Menilai Pengganti Mohamed Salah Sebagai Penyerang Sayap AS Roma

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Menilai Pengganti Mohamed Salah Sebagai Penyerang Sayap AS Roma

Suasana sepi terjadi di tribun Stadion Olimpico, Roma, ketika pertandingan rival Ibu Kota Italia antara AS Roma dengan SS Lazio karena aksi boikot kedua belah pihak ultras mereka. Akan tetapi, dalam aksi di atas lapangan masih cukup terjadi adu fisik yang melibatkan kedua pemain kesebelasan tersebut.

Total sebanyak tujuh kartu kuning dikeluarkan wasit untuk berbagai alasan pelanggaran yang terjadi selama pertandingan. Namun, ada satu kejadian yang dipertanyakan Rudi Garcia, pelatih AS Roma, pada pertandingan tersebut karena Senad Lulic tidak diganjar kartu kuning akibat menekel Mohamed Salah.

Tekel keras tersebut menyebabkan Salah terpaksa diangkut mobil medis pada menit ke-58 untuk diganti Alessandro Florenzi yang sebetulnya masih belum fit dari cedera betis. Jika dilihat dari tayangan ulang, bagian bawah sepatu Lulic menginjak pergelangan kaki kanan Salah dan sempat dikhawatirkan jika penyerang sayap asal Mesir tersebut berisiko patah tulang pergelangan kaki, "Jika tidak ada tulang yang patah, itu sebuah keajaiban," cetus Garcia dikutip dari Football-Italia.

Baca juga : Karena Mohamed Salah, AS Roma terancam hukuman satu tahun.

Pelatih asal Perancis ini juga menegaskan jika seharusnya pemain mendapatkan perlindungan khususnya ketika pertandingan derby. Ya, pada saat itu wasit yang memimpin laga, Paolo Tagliavento, tidak menganggap tekel Lulic kepada Salah merupakan sebuah pelanggaran, maka pertandingan tetap dilanjutkan sampai bola keluar. Padahal saat itu Salah sudah terkapar dan meraung-raung tampak kesakitan memegangi pergelangan kaki kananya.

Lalu setelah diangkut keluar lapangan, dilakukan pemeriksaan tahap pertama sinar-X yang menjelaskan jika pergelangan kaki Salah belum patah dan akan menjalani kelanjutan tes berikutnya untuk kepastiannya. Alhasil pada tes selanjutnya pada Selasa (10/11) pagi hari, ditemukan jika ada kerusakan ligamen pergelangan kaki kananya. Sehingga diperkirakan jika pemain bernomor punggung 11 tersebut akan absen empat sampai enam pekan.

"Tes tersebut mengungkapkan bahwa Salah mengalami kerusakan ligamen pergelangan kaki kanan kelas II. Akan pulih antara empat sampai enam minggu," tulis situs resmi AS Roma.

Dengan cedera tersebut, ia harus absen ketika menghadapi partai-partai penting seperti menghadapi FC Barcelona pada Liga Champions UEFA di Camp Nou pada Rabu (25/11) dan Napoli di duel Derby del Sole (Deby Matahari) yang digelar 12 Desember 2015 mendatang. Tentu bagi Roma sendiri akan menjadi kerugian karena Salah merupakan penyerang sayap yang menjadi andalan Garcia.

Dari 11 laganya di Serie A Italia musim ini pun ia sudah membubuhkan lima gol sekaligus terbanyak kedua setelah Gervinho dalam skuatnya tersebut. Begitu juga Salah dipastikan absen membela Mesir ketika menghadapi Chad pada Sabtu (14/11) pekan ini untuk kualifikasi Piala Dunia 2018.

Atas kabar tersebut kemudian Lulic menulis permintaan maaf melalui akun Facebook, ia mengatakan jika tekelnya saat itu tidak disengaja, "Atlet sejati itu tidak pernah mengincar seseorang untuk disakiti dan saya tidak ingin menyakiti Salah. Saya sangat menyesal atas apa yang terjadi karena saya tidak berniat menyakitinya. Saya berharap Salah cepat sembuh dari cedera," tulis gelandang sayap kiri Lazio tersebut.

