga kerap menjadi pilihan utama di lini tengah timnas Belanda. Sekarang, memasuki usia yang sudah kepala tiga, ia memilih untuk menepi dari hingar bingar popularitas dan bermain untuk klub Denmark, FC Midtjylland.
Wayne Rooney (2004)
Pemain asal Inggris, Wayne Rooney, mencicipi gelar Golden Boy Award ini pada 2004 silam, ketika ia baru saja pindah ke Manchester United dari Everton. Ketika itu, ia digadang-gadang sebagai pemain muda potensial Inggris, walau sekarang di Manchester United, juga menjelang usianya yang sudah memasuki kepala tiga, penampilannya sedikit menurun dan tidak secepat dulu.
Saat ini ia adalah kapten Manchester United dan timnas Inggris, dan sudah meraih berbagai trofi utama bersama Manchester United. Sedangkan untuk timnas Inggris, ia belum memberikan trofi utama.
Lionel Messi (2005)
Pemain timnas Argentina dan Barcelona, Lionel Messi, meraih gelar ini pada 2005 silam. Ketika itu namanya mencuat usai mengantarkan timnas U-20 Argentina menjadi juara Piala Dunia U-20. Berkat prestasinya ini, ia perlahan mulai mendapat kepercayaan di tim senior Barca, dan sekarang sudah menjadi legenda tim asal Catalunya tersebut dengan berbagai trofi utama yang sudah ia raih.
Salah satu keinginan yang mungkin belum ia capai adalah, mengantarkan Argentina meraih gelar juara internasional, yang sudah hampir ia dapatkan pada 2014, 2015, dan pertengahan 2016.
Cesc Fabregas (2006)
Rekan satu angkatan Messi di La Masia, Cesc Fabregas, adalah peraih Golden Boy Award pada 2006 silam. Ia meraihnya berkat penampilan gemilangnya bersama Arsenal. Ia juga menjadi salah satu aktor kunci yang berhasil mengantarkan Arsenal menjadi runner-up Liga Champions Eropa 2005/2006.
Sekarang, ia membela Chelsea setelah menghabiskan karier sepakbolanya membela Arsenal dan Barcelona. Di Chelsea, ia juga sukses mengantarkan The Blues menjuarai Liga Primer Inggris 2014/2015, meski saat ini posisinya di Chelsea masih tidak menentu dan gencar digosipkan akan hengkang.
Sergio Aguero (2007)
Mulai mencuri perhatian di Atletico Madrid ketika masih berusia 17 tahun, Sergio "Kun" Aguero meraih gelar Golden Boy Award pada 2007 silam. Sekarang, ia menjadi penyerang andalan Manchester City dan sempat mengantarkan City meraih gelar juara Liga Primer Inggris pada 2011/2012 dan 2013/2014 silam. Ia juga adalah rekan setim Messi ketika Argentina meraih juara Piala Dunia U-20 pada 2005.
Anderson (2008), Alexandre Pato (2009), Mario Balotelli (2010), Mario Götze (2011), dan Isco (2012)
Mereka semua adalah para pemain yang pernah meraih Golden Boy Award, tapi sekarang memasuki usia emas, penampilan mereka kurang mengilap seiring jam terbang yang jarang mereka dapat di klub yang pernah mereka bela dan juga cedera yang kerap menghampiri mereka.
Anderson pernah menjadi gelandang tengah andalan Manchester United, Pato pernah menjadi penyerang andalan Milan, Balotelli pernah menjadi andalan Inter dan Manchester City, Götze adalah andalan Dortmund, sedangkan Isco adalah andalan dari Malaga.
Sekarang, nasib mereka berbeda-beda. Anderson mulai memperbaiki karier di Internacional usai 7,5 musim yang naik turun bersama United. Balo mulai menemukan kembali sentuhannya di OGC Nice, pun dengan Pato yang mulai kembali bermain apik di Villarreal. Götze pulang kampung ke Dortmund setelah tahun-tahun yang kurang menyenangkan di Bayern. Sedangkan Isco masih bertahan di Real Madrid untuk memperebutkan posisi di starting line-up tim asuhan Zinedine Zidane.
Paul Pogba (2013), Raheem Sterling (2014), dan Anthony Martial (2015)
Mungkin mereka adalah peraih Golden Boy Award yang sekarang usianya masih juga muda. Pogba meraih penghargaan ini berkat penampilan apiknya bersama Juventus, pun dengan Sterling yang tampil mengesankan bersama Liverpool dan Martial yang mulai mencuri perhatian kala berseragam United. Sekarang, mereka masih menjadi andalan tim mereka masing-masing.
Pogba benar-benar menjadi pusat pemberitaan media pada 2016 usai mega transfernya ke United dari Juventus. Sterling pun pernah melakukan hal yang sama pada 2015 silam kala pindah dari Liverpool ke Manchester City, bersama dengan Martial yang juga pindah dari Monaco ke Manchester United pada saat yang sama dengan Sterling pindah ke Manchester City.
Pogba sekarang menjadi salah satu pemain andalan di lini tengah United. Sterling pun menjadi andalan Pep Guardiola di City usai musim perdana yang mengecewakan. Sementara Martial masih harus berjuang untuk mendapatkan tempat di United, bersaing dengan Rashford dan Jesse Lingard.
**
Menarik memerhatikan nasib-nasib pemain yang pernah meraih Golden Boy Award ini. Ada yang mampu berkembang menjadi pemain andalan, tapi tak sedikit pula yang malah melempem performanya kala memasuki usia emas. Apakah peraih Golden Boy Award 2016 ini juga akan bernasib sama?
Berikut daftar lengkap calon peraih Golden Boy Award 2016:
Dele Alli (Tottenham), Marco Asensio (Real Madrid), Leon Bailey (Racing Genk), Riechedly Bazoer (Ajax), Gabriel Boschilia (Monaco), Julian Brandt (Bayer Leverkusen), Andreas Christensen (Borussia Monchengladbach, on loan from Chelsea), Kingsley Coman (Bayern Munich, on loan from Juventus), Ante Coric (Dinamo Zagreb), Amadou Diawara (Napoli), Mahmoud Dahoud (Gladbach), Danilo (Benfica), Moussa Dembele (Celtic), Ousmane Dembele (Borussia Dortmund) Gianluigi Donnarumma (AC Milan), Breel Ambolo (Schalke), Carlos Fernandez (Sevilla), Gabriel Barbosa (Inter)*, Aleksandr Golovin (CSKA Moscow), Demarai Gray (Leicester City), Marko Gruijic (Liverpool), Goncalo Guedes (Benfica), Alen Halilovic (Hamburg), Kelechi Iheanacho (Manchester City), Alex Iwobi (Arsenal), Viktor Kovalenko (Shakhtar Donetsk), Ruben Loftus-Cheek (Chelsea), Lucas Hernandez (Atletico Madrid), Emanuel Mammana (Lyon), Nathan (Vitesse, on loan from Chelsea), Ruben Neves (Porto), Jules Ntcham (Genoa), Marcus Rashford (Manchester United), Renato Sanches (Bayern Munich), Jairo Riedewald (Ajax), Antonio Sarabria (Real Betis), Leroy Sane (Manchester City), Jonathan Tah (Leverkusen), Youri Tielemans (Anderlecht), Almamy Toure (Monaco).
*Catatan redaksi, Gabriel Barbosa masuk dalam daftar ini karena saat ini ia bermain di Internazionale Milan meski penampilan impresifnya ditunjukkan saat ia masih membela Santos (Brasil) dan timnas Brasil di Olimpiade 2016.
Komentar