Sebelum menjadi terkenal, awalnya "My Love" adalah sepakbola. "I Have a Dream" menjadi pesepakbola terbaik negaraku. Sebagai pesepakbola, aku senang membuat "Amazing" "Safe", maka aku memilih menjadi penjaga gawang. Posisi itu juga membuatku banyak melompat seperti "Flying Without Wings".
Petikan-petikan di atas adalah beberapa single milik grup vokal pop asal Republik Irlandia, Westlife yang rilis pada 1999 sampai 2011. Boyband ini salah satu yang fenomenal pada akhir 1990-an sampai 2000-an. Mereka berhasil menjual 50 juta kopi rekaman ke seluruh dunia.
Lalu apa hubungannya antara Westlife dengan sepakbola?
Salah satu personel mereka, Nicky Byrne, ternyata pernah berkarier sebagai penjaga gawang sampai berusia 21 tahun. Ia bermain di beberapa kesebelasan Irlandia. Salah satu kesebelasan terbesar yang pernah ia bela adalah kesebelasan asal Inggris, Leeds United. Nicky juga pernah bermain untuk Tim Nasional Irlandia U15 sampai U18.
"Semua hal yang pernah kulakukan di Westlife, aku selalu membawa tricolour (bendera Irlandia) di mikrofon dan monitor telinga. Bahkan aku ikut Eurovision yang merupakan kebanggaan nasional bagiku. Tapi salah satu momen terbesar sampai hari ini dalam segala hal yang aku cukup beruntung adalah, kami bermain di turnamen di Portugal, kami bermain melawan Portugal dan mungkin ada 3.000 atau 4.000 penonton, tidak ada orang Irlandia jelas, tapi kami berdiri untuk lagu kebangsaan dan kami berbalik dan menghadap bendera, dan aku menangis," kata Nicky, dikutip dari Balls.ie.
Di Timnas Irlandia muda, Nicky sempat satu kesebelasan dengan pemain-pemain fenomenal seperti Damien Duff, Robbie Keane, dan Richard Dunne.
https://twitter.com/SecondCaptains/status/889058842620952576
Nicholas Byrne lahir di Dublin pada 9 Oktober 1978. Sejak kecil ia sudah menyukai sepakbola dan bermain sebagai penjaga gawang. Manchester United menjadi kesebelasan favoritnya.
Bergabung dengan Leeds United
Ia bergabung dengan kesebelasan lokal terkenal, Home Farm FC, ketika berusia 7 tahun. Ia juga pernah bermain di St. Kevins Boys. Nicky dikenal sebagai kiper hebat. Ia bahkan sempat mendapatkan gelar Young European Keeper of the Year.
Tak heran kemudian Nicky bisa menyeberangi Laut Irlandia untuk berlabuh di Leeds United pada 1995 ketika usianya 16 tahun. Awalnya ia hanya di sana sebagai trialist bersama Alan Maybury dan Stephen McPhail, dua pemain Leeds yang juga berasal dari Irlandia.
"Nicky and aku trial bersama. Aku ingat staf pelatih Leeds berkata jika mereka tak pernah melihat kiper muda sebagus dia," kenang Maybury, dikutip dari The 42. Berkat kegemilangannya itu, Nicky mendapatkan kontrak berdurasi dua tahun.
Salah satu prestasi Nicky ketika di Leeds adalah saat berhasil menjadi juara FA Youth Cup 1997. Meski bukan merupakan gelar bergengsi, kesebelasan muda Leeds saat itu dinilai sebagai generasi emas. Selain Nicky, Maybury, dan McPhail, kesebelasan itu juga memiliki pemain-pemain masa depan seperti Harry Kewell, Jonathan Woodgate, dan Alan Smith.
https://twitter.com/nickybyrne/status/383635988938903552
Sukses di tim muda tak membuat Nicky otomatis dipromosikan ke tim utama. Namun kesempatan itu sempat datang ketika kiper pelapis Leeds saat itu, Mark Beeney, mendapatkan kartu merah.
