Manchester United membuka musim 2022/2023 dengan kekalahan pait di depan publik Old Trafford. Anak asuh Graham Potter merebut tiga angka berkat dua gol dari Pascal Gross. Hasil tersebut mematahkan rekor The Red Devils yang pada lima musim sebelumnya membuka musim dengan kemenangan minimal 2 gol. Selain kalah, hasil ini justru menjadi antiklimaks hasil positif anak asuh Erik Ten Hag di periode pra-musim.
Pada pekan kedua, Manchester United akan bertamu ke Gtech Community Stadium menghadapi Brentford. Tuan rumah sedikit lebih percaya diri karena berhasil menahan imbang Leicester City di King Power Stadium. Walaupun demikian, Thomas Frank tidak boleh terlalu percaya diri karena musim lalu mereka tidak pernah menang kala bertemu The Red Devils.
Kemungkinan besar Manchester United masih belum diperkuat oleh Anthony Martial akibat cedera hamstring. Sementara di kubu tuan rumah, beberapa pemain senior seperti Ethan Pinnock, Kristoffer Ajer, dan Sergi Canos masih harus absen. Kabar baiknya, Mikkel Damsgard yang direkrut dari Sampdoria berpeluang menjalani debutnya bersama Brentford.
Meskipun bermain tandang, target utama Erik ten Hag adalah meraih kemenangan perdana. Misi tersebut tidak akan mudah karena Manchester United memiliki permasalahan di semua lini. Maka dari itu, mantan pelatih Ajax Amsterdam ini perlu menyusun aspek prioritas yang harus diperbaiki dan paling memungkinkan untuk langsung dipraktekan demi merebut tiga poin di kandang Brentford.
Memasangkan Lisandro Martinez dengan Christian Eriksen
Pada laga melawan Brighton, Martinez dan Eriksen adalah dua orang yang paling menonjol di kubu Manchester United. Walaupun demikian, kontribusi dua pemain ini belum cukup untuk membawa Manchester United meraih poin.
Lisandro Martinez yang berposisi sebagai bek tengah memberikan kontribusi baik dalam aspek bertahan maupun menyerang. Ia tercatat melakukan ball recoveries sebanyak 15 kali (terbanyak di antara semua pemain). Di sisi lain, ia juga melepaskan tiga tembakan walaupun belum ada yang menemui sasaran. Ia juga cukup piawai dalam mengalirkan bola. Terbukti pada laga tersebut Martinez tercatat memiliki akurasi umpan hingga 94%. Tiga belas dari 80 umpan yang ia lepaskan mengarah ke area pertahanan lawan.
Atas apa yang ia tunjukan di lapangan didukung dengan data statistik tersebut, Lisandro Martinez berpotensi menjadi pasangan paling ideal bagi Christian Eriksen di lini tengah. Fokus kedua pemain ini adalah menjaga organisasi dalam segala fase (menyerang, bertahan, dan transisi). Bagi Martinez, ia juga bertanggung jawab sebagai destroyer yang bertugas memutus aliran bola lawan sebelum bertemu dengan lini belakang. Sementara Eriksen mengemban peran tambahan untuk memaksimalkan kreativitasnya dalam mengalirkan bola dari belakang ke depan.
Solusi di atas memungkinkan untuk diterapkan Erik ten Hag mengingat kedua pemain cukup familiar dengan pembagian peran tersebut. Lisandro Martinez beberapa kali pernah diplot sebagai gelandang bertahan kala berseragam Ajax Amsterdam. Sementara Eriksen baru saja memerankan peran tersebut pada laga menjamu Brighton. Tepatnya babak kedua ketika Christian Ronaldo masuk menggantikan Fred.
Lagi pula Eriksen sedikit diuntungkan secara individu karena akan bertemu dengan mantan klubnya. Meskipun hanya separuh musim, Eriksen memiliki cukup kecerdasan untuk memahami taktik Thomas Frank dan memanfaatkanya untuk menemukan celah di lini pertahanan Brentford.
Lisandro Martinez sebagai Inverted Fullback
Pekan kemarin, Erik ten Hag memasang Hary Maguire dan Lisandro Martinez di posisi bek tengah, Luke Shaw sebagai bek kiri, dan Diogo Dalot sebagai bek kanan. Selama laga berjalan, Shaw dan Dalot cukup rajin overlap sehingga meninggalkan ruang di lini belakang United. Situasi ini diperparah karena penempatan posisi Fred dan McTominay yang terlalu ke depan. Ditambah Hary Maguire yang sangat agresif dan sering terpancing pergerakan Welbeck ketika ia turun untuk membuka ruang.
