Array
(
    [article_data] => Array
        (
            [artikel_id] => 210561
            [slug] => https://panditfootball.com/analisa-pertandingan/210561/PFB/171202/terjalnya-langkah-bali-united-untuk-tampil-di-fase-grup-liga-champions-asia
            [judul] => Terjalnya Langkah Bali United untuk Tampil di Fase Grup Liga Champions Asia
            [isi] => 

Bali United dipastikan menjadi wakil Indonesia di ajang Liga Champions Asia (LCA). Federasi Sepakbola Asia (AFC) tidak memberikan rekomendasi kepada Bhayangkara FC sebagai jawara Liga 1 Indonesia 2017 untuk berlaga di kompetisi level Asia lantaran tidak memenuhi syarat lisensi klub AFC.

Bali United sebagai runner-up Liga 1 2017 berhak untuk mewakili Indonesia di LCA karena sudah memenuhi syarat lisensi klub AFC. Kendati demikian Bali United belum memastikan diri tampil di putaran final LCA musim depan. Klub berjulukan Serdadu Tridatu itu harus terlebih dahulu melakoni pertandingan eliminasi yang dilanjutkan dengan pertandingan play-off sebelum tampil di putaran final.

Ada dua pertandingan eliminasi yang harus dilakoni Bali United sebelum mencapai babak play-off LCA. Lawan-lawan yang akan Bali United dihadapi pun terhitung berat, apalagi sistem pertandingan babak eliminasi dan play-off LCA berbeda dengan Liga Champions Eropa, yang menerapkan sistem home & away dengan penghitung agregat sebagai hasil akhir pertandingan. Di LCA, laga eliminasi dan play-off hanya dimainkan sekali, sehingga jika Bali United kalah di pertandingan pertama mereka dipastikan gugur karena tidak ada laga leg dua yang dimainkan.

Di babak eliminasi ronde pertama Bali United sudah ditunggu Tampines Rovers. Laga tersebut akan dimainkan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 16 Januari mendatang. Melihat sistem pertandingan eliminasi dan play-off LCA yang hanya memainkan satu pertandingan saja, tentu ini menjadi keuntungan bagi Bali United yang akan bermain di hadapan pendukungnya sendiri.

Bali United memiliki performa impresif saat bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Di kompetisi domestik musim lalu, dari 17 penampilan kandang 15 laga dilalui dengan kemenangan, sementara dua pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan. Selain itu Stefano Lilipaly dan kolega juga terbilang produktif saat tampil di kandang sendiri, dengan catatan 52 gol yang dikemas selama melakoni pertandingan kandang musim lalu di Liga 1 2017.

Tampines Rovers sendiri bukan lawan sembarangan. Klub berjuluk The Tags itu memiliki komposisi pemain yang mumpuni, beberapa penggawa timnas Singapura seperti Mohammad Khairul Amri, Daniel Bennett, hingga Fachrudin Mustafic masuk dalam skuat tim asuhan Desmond Ong itu.  

""

Tampines juga tercatat sebagai kesebelasan tertua dan salah satu yang tersukses di kancah sepakbola Singapura. Sejak terbentuk pada tahun 1945, Tampines telah memenangkan lima gelar Liga Singapura (1979, 1980, 1984, 2004, dan 2005) serta tiga trofi Piala Liga Singapura (2002, 2004, dan 2006). Selain itu, pada tahun 2005, Tampines pernah menjuarai turnamen antarklub se-Asia Tenggara.

Pada musim lalu, Tampines Rovers merupakan runner-up Liga Singapura. Dari 24 pertandingan yang dilakoni, 17 kemenangan berhasil diraih. Namun total 54 poin yang berhasil dikumpulkan Tampines gagal menggusur keperkasaan Albirex Niigata Singapore FC yang pada akhir musim keluar sebagai juara dengan total poin 62.

Keberhasilan Tampines tampil di babak eliminasi LCA bisa dibilang mirip dengan Bali United karena mereka pun berstatus kesebelasan pengganti. Juara Liga Singapura musim lalu, Albirex Niigata Singapore FC, tidak memenuhi sarat lisensi klub AFC karena mereka berstatus sebagai tim asing. Albirex merupakan tim satelit Albirex Niigata yang bermain di Liga Jepang, hal tersebut yang membuat mereka tidak boleh tampil di LCA. Selain Albirex Singapore, dua kesebelasan asal Liga Singapura lain yang tidak diperbolehkan tampil di kompetisi Asia adalah Brunei DPMM dan Young Lions yang merupakan tim U-21 timnas Singapura.  

