Gol Bersejarah Hariono

Cerita

by Redaksi 26 29617

Redaksi 26

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Gol Bersejarah Hariono

Lanjutan dari halaman sebelumnya

Ketika membicarakan Best XI Hariono, ia cukup antusias menceritakan rekan-rekannya tersebut. Lalu siapa saja yang dipilih Hariono? Berikut 10 rekan "terbaik" yang dipilih oleh Hariono:

I Made Wirawan

“Made orangnya disiplin, dalam latihan pun ia sering menjadi pemain yang paling awal datang”. Momen terbaik Made versi Hariono adalah ketika ia berhasil menahan tendangan penalti Nelson Alom di babak final ISL 2014.

Supardi

"Sangat mudah ketika ada Supardi yang bermain di sisi kanan, ia mainnya pintar, punya kecepatan, dan tahu kapan harusnya menyerang, kapan harusnya bertahan."

Charis Yuliyanto

"Saya memang belum pernah main bareng mas Charis, tapi ketika tahu saya masuk ke Persib, beliau-lah yang pertama kali memberi masukan-masukan ke saya. Dia cukup berjasa juga buat saya."

Nova Arianto

"Saya tiga musim main bareng Mas Nova, kami sama-sama berasal dari Jawa Timur. Waktu awal-awal masuk Persib, saya, Waluyo, dan Siswanto sering diberi masukan juga sama Mas Nova. Mas Nova sangat kuat dalam duel-duel bola udara."

Toni Sucipto

"Sama seperti Supardi, Toni juga pintar dia. Bisa bertahan dan menyerang sama bagusnya. Dia juga punya kaki kiri dan kanan yang sama baiknya."

Hariono

Untuk posisi gelandang bertahan, Hariono memilih dirinya sendiri. Ketika ditanya alasannya, Hariono hanya tertawa dan minta untuk dilanjutkan saja. Tak perlu alasan memang, karena kita sudah tahu seperti apa Hariono di lapangan.

Eka Ramdani

"Saya cukup sedih ketika Eka memutuskan pindah ke Persisam. Eka punya tendangan-tendangan keras dari luar kotak penalti yang cukup bagus. Chemistry saya dengan Eka pun sebetulnya sudah enak ketika itu."

Firman Utina

"Bang Firman sosok yang sangat dihormati. Saya juga sangat hormat sama Bang Firman. Gaya mainnya, gaya kepemimpinannya, harus menjadi contoh bagi para pemain muda. Saya cukup beruntung bisa main bareng Bang Firman."

Muhammad Ridwan

"Pa Haji (Ridwan) selalu jadi contoh teladan di dalam dan luar lapangan. Tusukan-tusukannya ketika bermain selalu membuat saya kagum. Emang paling enak kalau Pa Haji main sama Supardi di sisi kanan, pola serangan pasti selalu lancar."

Atep

"Saya jadi pemain paling senior dengan Atep saat ini. Kami sudah main bersama selama 8 tahun. Jadi, saya juga sudah tahu bola-bola apa yang diinginkan oleh Atep. Saya juga sangat menghormati Atep"

Bambang Pamungkas:

"Saya pernah beberapa kali main bareng Mas Bepe waktu di timnas. Sama seperti Bang Firman, Mas Bepe juga sangat dihormati oleh seluruh pemain. Mas Bepe selalu jadi panutan."

Dari nama-nama di atas, ternyata tak ada satupun pemain asing yang dipilih Hariono. Ketika kami tanyai alasannya, Pengidola Bima Sakti dan Edgar Davids itu pun hanya menjawab dengan enteng, “Sudahlah, yang lokal saja. Hehe”.

(frz)

Komentar