Dualisme PSSI usai dilengserkannya Nurdin Halid pada 2010 akhirnya mencapai puncaknya pada 18 Maret 2012. Dua kubu yang mengklaim bahwa mereka adalah PSSI sama-sama mengadakan kongres.
Kubu PSSI di bawah Djohar Arifin Husen mengadakan kongres di Palangkaraya. Kongres ini bagi mereka adalah agenda kongres tahunan PSSI.
Sementara di kubu lainnya, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) menggelar Kongres di Ancol, Jakarta. La Nyalla M Mattaliti mendapatkan 79 suara dan terpilih menjadi ketua di kongres ini. Sejak saat itu, mereka enggan kembali dicap sebagai KPSI dan lebih senang disebut sebagai PSSI. Meskipun di belakangnya ada embel-embel Ancol.
Kedua kubu yang berseteru ini coba didamaikan oleh AFC di Malaysia pada 7 Juni 2012. Meski sama-sama menandatangani kontrak kesepahaman, namun keduanya belum juga bisa berdamai.
Perdamaian keduanya baru tercipta setahun setelah kongres bersamaan mereka di atas tadi. Tepatnya pada 17 Maret 2013. Dalam perdamaian ini, Djohar tetap menjadi ketua sementara La Nyalla menjadi wakil ketua.
Komentar