"Aku baru berusia 16 setengah tahun, dan dia (Howard Wilkinson, Manajer Leeds ketika itu) berkata: `Kita akan melawan Southampton Kamis nanti dan aku ingin kamu di skuat. Aku hanya ingin tahu jika kamu bisa saja bermain, bagaimana perasaanmu?` Aku ingat aku sangat panik, tapi aku menatap mata manajer dan berkata: `Aku baik-baik saja, aku siap,` padahal dari lubuk hatiku yang paling dalam: `NGGAK, LO GAK SIAP!`" kata Nicky, dikutip dari Balls.ie.
Didepak Leeds karena Dinilai Terlalu Pendek
Nicky mengaku ia tak kerasan di Leeds. Ia selalu rindu orang tua dan pacarnya di Irlandia. Itu sedikit berdampak kepada permainannya.
"Musim pertamanya di sana, ia (Nicky) sangat hebat. Tapi musim kedua ia melakukan beberapa kesalahan," kata Maybury. "Mereka juga baru mengontrak Paul Robinson jadi begitu ada satu kesalahan, kamu bisa keluar dari tim [utama]."
Ia hanya bertahan dua tahun di Leeds. Selain homesick, George Graham—Manajer Leeds saat itu—juga berpendapat jika Nicky terlalu pendek untuk menjadi kiper. Tingginya hanya 179 cm. "Selalu ada tanda tanya berkaitan dengan tinggi badannya untuk menjadi kiper kelas atas," lanjut Maybury.
Graham berkata jika kontrak dua tahunnya mungkin bisa diperpanjang andaikan Nicky bisa tumbuh tinggi beberapa centimeter. Namun Nicky tak pernah tumbuh tinggi lagi di usianya yang sudah 18 tahun. Ia pun dilepas oleh Leeds.
Setelah itu ia sempat bermain di pertandingan reserve bersama Scarborough dan menjalani trial di Cambridge United, tapi ia tak kunjung mendapatkan kontrak sehingga memutuskan kembali ke Dublin untuk bermain bersama Shelbourne, Cobh Ramblers (foto di bawah)—di mana ia menjadi pemain utama—dan St. Francis FC.
Tak kunjung mendapatkan posisi kiper utama di St. Francis, Nicky memutuskan berhenti sejenak dari sepakbola meski baru berusia 21 tahun. Keputusannya untuk berhenti juga didorong dengan gaji pesepakbola yang rendah di Irlandia.
Westlife dan Soccer Aid
Sejak berhenti dari sepakbola, ia mulai menekuni dunia tarik suara. Bersama ayahnya, ia berkaraoke keliling pub dan klub di Dublin. Suatu hari ia mengikuti audisi untuk grup vokal Westlife. Dari situ kisah hidup Nicky Byrne berubah total.
"Bergabung ke band seperti Westlife, kamu seperti menang undian," kata Nicky dalam wawancaranya bersama Hello! Magazine.
Meski Westlife menjadi boyband yang sangat fenomenal, Nicky selalu "kalah tampil" dibandingkan empat penyanyi lainnya. "Aku berada di sebuah band yang mengambil alih dunia. Tapi mereka (Shane Filan, Mark Feehily, Brian McFadden, dan Kian Egan) adalah penyanyi terbaik. Aku tahu aku penyanyi yang lumayan, tetapi kepercayaan diri terkikis ketika kamu tak terlibat pada vokal utama," kata Nicky, dikutip dari Goss.
Westlife sendiri sempat bubar pada 2012, namun kembali tampil pada 2018 meski Brian tak ikut bergabung. Sementara Nicky sempat berkarier solo, namun beberapa kali kembali bermain sepakbola, terutama pada pertandingan amal Soccer Aid.
Ia tergabung dengan tim Rest of the World pada Soccer Aid edisi 2008, 2010, 2014, 2016, dan 2018. Ia bahkan bisa mencetak gol pada edisi 2014 di Old Trafford, yang merupakan stadion milik kesebelasan favortinya—sekaligus rival Leeds—Man United.
Ngomong-ngomong, acara amal di atas bernama Soccer Aid, bukan Football Aid, meski selalu dilangsungkan di Inggris. Padahal "soccer" adalah istilah sepakbola yang anti digunakan di Inggris, tapi sering digunakan di Amerika Serikat. Kebetulannya, hari ini selain hari ulang tahun Nicky Byrne, juga merupakan hari peringatan ulang tahun Charles Wreford-Brown, sang penemu kata "soccer".
Komentar