Cedera Pergelangan Kaki? Belajarlah dari Yandi Sofyan

Sains

by Redaksi 37 46100

Redaksi 37

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cedera Pergelangan Kaki? Belajarlah dari Yandi Sofyan

Aaarggghhhh! Mendengar teriakan Yandi, sontak saya berlari menghampirinya. "Kenapa Yandi ?" saya bertanya padanya.

Saat itu saya tidak sedang memperhatikan Yandi. �"Ankle(pergelangan kaki)-ku ke injak Dado (Dedi Kusnandar), mas,�" jawabnya.

Saat itu sedang berlangsung sesi latihan pagi di Stadion Yangoon, Myanmar, dalam persiapan laga antara tuan rumah Ayeyawady United vs Persib di AFC Cup. Masih dua hari jelang laga. Ketika waktu latihan menyisakan 15 menit, terjadi perebutan bola, secara tidak sengaja pergelangan kaki kanan Yandi terinjak Dedi Kusnandar. Injakkan tersebut membuat pergelangan kaki Yandi terkilir dan harus ditandu ke pinggir lapangan.

Setelah saya melakukan pemeriksaan singkat, saya mengkompres pergelangan kaki Yandi dengan es hingga latihan pun selesai sesuai waktunya. Sesampainya di hotel saya mendatangi Yandi di kamarnya. Saya kembali memberikkan kompres. Saya instruksikan Yandi untuk tidak melakukan gerakan berjalan yang tidak perlu untuk membuat pergelangan kakinya beristirahat. Dengan posisi pergelangan kaki diganjal bantal, dia istirahat. Beristirahat total itu penting sebagai salah satu cara mengelola rasa sakit akibat cedera.

Keesokan harinya di pagi hari, setelah makan pagi, saya ke kamarnya lagi untuk memastikan kondisi Yandi selanjutnya. Terlihat Yandi bisa berjalan tanpa terpincang-pincang, padahal sehabis latihan kemarin berjalan dari lapangan menuju bis saja Yandi sangat kepayahan dan terpincang-pincang. Melihat keadaan pagi itu, Yandi terlihat bisa berjalan cukup normal. Saya cukup yakin Yandi tidak apa-apa dan masih bisa masuk line up Persib keesokan harinya.

Namun pemeriksaan lanjutan tetap harus dilakukan. Saya kembali memeriksanya dan kemudian saya berikan program latihan penguatan dan stabilitas pada pergelangan kaki Yandi. Kurang lebih selama 30 menit latihan itu saya berikan. Dan hasilnya dia mengatakan: �"Ini udah agak enak buat tumpuan, daripada sebelum latihan tadi.�"

Itu paginya. Sorenya, Persib melakukan program latihan khusus untuk mencoba lapangan yang akan digunakan dalam pertandingan. Dan Yandi pun mampu mengikuti seluruh program latihan di sore hari tersebut.

Dan benarlah dugaan dan perkiraan saya. Di pertandingan tersebut, Yandi bisa bermain. Masuk di babak kedua, menggantikan M. Ridwan, Yandi bermain seperti biasa, mampu menahan bola dan sesakali melakukan shoting keras. Seperti seolah-olah dia tidak mengalami cedera dua hari sebelumnya.

Sigit Pramudya merupakan fisioterapis profesional yang sekarang bekerja untuk Persib Bandung. Setiap akhir pekan, persisnya setiap hari Minggu pagi, ia akan menuliskan artikel terkait isu-isu kebugaran, cedera pemain dan bagaimana menanganinya yang diuraikannya dari perspektif sports science, khususnya berdasar pengalamannya sebagai seorang fisioterapis. Tulisan-tulisannya tidak berpretensi teoritis belaka, tapi diperkaya oleh perjumpaannya dengan kasus-kasus yang dia lihat, amati dan tangani.

Anda bisa membaca tulisan-tulisannya di sini: Kolom-kolom Fisioterapis Sigit Pramudya


Setibanya di Bandung, pada latihan pagi yang pertama, lagi-lagi Yandi mesti ditandu ke luar lapangan. Ia lagi-lagi bermasalah dengan angkle-nya. Kali ini bukan karena diinjak oleh Dado atau pemain lain. Kali ini Yandi berurusan lagi dengan cedera angkle karena "musuh besar Persib sendiri" yaitu lapangan Sidolig yang menjadi tempat latihan Persib sehari-hari.

Ya, saya kadang menggunakan istilah "musuh besar Persib" untuk lapangan Sidolig dan beberapa pemain Persib mengamini istilah saya itu. Lapangan Sidolig jauh dari memadai. Bukan soal gundul atau rumputnya yang tidak menyebar merata, tapi kualitas tanahnya yang tidak rata, bergelombang, dan di sana-sini ada cekungan yang saya tidak enak untuk menyebutnya "lubang".

