Setelah menjuarai Piala Dunia 1966, Inggris sebagai negara penemu olahraga sepakbola tidak pernah berjaya lagi di dunia. Namun, jika kita melihat pada prestasi level kesebelasan klub, mereka dianggap sempat berjaya di Eropa selama tahun 1970 sampai awal 1980-an.
Sayangnya, pada akhir 1980-an sepakbola Inggris mencapai titik terendah mereka. Banyak stadion yang terbengkalai, fasilitas yang tidak memadai, hooliganisme yang marak, dan kesebelasan-kesebelasan Inggris dilarang tampil di kompetisi Eropa selama lima tahun setelah tragedi Heysel pada 1985.
Divisi Pertama atau The Football League First Division, yang sudah menjadi kompetisi tingkat teratas sepakbola Inggris sejak tahun 1888, jauh tertinggal di belakang liga seperti Serie A Italia dan La Liga Spanyol.
Ketertinggalan ini bukan hanya soal prestasi kesebelasannya, tapi juga soal penonton dan pendapatan. Beberapa pemain top Inggris bahkan pindah ke luar negeri, seperti Ian Rush, Graeme Souness, Ray Wilkins, Trevor Francis, Des Walker, dan David Platt.
Beruntung, pada pergantian tahun 1990-an, nasib Inggris mulai membaik karena mereka berhasil mencapai semi-final Piala Dunia 1990 di Italia.
Setelah lima tahun berlalu, UEFA sebagai badan sepakbola Eropa juga mencabut larangan kesebelasan Inggris untuk berpartisipasi di kompetisi Eropa pada tahun 1990. Standar keselamatan stadion juga meningkat untuk membuat stadion-stadion di Inggris menggunakan kursi duduk (tanpa tribun berdiri) pasca bencana Hillsborough.
Selain itu, peningkatan uang pendapatan dari televisi juga menjadi jauh lebih penting. Football League menerima 6,3 juta Poundsterling untuk perjanjian dua tahun pada tahun 1986 (saat itu, uang sebanyak ini adalah banyak sekali).
Tetapi, ketika kesepakatan diperbaharui pada 1988, harga naik menjadi 44 juta pounds untuk jangka waktu empat tahun. Negosiasi alot pada 1988 tersebut adalah tanda-tanda pertama dari liga yang ingin memisahkan diri.
Menurut koran Timesport (14 Juli 1988), sebanyak sepuluh kesebelasan mengancam untuk meninggalkan liga yang sudah ada dan membentuk "liga super". Kesepuluh kesebelasan itu adalah Liverpool, Everton, Manchester United, Tottenham Hotspur, Arsenal, West Ham United, Nottingham Forest, Aston Villa, Sheffield Wednesday, dan Newcastle United, yang diambang menandatangani kesepakatan 32 juta pounds dengan ITV.
Tapi, akhirnya mereka semua berhasil dibujuk untuk tetap tinggal di Football League.
Sejak itu, stadion terus diperbaiki, angka penonton terus naik, pun pendapatan ikut naik. Lagi-lagi, kesebelasan papan atas di Inggris kembali berniat untuk meninggalkan Football League dan ingin memanfaatkan uang yang mereka dapatkan secara maksimal.
Lima kesebelasan yang ingin memisahkan diri
Salah satu cerita yang mengawali terbentuknya Liga Primer adalah saat direktur London Weekend Television (LWT), Greg Dyke, bertemu dengan perwakilan dari kesebelasan "lima besar" Inggris pada tahun 1990.
Kelima kesebelasan itu adalah Manchester United, Liverpool, Tottenham, Everton, dan Arsenal.
Pertemuan itu terjadi untuk membuka jalan bagi kesebelasan top untuk melepaskan diri dari The Football League. Dyke percaya bahwa akan lebih menguntungkan bagi LWT jika kesebelasan yang lebih besar adalah mereka yang disiarkan di televisi nasional. Dyke juga ingin tahu apakah kesebelasan akan tertarik dengan bagian yang lebih besar dari uang hak siar televisi.
Lima kesebelasan tersebut beranggapan bahwa itu adalah ide yang baik dan memutuskan untuk terus maju dengan pemikiran itu. Namun, liga tidak akan memiliki kredibilitas tanpa dukungan dari Football Association (FA) sebagai badan tertinggi sepakbola Inggris.
Kemudian David Dein (Arsenal) mengadakan pembicaraan untuk melihat apakah FA bisa menerima ide tersebut. Pada saat itu, FA tidak menikmati hubungan yang baik dengan The Football League. Liga yang baru dianggap sebagai cara untuk melemahkan posisi The Football League.
Perjanjian yang mengawali Liga Primer
Pada akhir musim 1991, sebuah proposal diajukan untuk pembentukan liga baru yang akan membawa lebih banyak uang ke dalam sepakbola secara keseluruhan. Kesepakatan Anggota Pendiri, atau The Founder Members Agreement, kemudian ditandatangani pada tanggal 17 Juli 1991, atau tepat hari ini 25 tahun yang lalu.
The Founder Members Agreement itu berisi 22 kesebelasan yang selanjutnya mempelopori prinsip-prinsip dasar untuk menyiapkan FA Premier League.
