Kira-kira sekitar 10 tahun lalu, pada suatu malam di daerah Sao Vicente, Brasil, seorang pendeta bernama Newton Lobato Filho sedang memberikan khotbah minggunya. Tiba-tiba ia berhenti dan meminta seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dan memiliki badan yang kurus untuk berdiri.
Di depan sekitar 600 orang pengikut setianya, ia mengatakan kepada anak itu bahwa Tuhan telah berbicara kepadanya dan mengatakan bahwa sang anak akan menjadi salah satu pemain sepakbola terbaik di dunia suatu hari nanti.
Anak laki-laki tersebut bernama Neymar da Silva Santos Junior atau lebih dikenal dengan Neymar. Seorang pemain yang saat ini sedang merasakan kegemilangan kariernya sebagai pesepakbola bersama Barcelona dan timnas Brasil.
Kesuksesan yang diraihnya ini seakan membenarkan apa yang telah dikatakan oleh sang pendeta tersebut. Sifat religius yang ia miliki secara tidak langsung mempengaruhi perjalanan kariernya hingga meraih kesuksesan seperti saat ini.
Neymar sejak kecil memang sudah sangat dekat dengan agamanya. Ia sering beribadah ke gereja. Kebiasaan inilah yang akhirnya menjadikannya pribadi yang religius.
“Agama mewakili semuanya untuk saya,” ujar Neymar seperti dikutip oleh Modern Ghana pada 2013 lalu. "Itu semua untuk saya. Tuhan selalu membantu saya, ia yang memberikan semua yang saya miliki saat ini. Saya berterima kasih padanya setiap hari.”
“Saya tidak punya banyak waktu untuk pergi beribadah pada saat ini, tapi begitu saya bisa, saya akan segera ke Gereja Baptis yang telah saya datangi sejak masih kecil. Bahkan saya terus memberikan sepuluh persen dari semua yang saya peroleh kepada Gereja tersebut.”
Dalam hal beragama di sepakbola, Neymar mengakui bahwa ia menjadikan pemain Brasil lainnya, Kaka sebagai panutannya. Mantan pemain AC Milan ini pun memang terkenal sangat religius. Mungkin dari situlah Neymar menjadi pribadi yang religius di tengah kehidupan glamor pesepakbola.
"Kaka adalah pria hebat, salah satu orang paling lurus yang saya temui di sepakbola. Ia adalah contoh yang pantas untuk diikuti. Konon, setiap orang mempraktekkan agama dengan caranya sendiri, jadi kita tidak bisa membandingkan. Meskipun saya tidak seperti Kaka, saya tidak pernah menyembunyikan bahwa saya evangelis, saya pergi ke gereja, dan tidak ada misteri tentang hal itu."
Sifat religius Neymar ini juga dapat dilihat pada saat ia meraih sebuah gelar juara. Perhatikanlah mantan pemain Santos tersebut, ia selalu memakai ikat kepala yang bertuliskan 100% Jesus.
Cerita dibalik pemakaian ikat kepala tersebut oleh Neymar adalah sebagai rasa syukur atas pertolongan yang didapatkannya ketika masih membela Santos. Ketika itu Santos sedang dilanda krisis finansial. Situasi krisis tersebut membuat Santos harus memotong investasi mereka terhadap tim junior. Hal ini menyebabkan tim junior tersebut kesulitan untuk berlatih karena tidak memiliki lapangan.
Melihat kondisi tersebut, ayah Neymar menghubungi gereja tempat ia beribadah untuk meminta bantuan. Gereja itu pun memberikan bantuan dengan membayar sewa lapangan untuk tim junior Santos tersebut. Sejak saat itu, Neymar pun selalu bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada gereja dengan menggunakan ikat kepala tersebut.
Di balik kebiasannya yang suka berfoya-foya ataupun berpesta dan dengan tampilan dirinya yang tidak terlihat seperti seorang “anak baik” layaknya Kaka, Neymar ternyata adalah seorang yang religius dan taat beragama. Kisah Neymar ini mengajarkan kepada kita untuk jangan selalu menilai orang dari luarnya saja.
Baca juga: Neymar Pernah Alami Kecelakaan Parah yang Hampir Merenggut Nyawanya
Sumber: bloomberg.com, weloba.com
Foto: weloba.com
Komentar