Cedera kali ini terjadi selepas Yandi melakukan tendangan menggunakan kaki kiri. Yandi melakukannya dengan sekuat tenaga dengan kedua kaki sempat terangkat semua. Secara tidak sengaja, kaki kanan Yandi, yang sejatinya akan menjadi pijakan, terkilir akibat adanya sedikit lubang di lapangan. Maka terjatuhlan Yandi dengan mengerang kesakitan melebihi erangannya di Yangoon. Sontak semua pemain dan pelatih pun panik dan segera membopong Yandi ke ruang medis.

Seperti biasa, setelah melakukan pemeriksaan, kompres es pun kembali diberikan pada pergelangan kaki Yandi.

Selesai latihan, Yandi berjalan dibantu oleh yang lain menuju kamarnya di lantai 2 (mess Persib memang ada di kompleks lapangan Sidolig). Di kamarnya, Yandi beristirahat lagi dengan tindakan penanganan yang sama ketika di Yangoon. Melewati siang hari, terlihat yandi dapat berjalan normal kembali. Hanya ada rasa sedikit nyeri apabila ditekan pada area yang terkilir.

Esoknya saya hampiri Yandi lagi. Untuk kedua kalinya saya dapati Yandi mampu berjalan normal dan tidak merasakan sakit ketika saya suruh untuk berjalan jinjit. Kemudian saya pun segera memberikan latihan penguatan, stabilisasi dan latihan keseimbangan.

Di hari itu, Persib punya agenda ujicoba di lapangan Pusdikpom, Cimahi, menhadapi PS Setia. Yandi masuk di babak kedua menggantikan Tantan. Dan ia bisa bermain normal kembali, nyaris seperti tidak pernah bermasalah dengan pergelangan kaki sehari sebelumnya.

Beberapa pemain terkena sial mengerikan berupa patah tulang kaki. Bagaimana proses penyembuhannya? Simak di sini:

Proses Penanganan Cedera Patah Tulang pada Para Pemain Bola


Lalu pertanyaanya, mengapa Yandi dua kali dapat terselamatkan?

Jawaban singkat yang bisa saya katakan adalah karena Yandi memiliki stabilitas pergekangan kaki yang cukup baik. Dua kejadian yang menimpa Yandi ketika di Yangoon dan di Bandung mampu terselamatkan oleh kuatnya stabilitas pergelangan kaki. Hal sama lainnya adalah: ketika pergelangan kaki Yandi hendak terkilir atau saat pergelangan kakinya hendak bergeser masuk ke dalam melebihi batas normal, seketika pergelangan kakinya melakukan gerakan refleks kembali ke posisi yang seharusnya sehingga Yandi tidak terjadi cedera.

Itu semua disebabkan karena kekuatan otot daerah pergelangan kaki serta ligamen. Jika ligamen di dalamnya satbil, maka pergelangan kaki akan segera bergerak cepat kembali ke posisi anatomis yang normal ketika akan terjadi gerakan overstretch pada pergelangan kaki.

Namun kenapa Yandi masih saja merasakan nyeri padahal dia tidak jadi terkilir? Ini pertanyaan yang juga penting untuk dijawab.

Pada saat pergelangan kaki akan terkikilir, stabilitas pergelangan kaki Yandi yang baik memang membuat pergelangan kakinya bisa segera kembali ke posisi anatomisnya. Namun, pada saat tersebut, terjadi gerakan hentakan yang berlangsung cepat dan mengakibatkan adanya benturan antar tulang dan jaringan lunak di sekitarnya. Benturan inilah yang memunculkan trauma sehingga terasa nyeri.

Akibat benturan ini, Yandi refleks berteriak dan mengerang keras. Nyeri tersebut biasanya hanya meninggalkan gejala sisa berupa nyeri apabila ditekan. Nyeri ini kemungkinan akan hilang dalam 3-4 hari setelahnya. Untuk gerakan berjalan, berlari, atau melompat tidak menimbulkan nyeri. Dengan catatatn penanganan yang dilakukan harus cepat dan tepat.

Kesalahan sering terjadi pada penanganan awal cedera pergelangan kaki. Kesalahan ini akan berdampak pada cedera yang semakin berlarut, bahkan menyebabkan cedera kambuhan.

Dalam dunia fisioterapi, penanganan cedera bukan hanya sekadar mempercepat penyembuhan, melainkan penyembuhan harus dilakukan dengan tahapan-tahapan yang benar agar tidak menyisakkan efek samping yang buruk dan kambuhan. Maka penanganan awal yang benar akan mempercepat proses penyembuhan sekaligus bisa menjauhkan kemungkinan cedera itu kembali terjadi.

Dalam hal Persib, saya sendiri menggunakan metode-metode yang sudah umum dilakukan, tentu saja dengan terus memperbaharui pengalaman dan pengetahuan saya, salah satunya dengan membaca buku-buku. Saya pernah menuliskan dan menguraikan bagaimana perbandingan penanganan cedera hamstring antara Persib dan Barcelona.

