Font size:
Walaupun gelar juara Liga Primer Inggris 2014/2015 sudah dipastikan menjadi milik Chelsea, namun tidak menyurutkan Manchester City untuk meraih poin penuh di kandang Tottenham Hotspurs pada pertandingan pekan ke-35 musim ini. Kesebelasan besutan Manuel Pellegrini ini pun kemudian mengalahkan tuan rumah Si Lili Putih (The Lily Whites) dengan skor tipis 1-0 di Stadion White Hart Lane. Gol semata wayang City dicetak Sergio Aguero pada menit ke-29 sekaligus merupakan gol ke-10 ke gawang Tottenham dari tujuh kali pertemuannya.
Pada pertandingan ini, The Citizens, julukan City, tampil tanpa dua pemain andalannya yakni Yaya Toure di posisi tengah serta Vincent Kompany sebagai bek tengah dan kapten kesebelasan. Posisi Yaya Toure sebagai salah satu dari poros ganda dalam formasi 4-2-3-1, digantika Fernando Reges. Sementara pada jantung pertahanan, Eliaquim Mangala menggantikan Kompany sebagai bek tengah yang berduet dengan Martin Demichelis. Berbeda dengan City, Tottenham hanya tampil tanpa Kyle Walker yang biasa menjadi full-back kanan kesebelasan besutan Mauricio Pochettino tersebut. Maka untuk mengisi full-back kanan sepeninggal Walker yang cedera, Pochettino memasang Eric Dier yang posisi aslinya sebagai bek tengah ketimbang memasang Vlad Chiriches pemain berposisi full-back kanan murni.
Penyelesaian Akhir Buruk Totenham
Tottenham bermain menyerang sejak peluit tanda mulainya pertandingan ditiup pengadil lapangan. Laga baru berjalan lima menit dua percobaan tendangan dilepaskan Dier dan Harry Kane, namun tidak ada yang mengarah ke gawang.
Skuat besutan Pochettino di lapangan menyerang dengan mengandalkan kemampuan dribel-dribel yang dimotori dua gelandang serang Erik Lamela dan Christian Eriksen, walau terkadang beberapa dribel yang dilakukan mampu diantisipasi pertahanan The Citizens.
Kemudian dua pemain tersebut melepaskan umpan-umpan terobosan kepada Kane sebagai ujung tombak memanfaatkan lebarnya jarak dua bek tengah City yang dipercayakan kepada Demichelis dan Mangala.
Sedikitnya empat peluang didapatkan Tottenham mengandalkan umpan terobosan yang memanfaatkan lebar jarak Mangala dengan Demichelis. Tapi sayangnya peluang-peluang hasil dari umpan terobosan tersebut tidak mampu dikonversi Si Lili Putih menjadi gol satupun.
Penyelesaian akhir kesebelasan Pochettino tersebut sangatlah buruk saat itu. Sebanyak 19 umpan kunci yang diusahakan para pemain Totenham tidak ada satupun menjadi gol bahkan dari 21 tendangan yang dilepaskan hanya mengarah ke gawang sebanyak lima kali.
Tidak cuma urusan peluang, penguasaan bola selama 90 menit pertandingan pun Hugo Lloris dkk lebih unggul dengan rataan 55 persen sedangkan City 45 persen.
Urusan mengonversi peluang pada pertandingan tersebut City lebih efektif. Kendati cuma sembilan kali melepaskan tendangan, tapi tiga antaranya tepat sasaran dan satu menjadi gol yang dicetak Aguero. Tentu berbeda dengan Tottenham yang melepaskan 21 kali percobaan tendangan namun tidak ada yang dikonversi menjadi sebuah gol.
Cuma lima tendangan Tottenham yang tepat sasaran dari 21 kali upayanya. Grafis dari : Squawka
Serangan Balik City yang Lebih Efektif Penyelesaian akhir Tottenham yang buruk ketika mendapatkan peluang acapkali dijadikan momentum kesebelasan Pellegrini tersebut untuk melancarkan serangan balik cepat kepada pertahanan Lloris dkk. Pertahanan Si Lili Putih sering kerepotan ketika mengantisipasi serangan balik cepat City. Ini terjadi karena para pemain Spurs, terutama kedua full-back dan dua poros ganda, acapkali terlambat turun membantu pertahanan sesudah menyerang. Ketika Tottenham melancarkan serangan maka dua poros ganda yang ditempati oleh Ryan Mason dan Nabil Bentaleb sering berada di sepertiga akhir lawan. Sehingga kekosongan di lini tengah membuat David Silva, gelandang serang sayap City, leluasa untuk mengolah bola di wilayah pertahanan Tottenham untuk didistribusikan kepada Aguero sebagai ujung tombak. Buah serangan balik cepat City pun menghasilkan satu gol yang dicetak Aguero pada menit ke-29. Penyerang bernomor punggung 16 tersebut memanfaatkan sisi buta Mason ketika mundur untuk membantu pertahanan Tottenham dari serangan balik The Citizens. Saat itu Mason harus menutupi kekosongan area Dier pada full-back kanan yang terlambat turun membantu serangan Tottenham. Tapi area kosong sepeninggal para bek Tottenham terlalu besar sehingga Aguero memiliki banyak celah untuk masuk ke depan sepertiga akhir lawan. Hal tersebut bisa dimanfaatka Aguero melalui sisi buta Mason yang kemudian bisa menerima umpan matang dari Silva dengan timing yang pas.
Mobilitas Sergio Aguero
Sebetulnya pertahanan Lloris dkk cukup rapat ketika menghadapi serangan-serangan dari City. Bahkan rataan akurasi tekel 50 persen Tottenham lebih besar ketimbang City yang terus digempur cuma memiliki rasio 30 persen. Tapi serangan City lebih efektif karena tidak lepas dari kecerdikan Aguero mencari ruang bebas di pertahanan Si Lili Putih.
Sentuhan pertama penyerang asal Argentina tersebut selalu menerima umpan-umpan terobosan dari para pemain tengah dengah baik. Selain itu walau dalam sudut yang sempit sekalipun Aguero masih mampu melepaskan percobaan tendangan ke gawang lawan. Selama 90 menit laga dua tendangannya berhasil mengarah ke gawang sedangkan tiga sisanya melenceng.
Seluruh percobaan tendangan Aguero dilakukan di dalam kotak penalti Tottenham berkat kemampuannya meloloskan diri dari penjagaan lawan, salah satunya empat dari tujuh dribel suksesnya dilakukan di sepertiga akhir pertahanan Totenham.
Tentunya ruang yang diciptakan Aguero tidak lepas dari umpan matang yang diberikan pemain-pemain The Citizens lainnya. Lini serang City lebih mengandalkan operan-operan cepat ke depan antara gelandang serangnya yang dilakoni James Milner, Silva dan Frank Lampard, sementara para gelandang serang Si Lili Putih lebih sering melakukan dribel.

