Kemegahan Stadion Millennium dan Cerita Kutukan Tim Tandang

Cerita

by redaksi 59837

Kemegahan Stadion Millennium dan Cerita Kutukan Tim Tandang

Lanjutan dari halaman sebelumnya

Stadion Millennium juga terbilang multifungsi karena selain rugbi, di stadion tersebut juga pernah diselenggarakan berbagai event olahraga lain seperti tinju, Rally, dan lainnya. Pada tahun 2006-2008 ada tiga pertandingan tinju yang pernah digelar di stadion tersebut. Selain itu, Stadion Millennium juga pada 2001 pernah menjadi tempat berlangsungnya Speedway Grand Prix of Great Britain, yang rutin diselenggarakan pada setiap tahunnya.

Bahkan pada tahun 2005 stadion tersebut juga pernah menggelar kejuaraan Great Britain (GB) Rally. Pada bulan Oktober 2007 Stadion Millennium untuk kali pertama menjadi tuan rumah tur Monster Jam di Eropa, dan stadion tersebut rutin dijadikan tur Monster Jam di Eropa pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2016.

Bukan hanya kegiatan olahraga, sebagaimana hal yang jamak pada stadion-stadion di Eropa yang sering juga digunakan sebagai tempat konser, Stadion Millennium pun pernah menjadi venue pagelaran musik dari musisi-musisi kenamaan dunia. Kali pertama Stadion Millennium digunakan sebagai tempat konser adalah pada 31 Agustus 1991.

Band tuan rumah, Manis Street Preachers yang memulai. Saat itu trio yang digawangi oleh James Dean Bradfield, Nicky Wire, dan Sean Moore itu tampil dalam konser tersebut bersama Super Furry Animals, Feeder, Shack, dan Patrick Jones dengan tajuk acara Manic Millennium. Kemudian beberapa musisi seperti Lionel Richie, Bon Jovi, Red Hot Chili Pappers, Eric Clapton, Oasis, Coldplay, hingga Justin Bieber pernah menjadi pesohor yang tampil di Stadion Millennium.

Kutukan Bagi Tim Berstatus Away

Sejak tahun 2000 hingga saat ini Stadion Milenium juga rutin menggelar pertandingan sepakbola. Stadion tersebut pun menjadi markas bagi timnas sepakbola Wales. Meski memiliki berbagai fasilitas kelas satu namun tidak banyak event akbar sepakbola yang digelar di stadion tersebut. Kalau pun ada, ranahnya sebatas lokal seperti final Piala FA, final Piala Liga Inggris, atau Community Shield.

Namun dalam beberapa hari ke depan bakal ada even besar yang diselenggarakan di Stadion Millennium, yaitu final Liga Champions Eropa. Real Madrid dan Juventus yang akan saling bentrok di laga tersebut mungkin belum pernah bermain di stadion tersebut. Namun bagi Real Madrid bermain di Stadion Millennium akan menambah kepercayaan diri untuk memenangkan pertandingan.

Sebab, Madrid memiliki kenangan indah di Wales. Tepatnya saat "Los Blancos" berhasil meraih gelar sebagai tim terbaik di Piala Super Eropa pada 2014 lalu tentu masih diingat dalam benak Gareth Bale dan kawan-kawan, meski saat itu mereka memenangkannya di Cardiff City Stadium. Bisa saja ini menjadi acuan bagi skuat asuhan Zinedine Zidane itu untuk memupus mitos memenangkan Liga Champions dalam dua musim berturut-turut.

Dalam sejarahnya, sejak menggunakan format Liga Champions pada tahun 1992 memang belum pernah ada tim yang bisa menjadi juara dalam dua musim berturut-turut. Ada misteri yang tentunya harus dipecahkan, Real Madrid mungkin sedang berupaya untuk memupus kutukan tersebut demi gelar ke-12 mereka di Liga Champions.

Namun satu hal lain, mereka juga akan dihadapkan mitos lokal di Stadion Millennium. Selain terkenal sebagai stadion kelas atas, stadion tersebut juga terkenal karena kutukan untuk tim tamu, atau lazim disebut "away team hoodoo". Ada 11 pertandingan final yang diselenggarakan di stadion tersebut, yang semua dimenangkan oleh tim dengan status home.

Kesebelasan yang menggunakan ruang ganti tim kandang seperti akan dinaungi Dewi Fortuna untuk tampil lebih mengigit dan memenangkan pertandingan. Meski pada final Piala Liga Inggris 2004 dan 2005 Chelsea dan Middlesbrough pernah mematahkan mitos tersebut, tetap saja mitos kembali berlanjut pada tahun-tahun setelahnya.

Dalam laga nanti Juventus kemungkinan besar bakal menjadi kesebelasan yang akan menggunakan ruang ganti tim kandang, sementara Madrid yang berstatus tim away tentu dalam masalah besar karena harus menghadapi dua mitos yang tak mengenakan bagi mereka dalam satu pertandingan.

(SN)

Komentar