Liverpool baru saja menjalin kesepakatan dengan pemain Manchester City, James Milner. Kontrak Milner bersama Manchester City akan berakhir pada tanggal 1 Juli nanti. Pemain yang telah mengoleksi lebih dari 50 penampilan bersama timnas Inggris ini lebih memilih untuk melanjutkan karirnya di Liverpool. Dengan begitu, Liverpool akan mendapatkan Milner tanpa perlu mengeluarkan biaya transfer sama sekali.
Bergabungnya pemain berusia 29 tahun ini disambut baik oleh pihak Liverpool. Pasalnya, kualitas Milner di Liga Inggris memang tidak perlu diragukan lagi. Meski tidak menjadi pilihan utama skuat Manchester City musim lalu, Milner adalah pemain serba bisa akan selalu berguna bagi tim manapun saat ini.
Dalam sebuah wawancara, manajer Manchester City, Manuel Pellegrini, pernah menjelaskan kualitas seorang Milner. âCerdas, bermental kuat, pemain yang akan membuat anda bimbang ketika berniat untuk tidak memainkannya. Dia adalah pemain yang harus selalu dimainkan, namun anda juga membutuhkan pemain dengan kemampuan teknik yang lebih baik,â kata pelatih asal Chili tersebut.
Milner memang bukan pemain dengan teknik tinggi. Ia bukan tipikal gelandang yang mampu melewati banyak pemain lawan dengan aksi individu. Ia juga bukan pemain yang memiliki tendangan super keras untuk menaklukan kiper lawan dari jarak jauh. Juga bukan pemain dengan kecepatan lari yang tidak bisa disentuh pemain lawan. Namun ia memiliki seluruh kemampuan yang dibutuhkan seorang pemain sepakbola secara komplit.
Hal ini pun disampaikan oleh Manuel Pellegrini. âAda banyak pemain Inggris dengan teknik lebih baik, ada banyak juga yang lebih cepat, ada juga pemain yang mampu berduel udara lebih baik, tapi coba tunjukan pada saya pemain yang bisa melakukan semua itu dengan baik seperti yang mampu Milner lakukan. Tidak ada satupun.â
Meski tidak memiliki satu keahlian yang menonjol, Milner memang bisa dikatakan sebagai pemain berkemampuan komplit yang bisa memainkan peran apapun di lapangan. Milner bisa dimainkan pada berbagai posisi. Ia bisa bermain di sayap kanan maupun kiri, juga bisa bermain sebagai gelandang serang maupun bertahan. Kemampuan kaki kanan dan kiri yang sama baiknya tentu semakin membuat Milner mampu memainkan berbagai peran tersebut.
Bahkan musim ini, Pellegrini sempat memainkan Milner sebagai seorang penyerang tengah. Tercatat sebanyak 3 kali Milner dimainkan oleh Pellegrini sebagai penyerang tengah musim ini. Ketika itu Milner memang tidak mencetak satu pun gol. Namun Manchester City berhasil memenangkan seluruh pertandingan dengan skor tidak kurang dari 3 gol.
Karena itu, memang akan ada banyak nilai tambah yang bisa diberikan Milner bagi Liverpool. Ia bisa dimainkan sebagai salah satu gelandang Liverpool di tengah. Posisi ini pula yang merupakan posisi favorit Milner. Di tengah, Milner bisa ditempatkan sebagai salah satu dari tiga gelandang Liverpool, atau menjadi salah satu dari poros ganda.
Ketika Liverpool memainkan formasi 4-3-3, Milner dapat berperan sebagai salah satu gelandang serang liverpool. Mungkin ia akan berpasangan dengan Jordan Henderson untuk berdiri di depan Lucas Leiva atau Emre Can yang dijadikan gelandang bertahan. Determinasi tinggi Milner dan Henderson di lapangan tengah ditambah dengan covering yang dilakukan Lucas/Emre Can di belakangnya tentu akan membuat lapangan tengah Liverpool menjadi sangat solid.
Jika Liverpool akan memainkan formasi 4-2-3-1, Milner dapat dimainkan sebagai salah satu poros ganda. Ia bisa berpasangan dengan Henderson, Leiva, Can, atau Allen pada posisi tersebut. Di depannya, Liverpool mungkin akan memainkan sang playmaker, Phillipe Coutinho, untuk mengatur serangan Liverpool.
Dalam kondisi ini, Coutinho akan bisa dengan leluasa mengeluarkan seluruh kreativitasnya dalam mengatur serangan. Hadirnya Milner di belakangnya membuat Coutinho tidak perlu takut untuk keluar dari posisinya dan menembus area pertahanan lawan.
Selain sebagai gelandang di tengah, Milner juga bisa dimainkan sebagai pemain sayap di kanan maupun kiri. Hadirnya Milner di sisi sayap akan memberikan alternatif serangan baru bagi Liverpool. Pasalnya, saat ini Liverpool tidak memiliki pemain sayap murni yang gemar menyisir daerah pinggir lapangan. Hampir semua pemain sayap yang dimiliki Liverpool saat ini adalah tipikal pemain yang lebih senang melakukan penetrasi ke kotak penalti. Raheem Sterling, Jordon Ibe, Lazar Markovic, Phillipe Coutinho, serta Adam Lallana adalah pemain yang akan lebih sering masuk ke tengah saat ditempatkan sebagai pemain sayap.
Permainan yang cenderung monoton ini akan mudah dibaca oleh lawan. Lawan akan tahu Liverpool tidak akan banyak melepaskan umpan silang karena tidak banyak pemain mereka yang mampu melakukan itu. Musim lalu Rodgers beberapa kali mencoba Henderson ditempatkan di sisi sayap untuk menjalankan peran ini, namun tidak berjalan efektif. Hadirnya Milner akan membuat Liverpool memiliki alternatif serangan baru dari sayap. Keberadaan Rickie Lambert dan Mario Balotelli yang kuat dalam duel pun akan lebih bisa dimaksimalkan.
Selain memberikan alternatif serangan baru, sebagai seorang pemain sayap pun Milner terkenal dengan determinasinya yang luas. Ia adalah pemain yang sangat disiplin dan selalu hadir untuk membantu bek sayap menahan serangan lawan. Tugasnya dalam menyerang tidak membuat Milner lupa dalam membantu pertahanan. Hal ini tentu saja membuat Milner cocok untuk dimainkan sebagai fullback, jika Liverpool sedang memainkan formasi tiga beknya.
Dan satu kontribusi lain yang bisa diberikan Milner adalah set pieces. Milner memiliki kemampuan yang cukup baik dalam melakukan tendangan sudut, tendangan bebas, maupun tendangan penalti. Hal ini tentu akan memberikan keuntungan tersendiri  bagi Liverpool di musim depan.
Komentar