Saat Diktator Franco Mencoba Hapus Sejarah Lewat Televisi

Cerita

by redaksi

Saat Diktator Franco Mencoba Hapus Sejarah Lewat Televisi

Hitler mungkin akan merasa dongkol saat pidatonya yang berapi-api di Olimpiade Berlin tahun 1934 tentang kemulian ras bangsa arya menjadi terasa basi setelah pria berkulit hitam dari Amerika yaitu Jesse Owens menang dalam sebuah balapan lari.

Kedongkolan itu pula yang mungkin dirasa oleh Jenderal Franco - sang diktator dari Spanyol. Sudah jadi sebuah fakta bahwa pada Piala Eropa 1964 Spanyol mengalahkan komunis Soviet dengan skor tipis 2-1.

Franco merasa ada yang mengganjal batinnya atas gelar juara ini. Semua itu tak lain adalah bintang laga tersebut seorang Basque bernama Chus Pareda. Ia semakin benci karena selai berdarah Basque pemain ini bermain di Barcelona. Basque dan Barcelona adalah hal yang dia benci. Disanalah basis massa komunis dan sosialis yang selalu memberontak ingin memisahkan diri dari Spanyol.

Pareda yang jadi bintang adalah fakta yang tak terbantahkan. Ketidaksukaan dirinya pada Pareda diaplikasikan dengan perintah untuk tak menayangkan gol pertama yang dicetak Pareda pada cuplikan di televisi. Alih-alih mempertontonkan Pareda, Franco malah mengintruksikan sering-sering menunjukan cuplikasn televisi Amancio yang seorang Madrista.

Lucunya dalam gambar cuplikan tersebut Amancio tak mencetak gol, melainkan sedang mengirim umpan silang kepada Pareda yang berbuah gol. Mungkin inilah sejarah pertama kalinya cuplikan yang terfokus pada assist terjadi dalam dunia televisi. Ah ada-ada saja kau Jenderal!

(wam)

Komentar