Situasi internal dan eksternal Napoli saat ini sedang bergejolak pascahengkangnya Gonzalo Higuain ke Juventus. Sebelumnya Higuain selalu dipuja layaknya legenda Napoli, Diego Maradona. Tapi sekarang para suporter ramai-ramai membakar seragam Napoli bernama penyerang bernomor punggung sembilan itu. Bahkan action figure Higuain dilarutkan ke dalam pembuangan hajat di toilet. Bagi suporter Napoli, Higuain tidak ada bedanya dengan kotoran dan polutan yang harus dilarutkan ke dalam selokan. Ia harus dilupakan secepat mungkin dari pikiran Napolitan.
Sebelumnya Aurelio de Laurentiis sebagai Presiden Napoli sudah mengingatkan Higuain bahwa ia akan dicap penghianat jika mengiyakan minatan Juventus. Sebab sudah tersiar kabar bahwa Higuain sudah menyepakati secara personal untuk pindah ke klub rivalnya tersebut. Higuain dibebaskan pergi ke klub manapun jika klausul pelepasannya diaktifkan, asal jangan ke Juventus.
Keinginan De Laurentiis itu wajar karena Juventus adalah kompetitor mereka dalam perebutan Scudetto musim lalu dan Higuain adalah salah satu senjata Napoli atas perolehan 36 golnya di Serie-A 2015/2016. Kini Higuain telah membuat keputusan yang mengejutkan karena hijrah dari Napoli ke Juventus dengan uang 90 juta euro. Lagi-lagi Juventus berhasil melemahkan kekuatan kompetitornya di Serie-A.
"Juventino? Panggil mereka Rubentino (pencuri)," cetus De Laurentiis dengan senyuman, seperti dikutip dari Gazzetta World.
Faouzi Ghoulam, full-back kiri Napoli, pun menunjukkan ketidaksukaannya kepada transfer tersebut. Pada hari yang bersamaan dengan transfer Higuain, Ghoulam sempat menolak menandatangani seragam pendukung Napoli yang masih tercetak nama Higuain. Ghoulam langsung mengembalikan seragam tersebut sambil mengeluarkan ekspresi menjijikan dengan kata "huek".
Begitu juga dengan De Laurentiis yang lebih geram lagi. Banyak para pendukung Napoli yang bertanya-tanya tentang rencana klub setelah menjual Higuain. Mempertanyakan bagaimana dana besar itu diinvestasikan oleh Napoli untuk musim depan. Tapi bahasan itu masih belum sehat untuk dibahas dengan De Laurentiis.
Seorang suporter bertanya kepadanya tentang rencana pemain baru Napoli ketika mereka bertemu di sesi latihan pramusim. Kemudian De Laurentiis menanggapi pertanyaan itu dengan kemarahan, "Pertanyaan macam apa itu!?" bentaknya kepada suporter tersebut.
Pertanyaan itu wajar mengingat Napoli mendapatkan untung besar dari penjualan Higuain. Dulu mereka membeli Higuain dari Real Madrid seharga 37 juta euro dan sekarang menjualnya tiga kali lipat. Sebelum menjual Higuain pun Napoli sudah mendapatkan Emmanuele Giaccherini dan Lorenzo Tonelli.
Tapi letak masalah Napoli saat ini adalah pengganti penyerang asal Argentina itu sendiri. Mereka hanya memiliki Manolo Gabbiadini yang berkompeten sebagai penyerang tengah. Ia lebih muda lima tahun ketimbang Higuain dan sudah memiliki naluri mencetak gol yang tinggi. Hanya saja Gabbiadini perlu diberikan waktu lebih untuk menunjukan ketajamannya.
