Dengan ataupun tanpa bola, Spurs tetap berbahaya
Taktik Pochettino yang terstruktur dan spesifik ini lah yang membuat Spurs, dan juga Southampton sebelumnya, mampu melakukan counterpressing secara efektif ketika mereka kehilangan bola.
Faktanya, struktur dan organisasi counterpressing mereka ini lah yang membuat pemain-pemain mereka bisa melakukan operan berisiko menuju wilayah pertahanan lawan. Hal ini diperbolehkan karena kalaupun mereka kehilangan bola, mereka memiliki kemampuan untuk memenangkannya kembali.
Tidak heran Spurs menjadi kesebelasan yang paling sering kehilangan bola di Liga Primer musim ini. Mereka kehilangan penguasaan bola sebanyak 15 kali per pertandingan musim ini, bahkan angka ini jauh lebih banyak daripada Aston Villa (8,7 kali kehilangan bola per pertandingan) yang berada di posisi juru kunci.
Jika kita meninjau empat momen utama dalam pertandingan sepakbola, Pochettino adalah seorang jenius yang bisa tetap menjaga kestabilan timnya dengan atau tanpa penguasaan bola.
Tidak mudah melakukan revolusi taktik seperti ini di Spurs. Pochettino melakukannya setelah satu musim yang tidak terlalu meyakinkan. Tapi sekarang para pemain Spurs sudah paham dan hapal tugas mereka di atas lapangan. Spurs adalah kesebelasan yang paling terstruktur dan terorganisir di Liga Primer musim ini, dengan maupun tanpa peguasaan bola.
Tidak mengherankan juga kenapa Pochettino sering mengorbitkan pemain-pemain muda, karena pemain muda lah yang lebih mudah untuk mencerna hal-hal baru dan, sejujurnya, "aneh", dari taktiknya ini.
Selengkapnya di About the Game - detikSport: Ini Cara Pochettino Merevolusi Sepakbola Inggris Melalui Tottenham Hotspur
Komentar