Perhatikan nama tengah dari nama lengkap pemain yang satu ini: Paul Labile Pogba. Proses transfer yang benar-benar labil(e). Bukan hanya bagi para pendukung Manchester United dan Juventus saja, drama perpindahan Pogba dari Kota Turin ke Kota Manchester adalah transfer yang paling banyak diperbincangkan saat ini.
Resmi sudah, kelabilan proses perpindahan Pogba untuk berseragam Manchester merah berakhir.
Pogba adalah pemain lulusan akademi United. Ia sendiri yang menyatakan bahwa United adalah “keluarga pertamanya” dan ia “punya lebih banyak kawan di Manchester daripada di Turin”. Empat tahun sudah berlalu sejak Pogba pindah dari United. Kini ia kembali: #Pogback
Menurut Sky Sports, harga Pogba mencapai 105 juta euro (lebih dari 1,5 trilyun rupiah). Angka ini belum termasuk biaya agen, Mino Raiola, sebesar 23,5 juta euro (lebih dari 342 milyar rupiah) dan juga biaya total gaji Pogba dalam lima tahun ke depan (belum dikurangi pajak) sebesar 122,5 juta euro (hampir 1,8 trilyun rupiah).
Itu artinya harga seorang gelandang yang baru berusia 23 tahun ini bisa mencapai 251 juta euro, atau sekitar 3,65 trilyun rupiah. Luar biasa! Luar biasa mahal? Tergantung. Lho, kenapa bisa “tergantung”?
Ya, tergantung. Bagi teman saya yang punya banyak uang, makan di restoran bintang lima adalah murah. Tapi bagi teman saya yang uangnya pas-pasan, bahkan makan di warteg saja terasa sangat mahal. Tidak demikian juga, bagi teman saya yang berkecukupan tetapi bersifat kikir, makan di warteg bisa jadi terasa agak mahal.
Pertanyaannya adalah: Apakah makan di restoran bintang lima (analogi untuk Pogba) adalah mahal? Pertanyaan selanjutnya setelah yang tadi berhasil terjawab, apapun jawabannya: Siapa Anda (analogi untuk kesebelasan yang ingin membeli Pogba dengan harga mahal)? Bagi kita, ini semua masalah persepsi dan opini. Tapi bagi United, ini semua masalah kemampuan finansial.
Menilai 100 juta euro dari perspektif usia dan pencapaian Pogba
Sejauh ini, pemain yang memiliki harga 100 juta euro barulah Gareth Bale (saat ini berusia 27 tahun). Saat ia pindah Bale masih berusia 24 tahun dan pindah dengan harga 101 juta euro dari Tottenham Hotspur ke Real Madrid.
Jika ini adalah masalah persepsi alias sudut pandang, apakah dulu kita berpendapat kalau Bale overpriced atau overrated? Bagaimana jika nama “Pogba” saat ini diganti dengan “Cristiano Ronaldo” atau “Lionel Messi”? Mungkin kita akan mewajarkan kalau harga Ronaldo atau Messi adalah 105 juta euro atau bahkan lebih. Lagi-lagi, ini semua, kan, masalah persepsi dan opini.
Kembali ke Pogba, pemain kelahiran Lagny-sur-Marne, Prancis, ini berusia 23 tahun pada pertengahan Maret tahun ini. Tidak seperti Bale yang saat itu pindah pada usia 24 tahun tapi belum memiliki gelar prestisius (baru sekali menjadi runner-up Piala Liga atau Carling musim 2008/2009), Pogba di usianya yang 23 tahun sekarang ini sudah mengantongi sembilan buah gelar terutama di empat tahun terakhirnya sebagai pesepakbola di Italia.
Harga gelandang dan pemain di bawah 23 tahun jarang mahal. Kalaupun mahal, biasanya pemain ini mahal bukan karena penampilan mereka, tetapi karena prospek mereka. Pogba adalah pemain termahal di dunia sekarang, posisinya adalah gelandang, gelarnya sudah sembilan buah, dan usianya baru 23 tahun. Faktanya memang begitu. Terima saja.
Prospeknya? Prospek cerahnya adalah persepsi dan opini, tapi setidaknya persepsi dan opini yang kuat. Tidak percaya? Baca saja dulu tulisan ini sampai selesai.
Halaman selanjutnya: Menilai 100 juta euro dari perspektif Pogba sebagai nyawa utama Juventus
Komentar