Adaptasi Skuat Chelsea Pada Skema 3-4-3 Conte

Taktik

by Randy Aprialdi 31830

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Adaptasi Skuat Chelsea Pada Skema 3-4-3 Conte

Antonio Conte mempertontonkan pertahanan yang luar biasa ketika melatih Italia selama Piala Eropa 2016. Ia berhasil menjaga tradisinya sebagai pelatih yang mengangkat permainan kesebelasannya dengan memakai skema tiga bek. Melalui skema tersebut, ia meraih berbagai gelar domestik bersama Juventus dan mengembalikan filosofi pertahanan Italia yang gemilang. Catatannya itu diharapkan bisa ditularkan kepada Chelsea yang mulai dibesutnya sejak musim ini.

Tapi Conte tidak terburu-buru menerapkan ideologinya kepada klub barunya tersebut. Ia sadar skuatnya perlu adaptasi dengan selera taktiknya karena sepakbola Italia berbeda dengan sepakbola Tanah Britania. Conte juga tidak ingin mengambil risiko dengan stok bek tengahnya yang terbatas.

Ketika musim baru dimulai, Conte hanya memiliki empat bek tengah murni, yaitu David Luiz, Gary Cahill, John Terry dan Kurt Zouma. Nama terakhir pun masih belum bisa diturunkan karena masih cedera. Maka dari itu ketika awal mula kepelatihannya, Conte tidak langsung menjejali para pemainnya dengan formasi tiga bek. Formasi 4-1-4-1 pun digunakan.

Untuk formasi tiga bek, Conte mencoba menerapkannya secara perlahan. Sedikit demi sedikit diterapkan dalam bagian sesi latihan. Formasi tiga bek dalam pertandingan resmi baru dicobanya ketika menghadapi Arsenal di Stadion Fly Emirates, Sabtu (24/9). Tapi formasi itu baru diterapkan sejak menit 55` setelah Chelsea kebobolan tiga gol pada babak pertama. Pada menit 55` itu Conte mempercayakan posisi tiga bek kepada Luiz, Cahill dan Branislav Ivanovic, untuk mengusung formasi 3-4-3. Melawan Leicester di EFL Cup pun sempat dicoba ketika memasuki babak tambahan.

Perubahan taktik itu membuat pertahanan Chelsea sedikit membaik. Asumsi itu dibuktikan dengan pantauan 55 menit laga, Arsenal berhasil melepaskan 10 percobaan tendangan ke gawang. Setelah perubahan, mereka cuma bisa melepaskan empat percobaan tendangan ke gawang dan dua diantaranya dilakukan di luar kotak penalti.

Barulah pada laga selanjutnya menghadapi Hull City, Minggu (1/10), Conte menerapkan formasi tiga bek sejak menit awal dan berhasil memenangkan laga dengan skor 2-0. Sebelumnya pun Conte menggodok para pemainnya menggunakan pola tiga bek di sesi latihannya selama satu minggu penuh.

Tiga bek yang digunakan ketika melawan Hull adalah Cesar Azpilicueta, Luiz dan Cahill. Memang agak mengherankan karena Azpilicueta yang dipilih menjadi salah satu bek tengah saat itu. Padahal posisi asli Azpilicueta adalah full-back yang bisa bermain di kiri maupun kanan. Di situasi itu pun Conte masih memiliki Ivanovic yang bisa memainkan peran tersebut dan sudah sering berperan sebagai bek tengah. Sementara posisi bek tengah adalah yang pertama kali dilakukan Azipilicueta sepanjang kariernya di sepakbola.

"Minggu lalu kami bekerja dengan sistem ini (tiga bek), saya berlatih di posisi ini (bek tengah) dan saya senang bisa menolong tim di mana pun manajer membutuhkan saya. Ketika Anda berhasil memenangkannya, itu berarti latihan dari minggu ini memberikan hasilnya. Ini pertama kali saya bermain sebagai bek di tiga bek Chelsea sejak pertandingan dimulai. Itu penting untuk tim agar memiliki solusi yang berbeda," ujar Azpilicueta seperti dikutip The Sun.



Tapi tetap menjadi anomali ketika Conte memutuskan Azpilicueta yang biasa menjadi menjadi bek tengah. Pilihannya itu seperti semakin membuktikan jika Chelsea membutuhkan bek tambahan, apalagi ketika Zouma masih dilanda cedera dan disusul oleh Terry. Pada bursa transfer musim panas lalu memang Conte lebih disibukkan mencari bek baru yang bisa berperan sebagai ball playing defender. Tapi ia gagal merayu Leonardo Bonucci, bek Juventus, yang menjadi sasaran utamanya. Kalidou Koulibaly sebagai alternatif incarannya pun gagal didatangkannya.

Mendatangkan Luiz pada tenggat transfer pun menjadi pilihan terakhir. Pilihan jatuh pada Luiz pun mungkin karena selain pernah bermain di Chelsea, bek asal Brasil ini beberapa kali bermain sebagai gelandang bertahan. Bahkan Luiz mengaku sudah cukup biasa bermain dengan tiga bek.

"Saya mulai bermain sebagai bek pada tiga bek dengan Vitoria di Brasil, itu tidak masalah di sini," cetus Luiz. "Maka jika dia (Conte) butuh bermain dengan tiga bek, empat atau dua, itu tidak masalah, saya di sini karena ia menginginkan saya bermain. Di posisi yang berbeda pun saya siap," sambungnya ketika resmi kembali ke Chelsea, seperti dikutip dari International Business Times.

Untuk formasi tiga bek, Conte memang harus memaksimalkan skuat yang ada saat ini. Ia yang tidak puas dengan kinerja Ivanovic ketika menghadapi Arsenal pun tidak ada pilihan lain selain mencadangkannya dan memaksa Azpilicueta menjadi satu dari tiga beknya. Azpilicueta pun cukup melakukannya dengan baik dengan aksi-aksi bertahannya. Ia melakukan dua tekel bersih, dua intersepsi dan tiga sapuan.

Conte pun tampak mengfungsikan Azpilicueta sebagai ball-playing defender. Sebab ia menjadi pemain ke tiga setelah Cahill dan Nemanja Matic dalam melepaskan umpan panjang dari belakang. Total Azpilicueta melepaskan umpan jauh sembilan kali. Azpilicueta juga beberapa kali berada di lapangan tengah untuk terlibat membangun serangan. Tinggal waktu untuk beradaptasi agar Azpilicueta menikmati posisi barunya. Setidaknya sampai bulan Januari nanti sebelum Chelsea mendatangkan bek tengah baru.

Heatmap Azpilicueta di laga Chelsea menghadapi Hull City (Sumber:Squawka.com)

Bersambung ke halaman berikutnya...

Komentar