Sejak pindah ke Napoli, Gabbiadini jarang dimainkan sebagai penyerang tengah sejak menit pertama. Pemain 24 tahun itu lebih sering diturunkan sebagai pemain pengganti. Jika pun diturunkan, Gabbiadini lebih sering dijadikan winger dalam formasi 4-3-3 Napoli. Kendati demikian, catatan golnya cukup tinggi sebagai pemain pengganti. Gabbiadini cuma empat kali dimainkan sejak menit pertama, namun bisa membubuhkan lima gol. Setengah musim sebelumnya pun ia bisa menceploskan delapan gol dari delapan laganya sejak menit pertama.
Sepertinya musim depan adalah momentum lebih baik bagi Gabbiadini bersama Napoli. Apalagi selama satu setengah musim ia mendapatkan ilmu dari Higuain yang mencetak 104 gol untuk Napoli. Namun tetap saja Napoli perlu mendatangkan penyerang tengah baru untuk mengisi kekosongan sepeninggal Higuain.
Sedikitnya ada tiga penyerang tengah yang dikaitkan dengan Napoli, yaitu Arkadiusz Milik, Carlos Bacca, dan Mauro Icardi. Milik dikabarkan menjadi incaran yang diprioritaskan Napoli, tapi hal itu wajar karena Milik merupakan penyerang yang lebih komplet daripada Bacca dan Icardi. Tapi secara permainan, Bacca dan Icardi lebih mirip dengan Higuain kendati postur tubuhnya lebih kecil. Hanya saja Milik bisa memainkan penyerang tengah yang mampu tampil baik ketika ditugaskan main melebar.
Musim lalu Higuain diandalkan Napoli sebagai pemantul bola bagi rekan-rekannya, tapi ia tidak melupakan tugas utamanya untuk mencetak gol. Secara pergerakan, Milik berperan seperti itu ketika memperkuat Ajax Amsterdam dan Polandia pada Piala Eropa 2016 lalu. Di Ajax pun ia cukup tajam dengan mengoleksi 21 gol dan tujuh asis dari 28 laganya di Eredivisie 2015/2016. Milik juga menyumbangkan satu gol dan satu asis ketika memperkuat Polandia di Piala Eropa 2016.
Jika gagal mendapatkan Milik, Napoli harus fokus mendapatkan Bacca dan Icardi yang tidak kalah tajam. Namun pergerakan dua pemain itu tidak sebaik visi yang ditunjukkan Milik. Bacca dan Icardi cenderung menjadi pemain yang lebih oportunis di kotak penalti. Napoli pun bisa membeli penyerang dari liga lain yang tidak kalah tajam, mengingat mereka memiliki banyak dana hasil dari penjualan Higuain.
Kendati demikian, Napoli perlu membuat investasi yang signifikan. Dan mereka tidak boleh kehilangan salah satu pemain terbaiknya lagi. Napoli perlu mengamankan pemain yang kredibel untuk memenangkan gelar. Itu bukanlah masalah yang baru di klub berjuluk Partenopei tersebut. Saat ini pun mereka sedang was-was karena ancaman hengkangnya Kalidou Koulibaly.
Hal itu membuat Napoli wajib menambah incaran baru di posisi bek tengah walau sudah mendapatkan Tonelli. Setelah menambal lini depan, Napoli memang harus lebih fokus membenahi pertahanannya daripada menawar Antonio Candreva, Axel Witsel, dan Roberto Pereyra. Perburuan tiga pemain itu bisa menyusul usai masalah dengan Koulibaly selesai.
Pada dasarnya Maruzio Sarri memiliki pekerjaan rumah yang besar dalam membangun Napoli untuk musim depan. Mereka berhasrat mengalahkan Juventus di Serie-A 2016/2017, tapi Napoli harus melihat juga bagaimana rivalnya itu merekrut pemain yang menunjukkan ambisinya di musim depan. Ketika Juventus menjadi berita utama karena keberhasilan aktivitas transfer di musim panas ini, sementara Napoli berada di berita sebaliknya: ketidakmampuan untuk menutup kesepakatan.
Komentar