Mauricio Pochettino mengeluh usai skuat asuhannya, Tottenham Hotspur, dikalahkan Liverpool dengan skor 2-1 pada babak keempat EFL Cup, Rabu (26/10/2016) dini hari WIB. Pochettino mengecam keputusan wasit yang hanya mengartu kuning pemain muda Liverpool, Trent Alexander-Arnold, ketika melanggar Ben Davies.
"Itu sedikit aneh di akhir pertandingan, semua orang yang ada di bangku cadangan mereka (Liverpool) mulai mengeluh tentang permainan kami, juga tentang wasit untuk dua tindakan yang dibuatnya. Tapi di babak pertama, Arnold seharusnya dikirim keluar setelah melakukan tekel yang buruk dengan menjegal Ben Davies,” tutur Pochettino.
Di mata Pochettino, Arnold mungkin menjadi sesuatu yang negatif. Namun nyatanya, gelandang kelahiran 16 September 1998 ini merupakan gelandang masa depan Liverpool. Penampilannya selama 68 menit sebelum digantikan Nathaniel Clyne cukup mencuri banyak perhatian.
Salah satu pujian datang dari seorang legenda Liverpool, Graeme Souness. Souness, yang merupakan mantan pemain dan manajer Liverpool dan kini menjadi pandit Sky Sports, mengatakan bahwa Arnold bisa menjadi pemain papan atas.
"Ia terlihat sangat atletis, cepat dan agresif. Ia memiliki segala atribut untuk menjadi pemain top," ujar Souness ketika menyaksikan langsung pertandingan tersebut. "Ia mendapatkan masalah di babak pertama, tapi secara keseluruhan ia tampil sangat gemilang."
Arnold yang baru menjalani partai debut seniornya bersama Liverpool kala menghadapi Tottenham tersebut memang merupakan pemain yang digadang-gadang bisa menjadi pemain masa depan Liverpool. Bahkan hal tersebut sudah diungkap legenda Liverpool, Steven Gerrard, dalam otobiografinya berjudul My Story yang dirilis pada awal tahun 2015.
"Trent Arnold memiliki kesempatan yang besar untuk menjadi pemain top profesional. Ia memiliki semua atribut yang Anda dibutuhkan," tulis Gerrard di halaman 353 bukunya. "Ia memiliki sikap yang baik, berasal dari West Derby, tinggal di daerah Melwood. Jadi ia merupakan Scouser lainnya, seperti saya yang mencoba untuk menjadi John Barnes dan Steve McMahon. Ia tumbuh dengan berpura-pura menjadi saya di taman Merseyside."
"Ia bisa bermain sebagai nomor 6, seorang holding midfielder. Tapi ia juga versatile, saya melihatnya bermain di berbagai posisi. Saya tahu Inggris akan berharap besar padanya," sambung Gerrard ketika mengomentari potensi Arnold yang saat itu masih berusia 16 tahun.
Apa yang dikatakan Gerrard tersebut memang terjadi saat ini. Pada laga melawan Spurs yang menjadi debutnya misalnya, Arnold diplot sebagai bek kanan meski ia berposisi sebagai gelandang tengah.
Bahkan lebih jauh, Arnold sendiri sudah dibawa manajer Liverpool, Juergen Klopp, dalam tur pramusim 2016/2017 bersama pemain muda lain seperti Ryan Kent dan Ben Woodburn. Arnold sendiri sudah mencuri perhatian ketika ia melakukan aksi individu gemilang sebelum memberikan asis pada gol Danny Ings ke gawang Tranmere Rovers. Ini artinya, ramalan Gerrard terhadap Arnold mulai terbukti.
Klopp memang sudah cukup mempersiapkan pemain-pemain muda Liverpool untuk memperkuat Liverpool senior kelak. Bahkan beberapa pemain di bawah usia 18 tahun ia tempatkan di skuat Liverpool U23. Arnold adalah salah satunya.
"Ia masih muda tetapi bermain sangat baik," ujar pelatih Liverpool U23, Michael Beale, seperti yang dikutip Mirror. "Belum lama ini ia mendapatkan debut bersama tim U23 saat menghadapi Manchester City dan itu laga yang sulit untuknya."
"Tapi saya tidak akan memaksanya bermain sampai 10 pertandingan. Ia masih memiliki dua atau tiga tahun di sini, kita lihat apakah ia bisa mencapai 10 pertandingan atau tidak sebelum ke sana," lanjutnya.
Arnold sendiri sudah cukup menonjol sejak pertama kali bergabung dengan akademi Liverpool pada usia enam tahun. Ketika memasuki tim U16 dan U18, ia dipilih sebagai kapten tim. Penampilan cemerlangnya pun mengantarkannya membela timnas Inggris junior sejak usia 16 tahun, di mana saat ini ia menjadi bagian skuat timnas Inggris U19.
Selanjutnya, Pelukan untuk Klopp dari Arnold...
Komentar