Nottingham Forest : Gibbs-White, Awoniyi, Brennan Johnson
Tim yang baru promosi musim lalu ini belum menunjukan performa yang cukup meyakinkan. Maka tidak heran, jika tidak banyak aset yang mampu menyumbang poin secara konsisten. Mereka hanya finis di peringkat ke-16 hanya mengemas sembilan kemenangan dan hanya mencetak 34 gol (kedua terburuk dari semua tim). Oleh karena itu, tiga nama yang akan kami sebutkan sebagai aset terbaik Nottingham Forest masih sangat berisiko.
Kami mengambil tiga pemain yang musim lalu menjadi aset penyumbang poin terbanyak di antara aset-aset Nottingham Forest lainnya. Mereka adalah Morgan Gibbs-White (6,0m), Taiwo Awoniyi (6,5m), dan Brennan Johnson (6,0m). Di antara tiga aset tersebut, kami menilai Gibbs-White lebih unggul. Secara mental, ia baru saja meraih gelar EURO U-20 bersama tim nasional Inggris. Selain itu, jika dilihat dari peran nya di lapangan, ia sangat diandalkan dalam kreativitas serangan Nottingham Forest. Mantan pemain Wolves tersebut juga mengemban tugas sebagai eksekutor penalti, tendangan bebas, dan sepak pojok.
Sheffield United : Ndiaye, McBurnie
Keberhasilan Sheffield United promosi ke Liga Inggris sangat dipengaruhi oleh performa dua penyerangnya, yaitu Iliman Ndiaye (5,5m) dan Oliver McBurnie (5,5m). Berdasarkan kontribusinya musim lalu, kamu merekomendasikan dua aset tersebut sebagai aset terbaik Sheffield United.
Musim lalu, Ndiaye menyumbang 14 gol dan 11 asis dari 46 pertandingan. Shefiield United bermain dengan skema 3-4-2-1 dan Ndiaye berperan sebagai penyerang bayangan mampu mengakses ruang-ruang berbahaya baik di dalam maupun di sekitar kotak penalti. Potensi Ndiaye tidak hanya berasal dari poin gol, tapi juga asis. Ia berstatus sebagai pencetak gol terbanyak klub, tapi jika dibandingkan dengan pemain lain di Divisi Championship musim lalu. Ndiaye adalah yang terbaik soal menyumbang asis. Risiko pemilihan Ndiaye juga berisiko rendah karena berharga murah dan dikategorikan sebagai penyerang (tidak terpengaruh kebobolan).
McBurnie dengan posisi dan harga yang sama juga patut diperhitungkan. Tapi, secara statistik memang tidak sepotensial Ndiaye, terutama soal sumbangan asis (2 asis). Hal ini wajar karena secara posisi memang Mc Burnie diplot sebagai penyerang tengah.
Tottenham Hotspur : Kane, Maddison, Son
Kiprah Tottenham Hotspur musim lalu sepertinya akan lebih indah andai hubungan dengan Antonio Conte berjalan baik-baik saja. Mereka memulai musim lalu dengan cukup meyakinkan. Mereka sempat tak terkalahkan dalam tujuh laga pertama. Sayangnya, penurunan performa terjadi ketika Conte hengkang dan masalah cedera beberapa pemain pilar, serta terlalu bergantung pada sang kapten, Harry Kane.
Oleh karena itu, nama Kane (12,5m) tidak boleh luput dari pemilihan aset terbaik dari Spurs. Satu keunggulan Kane yang jarang dimiliki aset lain adalah konsistensi. Bagaimana tidak, sejak musim 2014/2015, Kane selalu mencetak di atas 150 poin, lima musim mencetak di atas 200 poin. Perlu diingat bahwa musim lalu adalah musim terbaik Kane dengan sumbangan poin mencapai 263 poin. Padahal sang pasangan, Son, musim lalu mengalami penurunan performa yang sangat drastis. Hal ini menunjukan bahwa kualitas dari Kane tidak terpengaruh oleh rekan-rekannya. Andai Haaland tidak bermain di Liga Inggris, Kane dipastikan menjadi pencetak gol terbanyak.
Setelah Kane, pilihan kedua kami mungkin sedikit kontroversial. Ia adalah Son Heung-min (9,0m). Performa buruknya musim lalu membuatnya turun harga hingga 3 juta paun. Faktor ini yang membuat Son bisa lebih dipertimbangkan. Jika dibandingkan dengan aset lain di Spurs, posisi Son masih belum tergantikan jika hingga jendela transfer ditutup, tidak ada penyerang tambahan yang didatangakan Ange Postecoglou. Performa buruk musim lalu juga tidak semerta-merta menghilangkan potensinya musim ini. Tentu ada kekhawatiran tapi jika dibandingkan dengan aset lain di Spurs, Son masih jadi kandidat aset terbaik.