Sekarang apa yang harus dilakukan ketika anda mengalami cedera pergelangan kaki? Anda cukup mengingat kata-kata berikut ini :

Hal pertama yang harus anda lakukan ketika terjadi cedera awal yaitu PRICE. Istilah tersebut mempunyai penjelasan begini:

Protect. Ketika anda terkilir, langsung lakukan proteksi pada pergelangan kaki anda, semisal dengan memegang pergelangan kaki anda. Ini bertujan menghindari orang-orang yang berniat menolong kita namun dia tidak mengerti penangananan yang benar dan terkadang asal melakukan stretching atau asal menarik pergelangan kaki anda. Memegang pergelangan kaki anda dengan cukup erat juga dapat meredam rasa nyeri sementara.

Sangat berbahaya jika anda megalami cedera, misalnya pergelangan kaki, lalu ada orang lain yang tidak paham mencoba memperbaikinya dengan menekuk-nekukkan pergelangan kaki anda. Itu hal yang sering terjadi di sepakbola amatir. Dan itu merupakan kesalahan fatal karena bisa memperparah cedera yang mungkin awalnya tidak parah. Bisa dibayangkan jika ada tulang yang retak atau patah dan kemudian salah penanganan, bukan?

Rest. Istirahatkan pergelangan kaki anda seketika itu juga. Jangan sok berani dan tegar dan merasa tidak apa-apa. Istirahatkan secara penuh. Ini untuk menghindari pendarahan yang lebih luas jika anda memaksakan diri untuk langsung kembali beraktifitas.

Ice. Segera berikan kompres es, baik dengan es batu, cold pack atau etil spray. Ini bertujuan menutup pembuluh darah lokal, agar area pendarahan dipersempit sehingga kerusakan jaringan juga menjadi kecil.

Compression. Kompres di sini berarti memberikan tekanan pada area cedera. Pemberian tekanan ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan meminimalisir terjadinya pembengkakan.

Elevasi. Elevasi yang dimaksud disini adalah memposisikan area cedera (dalam hal ini pergelangan kaki) lebih tinggi dari jantung. Hal ini bertujuan untuk memperlancar peredaran darah kembali ke jantung.

Lalu apa yang dilarang di awal-awal ketika anda terkena cedera? Jangan lakukan yang saya sebut dengan kata HARM.

Hot. Hot berarti anda dilarang memberikan terapi panas, seperti air panas, balsem, minyak atau lain sebagainya. Pemberian panas membuat peredaran darah membuka/melebar. Itu artinya area pendarahan akan meluas.

Alcohol. Jangan membersihkan luka dangan alkohol. Alkohol mempunyai sifat panas, sedangkan panas tidak boleh diberikan ketika cedera awal.

Run. Berlari atau exercise terlalu dini atau di saat itu juga akan memperburuk kondisi jaringan.

Massage. Pijat yang diberikan pada fase awal akan menambah kerusakan pada jaringan yang terkena cedera.

Mencegah tentu saja lebih baik dari pada mengobati. Maka jika anda ingin terhindar dari cedera pergelangan kaki maka berlatihlah seperti yang dilakukan oleh Yandi. Berlatihlah meningkatkan otot-otot tungkai bawah, melatih stabilitas ligamen pergelangan kaki, dan berlatih keseimbangan (simak beberapa fotonya di bagian bawah).

Hal yang perlu kita ketahui, Yandi mengatakan, �"Selama di Australia, saya tidak pernah cedera pergelangan kaki. Cedera pergelangan kaki terakhir ketika saya masih bermain untuk Visse, namun di sini saya sudah dua kali terkena cedera pergelangan kaki walau belum dua bulan, meski itu hanya ringan.�"

Dan kejadian cedera terakhir Yandi menjadi hal yang sangat tidak saya sukai yaitu karena adanya lubang di lapangan.

yandi1yandi2yandi3

















Kami sering mengulas soal cedera-cedera dalam sepakbola. Beberapa di antaranya:

Daftar Cedera Pemain-Pemain Liga Inggris
Membandingkan Cara Barcelona dan Persib Menangani Cedera Hamstring
Gegar Otak: Cedera Terselubung di Olahraga
Riset Soal Dampak Banyaknya Laga pada Performa & Risiko Cedera
Betapa Seriusnya Cedera Kepala di Sepakbola
Mengelola Rasa Sakit saat Cedera
Peraturan Baru Liga Inggris Soal Cedera Kepala
FIFA dan Tuntutan Penanganan Cedera Kepala
Resiko Cedera Bermain di Lapangan Sintetis vs Lapangan Alami


Foto: Persib.co.id & dokumentasi Sigit Pramudya

Komentar