Mereka menyatakan keyakinan mereka bahwa diperlukan Liga Primer, berupa liga terpisah yang akan didirikan. Mereka menyatakan prinsip-prinsip dasar tertentu untuk pembentukan Liga Primer, antara lain:
- Kemandirian konstitusional dan komersial Premier League;
- Sistem promosi dan degradasi dari dan ke The Football League;
- Pelaksanaan bisnis Liga Primer atas dasar "satu kesebelasan, satu suara";
- Tidak akan ada komite manajemen, kebijakan yang disepakati oleh kesebelasan akan dilaksanakan oleh "tim eksekutif yang kompeten";
- Pendapatan dari kontrak televisi dalam negeri akan dibagikan sebagai berikut:
- 50% akan dibagi rata antara kesebelasan anggota;
- 25% akan dibagi berdasarkan posisi liga masing-masing kesebelasan anggota pada akhir musim;
- 25% akan dialokasikan sebagai biaya fasilitas yang akan dibagi rata antara kesebelasan kandang dan tandang, niatnya adalah bahwa setiap kesebelasan akan memiliki setidaknya satu pertandingan yang disiarkan di televisi setiap musim;
- Pendapatan dari sponsor dan kontrak televisi luar negeri akan dibagi rata di antara kesebelasan-kesebelasan.
Perjanjian tersebut akan memiliki kemerdekaan komersial dari Football Association (FA) dan Football League, sekaligus akan memberikan lisensi FA Premier League untuk menegosiasikan perjanjian siaran dan sponsor.
Argumen yang muncul pada saat itu adalah bahwa penghasilan tambahan akan memungkinkan kesebelasan Inggris untuk bersaing dengan tim-tim di Eropa.
Liga Primer resmi berpisah dari Football League
Pada 1992, kesebelasan Divisi Pertama mengundurkan diri dari The Football League secara massal. Tepatnya pada 27 Mei 1992, FA Premier League dibentuk sebagai perusahaan terbatas yang berkantor di Lancaster Gate.
Setelah 104 tahun lamanya, "perceraian" mereka dengan The Football League akhirnya terjadi juga. Liga yang sebelumnya terdiri dari empat divisi, sejak itu berubah menjadi satu divisi Liga Primer dan tiga divisi The Football League, seperti yang bertahan sampai hari ini: The Football League Championship, The Football League One, dan The Football League Two.
Tidak ada perubahan dalam format kompetisi; jumlah yang sama dari kesebelasan akan bersaing di papan atas, dan promosi dan degradasi antara Liga Premier dan First Division (Championship) dan antar divisi di the Football League juga akan dilaksanakan.
Liga menggelar musim pertamanya pada 1992/93 dan pada awalnya terdiri dari 22 kesebelasan. Gol pertama di Premier League dicetak oleh Brian Deane dari Sheffield United dalam kemenangan 2-1 mereka melawan Manchester United.
22 anggota perdana Premier League adalah Arsenal, Aston Villa, Blackburn Rovers, Chelsea, Coventry City, Crystal Palace, Everton, Ipswich Town, Leeds United, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Middlesbrough, Norwich City, Nottingham Forest, Oldham Athletic, Queens Park Rangers, Sheffield United, Sheffield Wednesday, Southampton, Tottenham Hotspur, dan Wimbledon.
Sementara Luton Town, Notts County, dan West Ham United menjadi tiga kesebelasan yang terdegradasi dari First Division terakhir pada akhir musim 1991/92. Mereka tidak ikut ambil bagian dalam musim perdana Premier League.
Masa depan bisnis Liga Primer
Pada pembahasan di atas, kita tentunya sadar bahwa satu hal yang mencikal-bakali Liga Primer adalah bisnis. Maka dari itu, perkembangan bisnis liga tertinggi di tanah Inggris ini akan menarik untuk terus kita perhatikan.
Dari tahun 1993 sampai 2016, Liga Primer telah memiliki hak sponsor utama yang dijual kepada dua perusahaan. Barclays adalah sponsor utama saat ini, setelah mensponsori Liga Primer dari 2001 sampai 2016 (sampai 2004, mereka menjadi sponsr melalui merek Barclaycard sebelum beralih ke Barclays tepat pada tahun 2004).
- 1992-1993: Tidak ada sponsor (FA Premier League)
- 1993-2001: Carling (FA Carling Premiership)
- 2001-2004: Barclaycard (FA Barclaycard Premiership)
- 2004-2016: Barclays (Barclays Premier League; FA Barclays Premiership sampai 2007)
Kesepakatan Barclays dengan Liga Primer akan berakhir pada akhir musim 2015-16. FA mengumumkan pada 4 Juni 2015 bahwa mereka tidak akan menawarkan sponsor lagi untuk Liga Primer, dengan alasan bahwa mereka ingin membangun "merek bersih" untuk kompetisi, sesuai dengan liga-liga besar olahraga di Amerika Serikat.
Boleh saja nantinya Inggris mengacu kepada Amerika Serikat soal bisnis olahraga, tapi jangan harap kata "soccer" akan mereka pakai di Liga Primer di masa yang akan datang.
Sumber: BBC, Premier League, Football Network, The Filter, Independent, Soccer Base
Komentar