Sepakbola bukanlah olahraga paling populer di Amerika, tapi perkembangannya terus menanjak naik. Laga Piala Dunia 2014 antara timnas mereka melawan Portugal ditonton 24,7 juta orang di layar kaca warga Amerika . Catatan ini memang masih jauh dari Superbowl yang mencapai 111,5 juta penonton, tapi sepakbola sudah mulai mendapat tempat di hati Amerika. Sebagai pembanding lain, rataan penonton semua pertandingan NFL tahun lalu ternyata âhanyaâ 17 juta saja.
Sekitar satu bulan setelah Piala Dunia, rekor penonton juga tercipta di Amerika. Kali ini yang datang ke stadion untuk menyaksikan laga pra-musim antara Manchester United melawan Real Madrid. Tercatat 109.318 penonton hadir di stadion Michigan untuk menyaksikan kedua kesebelasan populer tersebut bertanding.
Terbaru adalah pertandingan pekan pertama Major League Soccer (MLS) yang mempertemukan dua kesebelasan seumur jagung, Orlando City dan New York City FC. Seperti yang diketahui, musim ini adalah pertama kalinya mereka ikut kompetisi. Sistem MLS yang menggunakan model franchise memang memungkinkan suatu kesebelasan baru muncul dan bahkan bubar begitu saja. Tidak ada degradasi dan promosi dalam sistem MLS.
Suasana Fans Chivas Saat Menghadiri Pertandingan Terakhir Klub Mereka
Status kesebelasan baru ternyata tak mempengaruhi animo masyarakat Orlando, Florida, markas Orlando City. Stadion Citrus Bowl yang berkapasitas 62.000 kursi tiketnya ludes terjual. Suporter New York City juga tidak kalah antusias dengan ikut datang mendukung. Lalu bagaimana dengan yang berhalangan hadir? Masyarakat New York masih dapat ikut menikmati karena selain televisi, laga ini juga disiarkan langsung radio.
Kemeriahan Stadion Citrus Bowl
Menariknya, CBS Radio New York yang ikut menyiarkan langsung memberi panduan terlebih dahulu tentang istilah-istilah sepakbola dasar. Apa yang dimaksud dengan kotak penalti, perbedaan kartu kuning dan merah, hingga definisi menggiring bola, dan sebagainya.
Tujuannya adalah agar para pendengar yang tidak pernah menonton sepakbola sebelumnya dapat ikut menikmati pertandingan. Apalagi di radio tidak ada visualisasi yang menggambarkan jalannya laga sehingga dapat membuat orang bingung. Penjelasannya juga cukup rinci, seperti saat memberi tahu apa itu waktu tambahan. Bahwa di sepakbola, berbeda dengan basket yang waktu terhenti saat pertandingan juga berhenti saat pergantian pemain, bola keluar dan lain-lain. Sehingga waktu tambahan ini digunakan untuk menggantikan waktu yang terbuang tadi.
Meski punya maksud yang baik, cara ini mendapat cemoohan dari penggemar sepakbola "yang merasa ahli" terutama di luar Amerika. Umumnya mereka tertawa melihat hal di atas karena jika diperhatikan panduannya memang benar-benar hal dasar dari sepakbola.
Amerika sebenarnya bukan benar-benar anak baru di dunia sepakbola. Mereka adalah salah satu peserta di Piala Dunia pertama tahun 1930. Tetapi setelahnya prestasi soccer terus menurun sampai kemudian melakukan revolusi pada awal 90-an. Sejak Piala Dunia 1990 hingga yang terakhir 2014 lalu mereka tak pernah absen. Beberapa yang dilakukan adalah membentuk MLS pada 1993 dan  menjadi tuan rumah 1994.
Meski terus belajar, Amerika tidak menelan mentah-mentah kompetisi yang menjadi acuan atau sudah sukses seperti di Eropa misalnya. MLS dijalankan dengan format kompetisi yang tidak lazim dengan sistem franchise. Sebuah konsep yang dianggap cocok dengan iklim bisnis dan masyarakat di sana. Mereka juga masih berpegang teguh pada kompetisi yang dibagi menjadi dua wilayah, mengacu pada luasnya Amerika.
Melihat cara Amerika membangkitkan sepakbola dengan tidak malu untuk belajar tetapi masih punya pendirian. Bukan tidak mungkin beberapa tahun kedepan mereka akan berubah menjadi salah satu kekuatan besar di sepakbola dunia.
Baca juga:Ingin Beda, MLS Enggan Patuhi Saran FIFA
MLS Bermimpi Untuk Jadi Liga Terbaik di Dunia
Cara MLS Menjual Tiket Musiman
Peta Terbaru Persaingan di MLS
Komentar