Ousmane Dembele, Jaminan Serangan Berbahaya Dortmund

Taktik

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ousmane Dembele, Jaminan Serangan Berbahaya Dortmund

"Ia benar-benar luar biasa. Pemain yang benar-benar hebat. Berapakah usianya, 18, atau 19 tahun? Ia pemain yang tenang, juga cepat dan memiliki skill yang baik. Selamat bagi kalian, Dortmund, karena telah mendapatkan pemain yang luar biasa sepertinya. Aku yakin kalian akan memiliki waktu yang menyenangkan bersamanya, karena ia memiliki masa depan yang cerah,"

Perkataan tersebut diucapkan oleh bek Mainz, Leon Balogun, usai timnya ditaklukkan oleh Borussia Dortmund dalam lanjutan Bundesliga Spieltag 1 yang digelar di kandang Dortmund, Signal Iduna Park. Dortmund sendiri menang dengan skor 2-1 dalam pertandingan itu lewat dua gol dari Pierre-Emerick Aubameyang.

Jika merunut dari catatan Whoscored, pemain yang dianggap berpengaruh dalam pertandingan Dortmund melawan Mainz ini adalah Andre Schürrle. Selain karena mencetak satu asis untuk gol Aubameyang pada menit ke-17, ia juga tampil begitu luar biasa mengacak-ngacak sisi kanan dari pertahanan Mainz, dan mencetak enam umpan kunci serta tujuh kali tembakan ke gawang Mainz.

Namun selain Schürrle, sebenarnya ada satu nama lagi yang pada pertandingan Mainz mengundang perhatian. Seperti yang dikatakan oleh Balogun, pemain itu adalah Ousmane Dembele, pemain muda asal Prancis yang tampil cukup meyakinkan dan memiliki prospek yang baik di masa depan.

**

Ousmane Dembele adalah pemain kelahiran Vernon, Prancis. Ia mulai dikenal orang banyak saat membela Rennes reserve team (Rennes B) pada musim 2014/2015. Di Rennes B, ia mencetak 13 gol dari 22 penampilan. Berkat penampilannya ini ia pun naik level ke tim Rennes senior musim selanjutnya, di mana ia mencetak 12 gol dari 29 penampilan bersama Rennes senior.

Dembele pun semakin dikenal namanya sebagai wonderkid menjanjikan setelah mampu tampil brilian bersama timnas Prancis usia muda, baik itu U-19 maupun U-21. Dengan segudang pengalaman dan prestasi yang ia miliki, maka, tak heran kalau orang-orang memiliki ekspektasi yang begitu besar terhadap pemain ini.

Musim 2016/2017 ini, Dembele memutuskan untuk hijrah ke Bundesliga membela Borussia Dortmund, mengikuti jejak para pemain muda lain seperti Emre Mor ataupun Renato Sanches yang memutuskan untuk meneruskan karier di Bundesliga yang memang terkenal ramah bagi para wonderkid.

Menjawab ekspektasi yang diberikan oleh publik dan orang-orang terhadap dirinya, Dembele pun tampil cukup mengesankan selama ajang pramusim Dortmund, termasuk mencetak satu gol ke gawang Manchester United dalam laga pramusim di Tiongkok. Penampilan hebatnya ini berlanjut dalam ajang Bundesliga melawan Mainz pada Sabtu (27/8/2016) malam.

Diturunkan oleh pelatih Thomas Tuchel dalam skema 4-2-3-1, menjadi gelandang serang kanan, Dembele tampil cukup mengesankan. Beberapa kali ia meneror pertahanan Mainz lewat dribel-dribel yang ia lakukan, bahkan, ia mencatatkan delapan kali dribel sukses dari total 15 dribel yang ia lakukan dalam pertandingan tersebut. Kepercayaan diri yang patut diberikan pujian.

Sepanjang pertandingan, tampak Dembele begitu konstan mengancam sisi kiri pertahanan Mainz. Namun, seiring pertandingan berjalan, ia juga mulai berani bergerak ke sisi kiri penyerangan (sisi kanan pertahanan Mainz), dan berkolaborasi dengan Schürrle yang juga beberapa kali bergerak ke sisi kanan penyerangan (sisi kiri pertahanan Mainz).

Meski bermain cemerlang, namun, bukan berarti tidak ada sisi negatif dari permainan Dembele. Keranjingan melakukan dribel di pertahanan lawan adalah nilai negatifnya. 15 kali total dribel yang ia lakukan, meski delapan diantaranya berhasil, tujuh diantaranya gagal dan mampu dihentikan lawan. Selain itu, dribel-dribelnya yang gagal ini kerap berimbas kepada gagalnya serangan Dortmund dan malah berbuah serangan balik lawan.

Ia pun masih belum berani melakukan tendangan ke gawang. Dalam pertandingan melawan Mainz, ia hanya mencatatkan satu tembakan ke gawang, dan itu pun terhalang oleh bek Mainz. Perihal tidak banyaknya tendangan yang dilakukan Dembele, itu bisa jadi diakibatkan karena Mainz yang bermain rapat di belakang, dan tidak membiarkan para penyerang Dortmund masuk dengan mudah ke kotak penalti.

**

Bundesliga masih panjang, dan Dembele pun masih bisa berkembang dan mengurangi sisi negatif yang ia miliki. Tuchel pun masih bisa melakukan utak-atik terhadap posisi maupun peran Dembele mengingat ia adalah pemain yang bisa ditempatkan di mana saja dalam skema penyerangan Die Borussen.

Mungkin saja, dengan memberi Dembele waktu, ia akan memberikan prestasi.

Feature Image: Ivan Hadyan

Komentar