Hellas Verona di musim ini boleh jadi merupakan kesebelasan juru kunci yang akan kembali ke Serie B di musim depan. Namun, lebih dari tiga dekade lalu mereka berhasil menorehkan sejarah ketika berhasil menyabet scudetto untuk pertama kalinya dan satu-satunya dalam sejarah klub.
Hellas Verona berdiri tahun 1903, lebih tua 26 tahun dari rival sekota mereka, Chievo Verona. Sebagai kesebelasan tertua di kota yang berada di sisi utara Italia tersebut, mereka baru bergabung sebagai pendatang baru di Serie B pada tahun 1929.
Kesebelasan yang bermarkas di Stadio Marc`Antonio Bentegodi tersebut sukses menembus Serie A pada musim 1957/1958. Mereka tidak serta merta menjadi kesebelasan yang mampu bertahan dalam kompetisi teratas di Italia tersebut, hanya semusim berselang mereka harus terlempar kembali ke kasta kedua.
Di tahun 1968, Hellas berhasil kembali ke Serie A untuk kedua kalinya, akan tetapi kehadiran mereka tidak diperhitungkan karena masih menjadi kesebelasan yang masih mengalami inkonsistensi. Di awal 1980-an mereka mulai memasuki era keemasannya. Mereka berhasil meraih posisi runner-up Coppa Italia secara beruntun pada periode 1982/1983 dan 1983/1984. Selain itu di Serie A mereka berhasil finis di peringkat empat dan merupakan prestasi tertinggi yang pernah diraih dalam sejarah klub.
Mereka menyempurnakan pencapaian terbaiknya ketika berhasil menjuarai Serie A setahun berselang. Berpredikat sebagai kesebelasan kuda hitam, mereka sukses merusak dominasi Juventus yang sebelumnya telah tiga kali meraih scudetto dalam kurun waktu empat tahun. bahkan mereka menorehkan rekor cemerlang dengan tak terkalahkan saat berhadapan dengan big three Serie A saat itu, yakni Juventus, Milan dan Inter.
Preben Elkjær Larsen, Giuseppe Galderisi dan Hans-Peter Briegel merupakan ketiga pahlawan yang berhasil membawa Hellas menuju puncak kejayaan mereka. Ketiga pemain tersebut merupakan pencetak gol terbanyak bagi Hellas dengan total 28 gol, lebih dari setengah jumlah gol Helas yang dicetak pada musim itu.
Tanggal 12 Mei adalah waktu perayaan bagi Hellas saat berhasil meraih scudetto bersejarah tersebut. Mereka menjadi capolista dan berjarak empat poin dengan Torino yang menempati posisi kedua. Pada saat itu kemenangan masih bernilai dua angka, sehingga mereka hanya membutuhkan hasil imbang saat berhadapan dengan Atalanta yang merupakan kesebelasan papan tengah untuk mengunci gelar juara Serie A.
Namun Atalanta tak memberikan jalan itu dengan mudah. Kesebelasan yang berbasis di kota Bergamo tersebut unggul lebih dulu di menit 16 melalui sundulan kepala Eugenio Perico. Hellas akhirnya berhasil mencetak gol lima menit pasca turun minum, Elkjær sukses menjebol gawang Atalanta dengan gol cantiknya. Satu gol tersebut cukup untuk membawa mereka meraih satu angka sekaligus berhasil menyabet scudetto pertama kalinya dalam sejarah klub.
Foto: Vimeo
Komentar