Rata-rata posisi pemain Manchester United kala menjamu Brighton pada pekan pertama Premier League 2022/23. (Sumber data: Fantasy Football Scout)
Masalah ini harus segera diselesaikan. Erik ten Hag punya beberapa opsi salah satunya adalah menempatkan Lisandro Martinez di bek kiri dan mempercayakan bek tengah diisi oleh Maguire dan Varane.
Jika Erik ten Hag menerapkan solusi tersebut, ia masih bisa bermain dengan McTominay dan Eriksen sebagai double pivot. Sehingga dalam situasi on posession, Manchester United akan membentuk shape 2-3-5 seperti yang diilustrasikan di bawah ini. Tiga pemain di depan Maguire dan Varane akan memberikan opsi tambahan ketika bola sulit memasuki area penalti lawan. Selain itu, mereka berperan untuk mengantisipasi serangan balik lawan.
Ilustrasi struktur (shape) 2-3-5 Manchester United dalam situasi menyerang/memegang bola jika Lisandro Martinez berperan sebagai inverted fullback.
Solusi ini memungkinkan untuk segera dilakukan karena tidak mengubah skema umum. Lisandro Martinez juga tidak asing dengan peran ini karena ia memiliki atribut yang cocok untuk memainkan peran inverted fullback. Skema ini bisa menjadi awal penyesuaian apabila Erik ten Hag berencana mentransformasi Manchester United untuk bermain dengan tiga bek.
Cristiano Ronaldo
Masalah pemanfaatan peluang terlihat jelas kala Manchester United menjamu Brighton. Salah satu penyebabnya adalah rencana Erik ten Hag menempatkan Eriksen sebagai nomor 9 palsu (false nine) tidak efektif. Terbukti selama babak pertama berjalan, The Red Devils memang menguasai bola (60%) namun hanya berhasil melepaskan lima tendangan dan hanya dua yang mengarah ke gawang Robert Sanchez.
Justru ketika Ronaldo masuk menggantikan Fred pada menit ke-53, situasi sedikit membaik. Sampai peluit panjang dibunyikan, persoalan pemanfaatan peluang terbantu akibat kehadiran Ronaldo. Tiga puluh tujuh menit kontribusi Ronaldo memberikan dampak secara kolektif. Manchester United tidak hanya mendominasi penguasaan bola (62%), tetapi juga melesatkan 10 tembakan dan 3 diantaranya mengancam gawang Brighton.
Melihat performa musim lalu, Ronaldo adalah pemain terbaik Manchester United dalam urusan memanfaatkan peluang. Terlepas dari statusnya sebagai top skorer klub, ia juga pemain yang paling efektif. Dari 81 tembakan yang ia lepaskan, 13 diantaranya berhasil dikonversi menjadi gol (16% goal conversion). Anthony Martial sebenarnya punya catatan lebih baik (20% goal conversion) namun ia tidak termasuk dalam perhitungan karena minimnya menit bermain bersama Manchester United.
Terlepas dari isu keharmonisan antara Ronaldo dan Ten Hag, secara teknis opsi memasang Ronaldo sebagai penyerang sangat memungkinkan. Ia dibesarkan di Manchester United, pencetak gol terbanyak musim lalu, penuh pengalaman, dan sangat familiar dengan atmosfer Liga Inggris. Didukung dengan komposisi lini tengah United yang dihuni banyak pemain kreatig (Bruno Fernandes, Christian Eriksen, Donny Van de Beek)
Tiga solusi yang telah diuraikan di atas cukup memungkinkan untuk diterapkan di pekan kedua menghadapi Brentford. Erik ten Hag mungkin bisa saja menerapkan solusi pertama dan ketiga seligus atau solusi kedua dan ketiga sekaligus. Bergantung kapabilitas adaptasi para pemain Manchester United.
Selain itu, solusi-solusi yang ditawarkan menyampingkan kabar pemain-pemain baru yang berpeluang datang ke Old Trafford. Mengingat jendela transfer musim panas masih terbuka hingga tanggal 1 September 2022 pukul 23.00 BST atau 2 September 2022 pukul 05.00 WIB. Jika ada pemain baru yang datang, idealnya adalah pemain yang Erik ten Hag inginkan dan masuk ke dalam rencananya bersama Manchester United dalam jangka panjang.
Berdasarkan analisis yang telah dijelaskan di atas, setidaknya ada tiga kemungkinan formasi dasar yang akan digunakan Erik ten Hag:
Alterinatif formasi Manchester United apabila menerapkan beberapa solusi.
Komentar