Perlahan tapi pasti FC Schalke 04 merangkak naik. Kemenangan terbaru, dua gol tanpa balas atas Hamburger SV, membawa Schalke menempati peringkat kedua. Menjelang Revierderby, kemenangan ini menjadi sangat penting.
Dalam dua musim terakhir saja, posisi Schalke selalu di bawah Borussia Dortmund. Baik menjelang derby maupun di akhir musim. Kali ini berbeda. Schalke di peringkat kedua, Dortmund kelima. Bagi Domenico Tedesco, walau demikian, posisi ini tak begitu penting.
“Naik dan turun dalam jangka waktu yang singkat adalah bagian dari pekerjaan sebagai pelatih,” ujar pelatih kepala Schalke tersebut. “Saya tidak melihat Dortmund sedang dalam krisis.”
Entah apa yang dimaksud Tedesco. Dortmund hanya meraih satu poin dalam lima pertandingan terakhir. Timnya, sementara itu, meraih 13 poin dari 15 poin tersedia dalam rentang waktu yang sama. Sebagai pelatih kepala yang minim pengalaman, kerja Tedesco lumayan.
Tedesco sangat minim pengalaman, malah. Musim ini adalah musim pertamanya di Bundesliga 1. Sebelum ditunjuk menjadi pelatih kepala Schalke, pengalaman Tedesco di tim senior hanyalah menangani Erzgebirge Aue, di Bundesliga 2 musim lalu, dalam sebelas pertandingan. Tedesco ditunjuk menjelang akhir musim, untuk menyelamatkan Aue dari degradasi. Tedesco berhasil.
Sebelum Aue, Tedesco menangani Hoffenheim U-19. Ia adalah pelatih yang menggantikan Julian Nagelsmann saat Nagelsmann dipromosikan ke tim utama. Yang menarik, Tedesco dan Nagelsmann satu angkatan di sekolah kepelatihan – dan di kelas, Tedesco lebih baik dari Nagelsmann. Tedesco adalah lulusan terbaik angkatan 2013; Nagelsmann terbaik kedua.
Pendekatan yang Sama
“Jika saya harus memilih antara menang 4-3 dan 1-0,” kata Tedesco, “saya memilih menang 4-0.”
Bermain proaktif, dalam pandangan Tedesco, tak berarti mengabaikan pertahanan. Barisan depannya aktif menekan, namun barisan belakangnya pun tidak boleh tidak kokoh. Serangan-serangan harus dibangun dengan cepat, namun mencetak gol juga bisa dilakukan dengan secara sabar membongkar pertahanan lawan. Tedesco, singkatnya, tidak keras kepala dan memiliki banyak mikrotaktik untuk banyak situasi.
Formasi Schalke dari pertandingan ke pertandingan pun tidak pasti. Walau demikian, Tedesco selalu memainkan tiga bek tengah. Entah dalam formasi 3-4-3, 3-6-1, 3-1-4-2, atau 3-5-2.
Pendekatan pertandingannya kurang lebih seperti ini: pertahanan dimulai dari barisa terdepan, dengan aktif menekan lawan. Jika ini tidak berhasil, jika lawan masuk ke wilayah permainan Schalke dan sudah mengarah ke sepertiga akhir, maka Schalke bertahan dalam bentuk yang lebih padat – namun tetap menekan. Serangan dibangun secepat mungkin dengan umpan-umpan vertikal. Itu jika lawan bermain terbuka. Jika tidak, maka Schalke akan secara sabar membongkar pertahanan lawan dengan penguasaan bola.
Melawan Dortmund, sedikit bocoran taktik dari Tedesco adalah: “Mereka memiliki kecepatan di semua area lapangan. Kami harus bekerja keras untuk menutup banyak ruang, tanpa kehilangan bentuk kami.”
Revierderby nanti malam adalah yang pertama untuk Tedesco, namun ia sudah paham arti pentingnya karena semua orang di klub selalu membicarakan pertandingan ini sejak hari pertamanya sebagai pelatih kepala. Tedesco, walau demikian, mempersiapkan pasukannya seperti biasa.
“Kami menyambut pertandingan ini dengan fokus yang sama seperti pertandingan-pertandingan lainnya,” ujar Tedesco. “Jika saya bilang kami menyambut pertandingan ini dengan berbeda, itu akan menegaskan kami tidak seratus persen fokus.”
Prediksi susunan pemain
Pablo Insua dan Nabil Bentaleb masih cedera. Leon Goretzka, sementara itu, kemungkinan besar akan dilibatkan.
“Ia [Goretzka] mengikuti semua sesi, namun tidak ikut dalam latihan satu lawan satu,” ujar Tedesco. “Kami akan meningkatkan keterlibatannya dalam latihan-latihan menjelang derby dan kami akan lihat bagaimana ia menangani intensitas latihan. Jika semuanya berjalan baik, Leon jelas akan bermain.”
Ralf Fahrmann, kapten tim, akan menjadi penjaga gawang utama. Tiga posisi di depannya kemungkinan besar akan diisi oleh Benjamin Stambouli, Naldo, dan Thilo Kehrer. Trio gelandang akan dimainkan oleh Max Meyer, Leon Goretzka, dan Wenston McKennie, dengan Daniel Caliguri sebagai sayap kanan dan Bastian Oczipka sebagai sayap kiri. Yehven Konoplyanka bisa jadi akan mengawani Guido Burgstaller di lini depan, mengingat kebugaran Franco Di Santo masih diragukan.
Komentar