Sejarah kelam sepakbola Inggris bisa tergambarkan dalam dua tragedi: Hillsborough dan Valley Parade. Tepat hari ini, 29 tahun yang lalu tragedi Valley Parade terjadi ketika stadion milik klub Bradford City itu ludes dilahap api dan memanggang 56 fans yang terjebak didalamnya, 265 lainnya mengalami luka-luka.
Kala itu Bradford City bertanding melawan Lincoln city dalam laga terakhir kompetisi divisi III. Valley Parade adalah stadion tua milik Bradford yang masih kuno dan minim fasilitas keamanan. Stadion ini masih memakai kayu sebagai bahan baku utama pondasi, atap dan kursi-kursi di tribun.
Kebakaran terjadi saat pertandingan memasuki menit 40, sebercik api mulai terlihat di sudut tribun pojok kanan tepatnya tiga baris pada blok G. Api diyakini muncul akibat seorang fans yang membuang puntung sembarangan, puntung itu kemudian masuk menyelip ke bawa tribun yang dimana banyak sampah-sampah kertas yang menggunuk.
Sebelum api membesar penonton merasa kaki mereka menjadi lebih hangat, salah satu dari mereka berlari ke belakang mencari alat pemadam kebakaran tetapi miris dia tidak menemukannya. Seorang polisi berteriak kepada rekannya untuk mendatangkan pemadam kebakaran, sayang pesan ini tak tersampaikan karena terjadi miss komunikasi.
Api kemudian membesar dan polisi mulai mengevakuasi para penonton. Atap tribun yang terbuat dari kayu dan ditutupi terpal serta memakai perekat aspal memperparah besarnya api. Asap yang dihasilkan amat pekat membuat evakuasi terhambat akibat banyak penonton yang pingsan. Hanya butuh waktu kurang dari empat menit untuk seluruh tribun itu habis dilahap api.
Anehnya disaat api sedang besar-besarnya para fans Bradford malah bernyanyi-nyanyi merayakan lolosnya mereka ke divisi II. Apa yang mereka lakukan bak seperti ritual bangsa pagan yang bernyanyi-nyanyi membakar sesembahan diatas altar pengorbanan. Fans Bradford mungkin tak tahu bahwa di dalam bara api yang menyala itu ada 56 orang rekan mereka yang bersiap-siap direngut ajal.
Tragedi Valley Parade membuat adanya regulasi dalam sepakbola Inggris dengan dilarangnya memakai kayu sebagai pembentuk tribun serta pembatas antara kursi penonton dan lapangan dibuat lebih rendah. Aturan ini membuat revolusi stadion-stadion Inggris pun dimulai.
Komentar