Laga melawan Burnley pada pertandingan perdana Chelsea, senin lalu (18/8) jadi sebuah penegas Fabregas datang ke Stamford Bridge bukan untuk membenahi lini serang Chelsea yang dinilai tumpul musim lalu, tapi dia datang dengan peran yang lebih kompleks yakni sebagai penggerak motor jauh di lini belakang.
Jika di Barcelona dia dipasang sebagai penyerang false nine, oleh Mourinho dia malah didorong sedalam mungkin yakni dipasang sebagai poros ganda. Soal posisi baru ini kami memang sudah memprediksikannya jauh-jauh hari, terlihat dari beberapa utak-atik taktik yang dilakukan Mou pada pre-seasson bulan Juli lalu.
Fabregas adalah sosok yang mengagumkan dalam soal kepemilikan bola. Dia dapat menekan permainan Chelsea untuk lebih tenang, atau mungkin mengatur tempo harus bermain lambat atau cepat. Dan benar saja, saat melawan Burnley dialah kunci kemenangan Chelsea itu. Bagaimana tidak, Chelsea kini bisa bermain lebih tenang, sabar memainkan umpan dari kaki ke kaki serta disposisi khususnya lini tengah dan depan yang intens terus terjadi.
Pertukaran posisi ini tentu saja akan membingungkan barisan konsentrasi lawan seperti yang dialami Burnley kemarin. Hanya saja bagi Chelsea sendiri untuk memaikan pola itu butuh seseorang yang jeli untuk diplot sebagai pembagi bola yang cerdik dan jenius. Dan Fabregas adalah sosok yang pas. Jumlah passing saat laga melawan Burnley berjumlah 88 passes dengan presesntase akurasi passing 89 % dan 50 % diantaranya dilakukan di setengah daerah pertahanan Burnley itu sendiri.
Hal ini tentu saja sebuah anomali mengingat oleh Mou, dia dipasang sebagai poros ganda. Patut diapresiasi adalah transisi menyerang dan bertahan yang dia emban. Pada dasarnya pola 4-2-3-1 yang Mou emban sering berimprovisasi menjadi 4-3-3 saat menyerang, dengan mensejajarkan Oscar dan Fabregas secara bersamaan. Segitiga-segitiga antara Matic, Oscar dan Fabregas-lah yang menjadi kunci kenapa hal ini bisa terjadi. Ketiga pemain ini akan saling menjaga kerapatan agar tak terlalu renggang.
Khusus untuk Oscar dan Fabregas, saat menyerang kecenderungannya kedua pemain ini tak akan sejajar. Semisal, saat Fabregas menyerang, Oscar akan berupaya menahan diri untuk tak terlalu maju ke depan-tapi tak sejajar dengan Matic, begitupun sebaliknya jika Oscar yang diintruksikan menyerang.
Saat Oscar yang giliran naik, maka Fabregas akan diplot sebagai pembagi umpan-umpan panjang ke lini depan. Pada laga melawan Burnley dia melakukan 12 longballs yang akurat sekilas perannya mirip-mirip seperti deep lying midfielder saat mundur jauh ke belakang. Perannya sebagai playmaker di belakang mungkin akan dioptimalkan saat melawan tim-tim besar dan ketika Chelsea memakai taktik parkir bus.
Lantas ketika bertahan, banyak yang pesimis seberapa baikkah Fabregas kemampuan Fabregas dalam bertahan? nyatanya kritik itu tak berlasan. mengingat kendati sering membantu serangan Fabregas tak segan melakukan defend action. Hanya saja saat bertahan dia lebih bersikap pasif â dia akan menahan diri sampai lawan menguasai bola dan kemudian mencoba untuk menghadangnya di lini belakang. Hal ini mungkin akan jadi masalah jika menghadapi tim-tim yang mempunyai pemain berkemampuan shooting jarak jauh dari luar kotak penalti. Tapi kekurangan Fabregas ini bisa diback up oleh Matic.
Namun andaikan Matic lebih diplot untuk bertahan dan menjaga kerapatan dengan bek, maka Mou bisa menarik Oscar dan memasukan Obi Mikel. Hal inilah yang dilakukan Mou saat melawan Burnley. Yang jelas keberadaan Fabregas di Chelsea adalah bakal kunci kesuksesan Chelsea di musim ini, lantas cara apapun akan dilakukan agar pemain jenius ini bisa dimainkan selama 90 menit full.
(wam)
Komentar