Kiper dan Bek Unggulan FPL PanditFootball: Gameweek 37

Dua pekan tersisa untuk mengarungi Liga Primer Inggris musim 2018/19. Sudah siap dengan rekomendasi pemain belakang unggulan di pekan ke-37 ini? Sekadar memberi tahu, catatan statistik yang kami gunakan di setiap pemain adalah berdasarkan dari penampilan di empat gameweek terakhir (ditandai dengan*).

Kebobolan sembilan gol di tiga pekan terakhirnya, Bernd Leno (Arsenal, £4.9) memiliki peluang untuk mengakhiri catatan buruknya kala berhadapan dengan Brighton & Hove Albion di Emirates Stadium pada gameweek 37 ini. Jika melihat statistik lawan, peluang Leno untuk meraih poin nirbobol sangatlah terbuka. Brighton hanya mencetak satu gol di lima pertandingan terakhirnya. Selain itu, anak asuh Chris Hughton menjadi kesebelasan yang paling cupu dalam hal menyerang. Glen Murray dkk hanya melepaskan enam tembakan tepat sasaran* dan butuh waktu 11.3 menit untuk membuat satu peluang*.

Tambahan poin juga bisa saja didapat Leno karena menjadi kiper yang paling sibuk di bawah mistar gawang dengan sudah melakukan 20 penyelamatan* (terbanyak di antara kiper lainnya). Di laga tandang terakhir melawan Leicester City, meski kebobolan tiga gol, kiper asal Jerman ini mendapat empat poin dari official FPL karena di laga tersebut dia melakukan sembilan penyelamatan penting.

https://twitter.com/PanditFPL/status/1124229060886798336

Lagi-lagi kami merekomendasikan Trent Alexander-Arnold (Liverpool, £5.7) yang mencatat prestasi empat pekan secara beruntun. Bek asal Inggris ini disimpan ketika Liverpool dikalahkan Barcelona dengan skor 0-3 di semifinal leg pertama Liga Champions UEFA. Tentu menghadapi Newcastle United di St. James Park akan menguntungkan Alexander-Arnold karena dia berada dalam kondisi yang fit. Meski bermain tandang, TAA berpeluang kembali meraih poin karena dia memiliki statistik menyerang yang masih menggiurkan.

Alexander-Arnold sudah melepaskan 26 umpan silang* (terbaik kedua di antara bek) dan 9 peluang* (terbaik di antara bek). Berkat usahanya itu, TAA berhasil mencetak tiga asis di empat laga terakhirnya. Selain potensi untuk meraih poin menyerang, pemain bernomor punggung 66 ini juga berpeluang meraih poin nirbobol karena sudah tiga pekan lini belakang The Reds belum bisa dibobol oleh lawan di liga.

https://twitter.com/PanditFPL/status/1124238519222669312

Hanya sekali blank point dari sembilan pekan terakhir, Lucas Digne (Everton, £5.3) berpotensi untuk terus berprestasi saat menghadapi Burnley di Goodison Park pada GW37 ini. Peluang untuk meraih nirbobol sangat terbuka mengingat Goodison Park sedang angker-angkernya setidaknya di empat laga yang digelar di stadion tersebut (tiga kemenangan, satu imbang, dan tanpa kebobolan). Hal yang membuat hasil tersebut spesial adalah keempat laga tersebut yaitu melawan Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Manchester United.

Beralih ke peluang untuk meraih poin dari aksi-aksi menyerang, Digne sudah melakukan 36 umpan silang* (terbanyak di antara bek) dan 7 peluang* (terbanyak kedua di antara bek). Menariknya, sisi kanan pertahanan Burnley sudah kecolongan 55 umpan silang* (terbanyak ketiga) yang bisa saja sisi tersebut dibombardir oleh umpan-umpan Digne.

https://twitter.com/PanditFPL/status/1124239678117273600

Pemain terakhir yang kami rekomendasikan di GW37 ini adalah Matt Doherty (Wolves, £5.3) yang akan menghadapi Fulham yang sedang dalam tren positif karena berhasil menang di tiga pekan secara beruntun. Meski begitu, Fulham selalu menang dengan skor tipis dan masih tercatat sebagai kesebelasan yang tak terlalu wah dalam hal menyerang. Anak asuh Scott Parker hanya melepaskan 12 tembakan tepat sasaran* dan butuh waktu 7.9 menit untuk membuat satu peluang*. Maka, peluang meraih poin nirbobol bagi Dohery cukup terbuka.

Namun, yang kami soroti adalah andil Doherty dalam menghasilkan poin menyerang untuk Wolverhampton Wanderers. Statistik mencatat, pemain Republik Irlandia ini sudah melakukan tujuh percobaan tembakan* dan menyentuh bola di kotak penalti lawan sebanyak 14 kali* (kedua statistik ini terbanyak di antara bek).

Simak cerita dan sketsa adegan Rochi Putiray tentang rasisme yang jadi musuh bersama di sepakbola: