âBagi mereka, aku adalah Juninho Pernambucano 2.0, seorang Brasil dengan aksen Brescia,â begitu ungkap Pirlo dalam bukunya.
Bahwasanya Andrea Pirlo adalah salah satu algojo tendangan bebas terbaik, tidak ada yang menyangkalnya. Namun, apa rahasia Pirlo hingga menjadi seperti itu?
Dalam buku autobiografinya, I Think Therefore I Play, Pirlo mengungkapkan, bahwa ia belajar menjadi eksekutor tendangan bebas dari Juninho Pernambucano. Ya, Andrea belajar dari pemain berdarah  Brasil yang pernah memperkuat Olympique Lyon itu.
Pirlo mengaku, setiap saat ia selalu saja menonon video-video tendangan bebas Juninho. Setelah menontonnya, ia langsung mempraktekkannya di Milanello. Akan tetapi usaha, pemain asal Brescia itu tak langsung berhasil. Awalnya, tendangan bebas Pirlo jarang menemui sasaran.
Tapi ia tak patah arang, ia terus berlatih dan menonton video tendangan bebas Juninho. Bahkan, Andrea rela mengorbankan jatah bermain Playstation dengan Alesandro Nesta demi mengasah teknik tendangan bebasnya.
Lama kelamaan, Pirlo pun menemukan formula rahasia tendangan bebas ala Juninho. Setelah ia pelajari semua video-video itu, ia tahu rahasia tendangan bebas Juninho.
âHanya tiga jari kaki saja yang harus bersentuhan dengan bola bagian bawah, bukan semua jari. Jagalah kaki Anda agar tetap lurus. Dan tentunya Anda harus benar-benar santai dalam melakukan gerakan itu,â ungkap Pirlo dalam bukunya.
Menurut Pirlo, jika semua berjalan lancar, tendangan macam itu tidak akan membuat bola berputar di udara, namun tetap bisa menukik. Dan ketika hendak memasuki gawang, barulah bola akan berputar. Hal yang  tentunya akan menyulitkan penjaga gawang menghalau tendangan seperti itu.
Meski sudah piawai dalam mengeksekusi bola mati, Pirlo tak pernah menutup diri untuk menambahkan trik-trik dalam tendangan bebasnya. Â Akan tetapi, konsep dasar dalam melakukan tendangan bebas tidak pernah ia berubah. Karena dengan teknik tersebut memang sudah dirancang khusus agar bola dapat melambung melewati penjagaan pagar betis lalu menukik di depan gawang.
âYa, tak ada yang lebih indah daripada melihat bola melaju ke arah gawang setelah melewati kepala para pagar hidup beberapa sentimeter, â tambah Pirlo kala membeberkan rahasianya.
(mul)
Komentar