Sementara posisi pemain 23 tahun itu di I Giallorossi, julukan AS Roma, akan diganti antara oleh Juan Iturbe, Iago Falque, atau Alessandro Florenzi, tergantung selera Garcia ketika meramu skuatnya nanti. Tapi selanjutnya Garcia dan Salah harus memaafkan tekel brutal dari Lulic sebagai kerendahan hati mereka.

Juan Iturbe Sebagai Andalan Taktik Serangan Balik Rudi Garcia

Salah satu senjata Roma pada musim ini adalah melancarkan serangan balik yang cukup berbahaya. Lihat saja bagaimana mereka mampu membongkar pertahanan garis tinggi Fiorentina dan memenangkan pertandingan dengan skor 2-1. Terutama ketika gol yang dicetak Gervinho melalui serangan balik dan mendapat penempatan posisi yang baik di antara tiga bek Fiorentina, sehingga mendapatkan celah dan mencetak gol setelah berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan.

Begitu juga dengan selama kehadiran Salah yang memiliki kecepatan tinggi untuk mengejar bola dan memanfaatkan serangan balik Giallorossi. Tapi mereka juga masih memiliki amunisi lain yang punya kecepatan tinggi dalam diri Juan Iturbe. Pemain berposisi penyerang sayap kanan tersebut merupakan pemain yang berguna dalam taktik serangan balik dengan mengandalkan sayap a la Garcia. Dua golnya pada musim lalu ke gawang Juventus dan Lazio pun terjadi karena ia memanfaatkan serangan balik.

Iturbe akan berguna ketika menghadapi beberapa partai dengan kecenderungan lawan dengan permainan terbuka selama absennya Salah. Barcelona, Torino, dan Napoli adalah contoh kesebelasan yang cenderung bermain terbuka. Selain itu, beberapa laga ke depan akan menjadi pembuktian Iturbe yang pada bursa transfer musim panas lalu sempat menangis agar tidak dijual Roma. Hal ini membuat Adem Ljajic dan Victor Ibarbo menjadi korban pengosongan slot penyerang sayap Roma ketika datangnya Salah.

Baca juga : Rumah Bagi Seydou Doumbia Hanya Ada di CSKA Moscow

Sementara itu, memasang Iago Falque merupakan alternatif taktik Garcia yang mengandalkan umpan-umpan jauh ke sepertiga akhir lawan. Seperti yang diketahui jika Edin Dzeko diplot Giallorossi sebagai penyerang pemantul bola. Dengan peran ini, bola dari Dzeko bisa dialirkan ke penyerang sayap mereka dengan kecepatan tinggi.

Perannya hampir sama dengan Francesco Totti dalam dua musim terakhir, namun penyerang asal Bosnia dan Herzegovina itu lebih menguasai bola udara. Tapi belakangan taktik tersebut seolah sudah terbaca lawan seperti ketika dikalahkan Internazionale Milan dengan skor 1-0. Salah satunya Dzeko diapit minimal dua pemain ketika hendak melakukan duel udara, saat itu Jeison Murillo membantu Joao Miranda yang juga memiliki keahlian mengantisipasi bola atas.

Maka Garcia bisa mengintruksikan alternatif lain kepada Dzeko dengan bermain lebih dekat di depan gawang lawan, sehingga Falque bisa dibilang pemain yang tepat dalam melepaskan umpan-umpan silang akurat kepada Dzeko. Atau untuk sekedar melepaskan umpan panjang untuk dipantulkan Dzeko kepada Gervinho. Buktinya alternatif tersebut cukup efektif ketika mengalahkan Juventus dengan skor 2-1.

Sementara untuk saat ini, masih belum tepat mengembalikan Florenzi sebagai penyerang sayap. Mengingat Roma hanya menyisakan Vasilis Torosidis karena Douglas Maicon masih belum pulih dari cedera dan stok full-back kanan Roma masih seperti musim-musim sebelumnya, yaitu dengan a la kadarnya tanpa regenerasi baru pada posisi tersebut.

Sumber lain : Channel News Asia.

Komentar