Aset Spurs terbaik berikutnya adalah James Maddison (7,5m) yang didatangkan dari Leicester City. Musim lalu Maddison sangat tidak beruntung karena meski tampil cemerlang setiap pertandingan, tidak didukung oleh rekan-rekan yang lain. Ketika tiba di Spurs, potensi Maddison sebagai gelandang serang meningkat karena akan bermain di antara Kane, Son, Kulusevski, bahkan Richarlison. Jangan lupa juga bahwa Maddison adalah salah satu eksekutor tendangan bebas terbaik. Tapi, masih belum bisa dipastikan apakah Maddison akan menjadi eksekutor utama atau tidak.
West Ham United : Benrahma, Bowen, Paqueta
Meski gagal masuk 10 besar di liga, prestasi West Ham United musim lalu justru lebih cemerlang di Eropa. Tim besutan David Moyes tersebut meraih gelar EUFA Conference League. Prestasi tersebut diharapkan menjadi motivasi tambahan The Hammers untuk dapat tampil lebih baik di Liga Inggris musim 2023/2024.
JIka berkaca pada kondisi skuad, West Ham United melemah karena ditinggalkan Declan Rice ke Arsenal. Sejauh ini belum ada pemain yang diproyeksikan akan melanjutkan peran Rice baik secara teknis di lapangan maupun jabatan kapten. Kontribusi Rice dalam beberapa musim terakhir dirasakan hampir di setiap lini. Oleh karena itu, jika Moyes gagal menemukan pengganti yang sepadan, aset-aset West Ham secara umum mengalami penurunan potensi.
Meski demikian, masih ada beberapa aset yang cocok untuk dikategorikan sebagai aset terbaik West Ham United musim 2023/2024. Mereka adalah Jarrod Bowen (7,0m), Said Benrahma (6,0m), dan Lucas Paqueta (6,0m). Bowen dan Benrahma merupakan aset yang musim lalu hampir tidak tergantikan. Kontribusi terhadap serangan tim juga terlihat dari data yang menunjukan bahwa Bowen memiliki nilai angka harapan keterlibatan gol (xGI) tertinggi yang mencapai 15,38. Sayangnya ia hanya mencetak 6 gol dan 9 asis. Dengan patokan data yang sama, Benrahma dan Paqueta sedikit lebih rendah dibanding Bowen. Namun, Benrahma memiliki keunggulan karena diplot sebagai eksekutor tendangan bebas dan eksekutor penalti utama. Sementara Paqueta, diharapkan bisa lebih adaptif di Liga Inggris karena musim ini merupakan musim keduanya di Liga Inggris.
Wolves : Podence, Matheus Nunes, Jose Sa
Nasib Wolves musim lalu terselamatkan oleh beberapa pemain yang datang di paruh musim kedua. Sebab, pada paruh musim pertama, mereka mendekap di dasar klasemen dengan produktivitas yang sangat rendah. Baru di musim kedua, produktivitas kian meningkat setelah pemain pinjaman seperti Mateus Cunha menambah amonisi klub berlogo kepala serigala tersebut.
Maka tidak heran, jika hampir tidak ada aset di posisi penyerang dan gelandang yang menjanjikan atau bahkan potensial sebagai pemain diferensial. Musim lalu, Jose Sa (5,0m) yang berposisi sebagai kiper menjadi aset yang paling banyak menyumbangkan poin. Oleh karena itu, kami tetap merekomendasikan Sa sebagai salah satu aset terbaik dari Wolves yang bisa berkontribusi dalam jangka panjang. Meski demikian, pemilihan Sa tentu lebih berisiko karena sangat bergantung dengan poin clean sheet.
Jika mencari aset dari jajarang gelandang dan penyerang untuk mengurangi risiko, maka kami mengajukan Podence (5,5m) dan Matheus Nunes (5,0m) sebagai aset terbaik dari Wolves. Dua pemain ini merasakan menit bermain paling banyak meski masih di bawah Ruben Neves yang telah hengkang. Selain itu, Podence dan Nunes adalah dua gelandang paling mengancam dengan total 71 tembakan di musim lalu. Jika mencari alternatif, Hwang (5,5m) dan Raul Jimenez (5,5m) masih bisa dipertimbangkan dan layak dimasukan watchlist.
Secara keseluruhan, aset-aset Wolves tidak ada yang sangat menonjol menjanjikan, namun bisa digunakan untuk fixture tertentu sambil memperhatikan bagaimana liga berjalan.
Komentar