Pagi tadi, kita disuguhi pertandingan Man City vs Man United. City yang tampil menyerang habis-habisan, dan United yang mengandalkan pertahanan kemudian melakukan serangan balik cepat. Ya, semua orang tahu itu. Malam tadi layaknya pertandingan Barcelona vs Inter Milan di semifinal Liga Champions 2010, yang dihelat pada tanggal 28 April 2010.
Setelah Inter unggul 3-1 atas Barcelona di leg pertama yang dilangsungkan di Giuzeppe Meaza, praktis leg kedua Inter hanya butuh hasil seri, atau tidak kemasukan lebih dari 2 gol.
Dan saat harus melakoni leg ke dua Liga Champions, Mourinho memutuskan untuk tak melayani permainan menyerang ala Blaurganna. Ia sadar, jika melayani permainan menyerang anak asuh Pep Guardiola, timnya tak akan masuk ke final.
Akhirnya, Mou pun lebih memilih bertahan total. Yang dikemudian hari, orang menyebut taktik Mou ini sebagai taktik parkir bus.
Pelatih asal Portugal ini menginstruksikan anak didiknya untuk terus bertahan sepanjang pertandingan. Meninggalkan Milito seorang diri di depan. Mereka hanya sesekali melakukan serangan balik dengan mengandalkan kecepatan Sneijder.
Pun serangan balik yang dilancarkan Inter tak menuai hasil. Tim asal kota mode Milan itu tak mampu melepaskan tembakan ke arah gawang barang sekali.
Akan tetapi, dengan taktik tersebut Mourinho justru "memenangi" pertandingan. Selama 90 menit bermain di Camp Nou, Barca hanya mampu mencetak satu gol, lewat sontekan Pique di menit 84. Inter lolos ke final karena unggul aggregat angka, 3-2.
Ya, tampaknya hari ini, 28 April, memang perlu dirayakan sebagai harinya taktik parkir bus. Sebuah seni dalam bertahan. Sembari sebisa mungkin melakukan serangan balik dengan cepat untuk memenangi pertandingan.
(mul)
Komentar