Apakah Jose Mourinho sering menonton pertandingan Bundesliga, terutama laga-laga yang melibatkan VfL Wolfsburg?Pasalnya di kubu The Wolves (Si Serigala), julukan Wolfsburg, ada dua mantan anak asuhnya yang terbuang yakni Kevin De Bruyne dan Andre Schurrle.
Keduanya sama-sama hengkang dari Chelsea pada bursa transfer musim dingin. De Bruyne pada Januari 2014, sedangkan Schurrle baru pada jeda transfer Januari tahun ini. Bedanya, setelah satu tahun terlewati, De Bruyne mulai mengungkapkan kekesalannya tentang kesebelasan lamanya. Kepada media dia mengungkapkan rasa sakit hatinya ketika bersama Chelsea, terutama Mourinho.
"Memilih bergabung dengan Chelsea bukanlah yang terbaik. Di Chelsea seperti dunia yang berbeda," ujarnya seperti yang dikutip The Guardian.
"Mourinho tidak menjelaskan kenapa saya tidak dimainkan. Mungkin sesuatu akan berbeda di Chelsea jika membayar 45 juta euro untuk saya, ketimbang 8 juta euro," imbuhnya.
Ya, De Bruyne sendiri didatangkan dari Genk dengan harga sekitar 8 juta euro. Harga yang terbilang biasa saja untuk ukuran Chelsea. Tidak murah-murah amat, tapi jelas jauh untuk disebut mahal. Harga sebesar itu di bawah Juan Mata yang didatangkan dari Valencia seharga sekitar 23 juta poundsterling. Bahkan dibanding Romero Lukaku, yang berusia dua tahun lebih muda dari Bruyne, yang dibanderol 19 juta poundsterling, Bruyne masih lebih murah.
De Bruyne sendiri datang ke Chelsea menyusul sesama rekannya di Genk, Thibaut Courtois. Nasib keduanya sama-sama dipinjamkan ke kesebelasan berbeda. Courtois ke Atletico Madrid, sedangkan gelandang serang ini kembali ke Genk.
Memang ia dibesarkan oleh kesebelasan asal Belgia, negara asalnya. Ia sudah memperkuat Genk junior sejak 2005. Pada 2008, De Bruyne baru promosi ke skuat Gent senior.
Ketika ia dibeli Chelsea, ia kemudian dipinjamkan ke Genk kembali, Dan setelah masa peminjaman di Genk berakhir, ia kembali dioper ke Wender Bremen pada musim 2012/2013, lagi-lagi dalam status pinjaman.
Bersama Wender Bremen, kemampuannya mulai terlihat. Dari 33 penampilan ia mencetak 10 gol dan sembilan asist. Sayang, pembuktiannya itu masih belum membuat Mourinho percaya kepadanya. Saat ia kembali ke Chelsea di awal musim 2013/2014, ia sempat membuat debut yang impresif. Mencetak gol saat melawan Malaysia di Tur Asia, ia juga membuat satu asist di laga pembuka Liga Inggris saat Chelsea menghadapi Hull City.
Tapi hanya sampai di situ saja catatan De Bruyne di Stamford Bridge. Hingga Januari 2014, pria kelahiran Drongen Belgia tersebut hanya diturunkan tiga kali. Lalu resmi dijual ke Wolfsburg pada Januari 2014 dengan harga sekitar 13 juta poundsterling.
Bersama si serigala, De Bruyne menjadi tulang punggung kesebelasan. Buktinya, ia memegang peranan penting bersama sangara (kesebelasan negara) Belgia di Piala Dunia 2014. Ia mencetak asist dan jadi pemain terbaik di laga perdana Belgia di Piala Dunia saat menghadapi Aljazair. Ia juga mencetak gol ke gawang Amerika Serikat di babak 16 Besar. Penampilan yang tidak mengecewakan, bukan?
Tidak heran jika musim ini menggila bersama Wolfsburg. Berkat kontribusi penting dialah, salah satu alasan kenapa Wolfsburg bisa duduk di peringkat dua klasemen sementara Bundesliga, menguntit Bayern Muenchen dengan perbedaan delapan poin. Bayern dengan 55 angka sedangkan Wolfsbur 47.
Selama musim ini, sudah 22 laga dilakoni oleh pemain bernomor punggung 14 ini. Dirinya sudah mencetak delapan gol dan 12 asist (terbanyak sementara di Bundesliga 2014/2015). Ya, De Bruyne adalah Si Raja Asist Bundesliga sejauh ini. Catatan asist dia jauh melampaui nama-nama besar seperti Robben (5), Mueller (7), Ribery (5).
Tidak hanya menjadi top asist di kompetisi dan kesebelasannya, De Bruyne juga melepaskan umpan kunci terbanyak di Wolfsburg dengan 67 kali (12 jadi asist). Kendati akurasi operannya cuma mencapai 74% dari 723 operan yang dibuatnya, tapi catatan umpan kunci dan asist-nya sangatlah impresif.
Kemampuannya dalam membawa bola juga meyakinkan. Ia menjadi pemain Wolfsburg dengan giringan sukses terbanyak yaitu 71 kali melewati lawan dengan rataan keberhasilan 63%. De Bruyne masuk ke dalam 6 Besar pemain Bundesliga dalam hal keseuksesan menggiring bola.
Selain itu, ia juga mahir menempati berbagai posisi di depan. Posisi aslinya adalah gelandang serang tengah, tapi bisa dimainkan sebagai gelandang serang kiri, maupun kanan. Itu bisa leluasa ia lakukan karena memang ia memiliki kemampuan yang cukup untuk menyerang dengan mengirimkan umpan silang. Rata-rata umpan silang setiap pertandingannya yakni 1,5.
Pemain 23 tahun ini juga gemar melakukan tendangan-tendangan jarak jauh. Akurasi tendangannya mencapai 60%. Setiap laga rata-rata ia membuat 2,9 upaya mencetak gol.
De Bruyne kini menjelma menjadi salah satu gelandang dengan daya serang mematikan di Bundesliga. Menilik usianya yang masih terhitung muda, baru 23 tahun, ia masih punya prospek yang cukup baik. Tidak heran jika namanya mulai santer diberitakan akan kembali ke Premier League. Kesebelasan seperti Manchester United, Manchester City dan Arsenal mengincarnya. De Bruyne sendiri sekarang diperkirakan memiliki banderol 30 juta poundsterling.
Bayangkan jika De Bryune kembali ke Liga Inggris lalu berhadapan dengan Chelsea. Apalagi jika The Blues masih dibesut oleh The Special One. Kejengkelan karena merasa disia-siakan mungkin akan membuatnya tampil kesetanan guna membuktikan Mou telah salah menilainya.
Apa pun itu, De Bruyne kini sudah membuktikan diri sebagai pemain yang tidak layak disisihkan begitu saja. Di musim 2014/2015, hingga sejauh ini, ia telah menjelma menjadi salah satu pemain paling cemerlang yang berlaga di Bundesliga.
Grafis Oleh : Zakky BM
Komentar