Harry Kane dan Para Pesaing dalam Kariernya

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi 43861

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Harry Kane dan Para Pesaing dalam Kariernya

Harry Kane mencuri perhatian pada pekan ke-26 Liga Primer. Penyerang berusia 23 tahun ini berhasil mencetak tiga gol ke gawang Stoke City pada laga yang digelar Minggu (26/02). Satu asisnya untuk gol Dele Alli pun melengkapi kemenangan Spurs atas Stoke dengan skor telak 4-0.

Tiga gol yang dicetak Kane tersebut menjadikan torehan golnya menjadi 102 gol sepanjang kariernya sejauh ini. Hal ini cukup menarik karena penyerang kelahiran 28 Juli 1993 ini sempat dianggap hanya one hit wonder alias pemain yang hanya mampu bersinar satu musim saja setelah untuk pertama kalinya meraih gelar top skor Liga Primer pada musim 2014/2015.

Sebutan one hit wonder untuk Kane semakin menyeruak ketika pada awal musim 2015/2016 kran gol penyerang timnas Inggris ini sempat tersendat. Namun yang terjadi berikutnya Kane mampu menemukan kembali kepercayaan dirinya di depan gawang. Setelah mencetak gol 31 gol pada musim 2014/2015, 28 gol dicetaknya di musim 2015/2016. Awal musim ini pun ia sempat diragukan bisa setajam dua musim terakhir, tapi ternyata Kane tetap mampu menjadi pesaing kuat pencetak gol terbanyak Liga Primer musim ini dan torehan golnya di segala ajang sudah lebih dari 20 gol.

Untuk menjadi penyerang haus gol seperti sekarang ini, Kane harus melalui jalan yang berliku. Bahkan pada awal kariernya ia tak terlihat memiliki potensi menjadi penyerang terbaik Inggris seperti sekarang ini. Spurs sendiri beberapa kali harus meminjamkannya ke kesebelasan lain agar ia bisa berkembang.

Tercatat empat kesebelasan berbeda pernah ia bela pada periode 2010 samai 2013; Leyton Orient, Milwall, Norwich City dan terakhir Leicester City. Total 65 pertandingan ia jalani di empat kesebelasan tersebut. Namun torehan golnya hanya 16 gol saja, padahal ia berkompetisi di League One dan Championship, hanya di Norwich ia menjalani masa peminjaman dengan bermain di Liga Primer. Itupun hanya setengah musim.

Perjuangannya untuk menembus skuat utama Spurs dimulai sejak musim 2013/2014. Saat itu ia hanya menjadi penyerang keempat. Manajer Spurs saat itu, Andre Villas-Boas, menjadikan penyerang yang baru dibeli saat itu, Roberto Soldado, sebagai penyerang utama. Dua penyerang lain, Emmanuel Adebayor dan Jermaine Defoe, adalah penyerang yang harus dilangkahi oleh Kane untuk bisa dimainkan. Setelah Defoe hengkang ke Toronto pada pertengahan musim pun Kane masih tak begitu dilirik oleh manajer asal Portugal tersebut.

Nasib Kane berubah setelah Mauricio Pochettino ditunjuk menjadi manajer Spurs pada Mei 2014 menggantikan Villas-Boas yang dipecat. Meskipun begitu, awalnya Pochettino pun tak menyiapkan Kane sebagai penyerang utama. Manajer asal Argentina tersebut merotasi Adebayor dan Soldado sebagai ujung tombak tim.

Bahkan Kane sempat dipasang sebagai winger kiri karena Pochettino masih berusaha memaksimalkan dua penyerang seniornya tersebut. Hanya saja ia selalu bisa membuktikan diri meski ia bermain sebagai pemain pengganti atau ketika ditempatkan bukan pada posisi favoritnya. Pada laga perdana Pochettino, ia masuk sebagai pemain pengganti dan mencetak asis untuk gol Eric Dier di penghujung pertandingan. Ditempatkan di winger kiri pada laga perdananya di Europa League menghadapi AEK Limassol dan pada laga melawan Besiktas di ajang yang sama, Kane turut menyumbang satu gol.

Pada 10 pertandingan pertama Pochettino bersama Spurs di Liga Primer, Kane selalu bermain sebagai pengganti. Baru pada pekan ke-11 Poch berani menurunkan Kane yang kala itu berusia 21 tahun bermain sejak menit pertama. Poch sendiri termasuk pelatih yang tak ragu memainkan pemain muda, dan ini terbukti Kane mulai sering menjadi starter meski ia hanya mencetak enam gol di paruh pertama musim.

Situasi paceklik gol di awal musim memang seperti tabiat Kane di setiap musimnya. Setelah menjadi top skor pada Liga Primer 2014/2015, ia hanya mencetak satu gol saja dari 13 pertandingan di segala ajang pada musim 2015/2016. Dari sinilah sebutan one hit wonder mulai menghujani Kane.

Bersambung ke halaman berikutnya..

Komentar