Chiangrai yang Bisa Menjadi Batu Sandungan Bali United Selanjutnya

Andai Bali United berhasil melewati hadangan Tampines Rovers, mereka dipastikan melaju ke babak eliminasi ronde dua. Dalam laga tersebut, Bali United dipastikan bentrok dengan klub asal Thailand, Chiangrai United.

Pamor Chiangrai memang tak semengerikan Muang Thong United, Buriram United, atau Chonbury FC yang bisa dibilang sebagai tiga kesebelasan besar di Negeri Gajah Putih itu. Tapi bukan berarti mereka tim yang bisa dipandang sebelah mata.

Di kompetisi Liga 1 Thailand 2017, Chiangrai mampu menembus posisi empat besar dengan total poin 60 hasil dari 34 laga yang dilakoni sepanjang musim lalu. Klub berjuluk The Beetles ini berstatus sebagai juara Piala FA Thailand musim 2017, dan runner-up Piala Liga Thailand di musim yang sama.

Selain prestasi, Chiangrai juga memiliki ke dalaman skuat yang mumpuni untuk menjadi batu sandungan Bali United lolos ke putaran final LCA musim depan. Tercatat beberapa penggawa timnas Thailand menjadi bagian The Beetles seperti Tanaboon Kesarat dan Pratum Chutong.

Melihat prestasi Chiangrai musim lalu dan komposisi pemain yang dimiliki, Bali United patut waspada bila memang mereka berhasil mencapai babak eliminasi ronde dua menghadapi Chiangrai. Apalagi pertandingan tersebut akan berlangsung di markas Chiangrai, Singha Stadium, 23 Januari mendatang.

Shanghai SIPG Menjadi Kompetitor Paling Berat

""

Seandainya Bali United berhasil melawati hadangan Chiangrai United, mereka dipastikan lolos ke babak play-off LCA. Pada babak penentuan untuk mencapai fase grup LCA musim depan itu, lawan yang jauh lebih tangguh sudah menanti Bali United. Klub asal Tiongkok, Shanghai SIPG, dipastikan menjadi lawan yang akan dihadapi tim asuhan Widodo Cahyono Putro itu dalam perjuangannya mencapai putaran final LCA musim depan.

SIPG merupakan salah satu kesebelasan raksasa di Liga Super Tiongkok. Tim yang musim lalu dilatih oleh Andre Villas Boas itu tercatat sebagai runner-up Liga Super Tiongkok. Dalam perburuan gelar di kompetisi musim 2017, Shanghai SIPG kalah saing dengan Guangzhou Evergrande yang keluar sebagai juara. Dari 30 pertandingan yang dilakoni, SIPG meraih total 58 poin, tertinggal enam angka dari Guangzhou di posisi teratas.

Pada musim depan, SIPG memang tidak akan lagi diasuh oleh Villas Boas yang memilih mundur dari jabatannya pada akhir musim lalu. Meski begitu, kekuatan SIPG tetap menakutkan, lantaran klub berjuluk Red Eagles itu tampaknya masih akan diperkuat, Oscar, Ricardo Carvalho, dan Hulk yang memiliki pengalaman bermain di kompetisi elite Eropa.

Bila melihat kualitas yang dimiliki SIPG, Bali United tampaknya akan mengalami kesulitan besar untuk bisa mengalahkan Red Eagles di babak play-off. Apalagi, pertandingan akan berlangsung di Shanghai Stadium pada 30 Januari mendatang.

***

Bila Bali United kalah pada satu dari tiga pertandingan tersebut maka dipastikan Indonesia tidak memiliki wakil di LCA musim depan. Kekalahan akan membuat mereka langsung terlempar ke Piala AFC, menemani Persija Jakarta, wakil Indonesia lain yang sudah memastikan tempat di Piala AFC.

Bila hal itu terjadi, maka peluang Madura United untuk mencicipi panasnya persaingan di kompetisi Asia otomatis tertutup. Sebab saat ini AFC hanya memberikan jatah dua kesebelasan saja untuk Indonesia tampil di Piala AFC. Madura United baru bisa tampil di Piala AFC jika Bali United berhasil mengalahkan Tampine Rovers, Chiangrai United dan Shanghai SIPG untuk mendapatkan satu tempat di babak grup Liga Champions Asia.

Foto: Panditfootball, Twitter

[gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Liga1_Indonesia_2017/IMG_3216.jpg [tanggal] => 02 Dec 2017 [counter] => 9.482 [penulis] => Septian Nugraha [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/large/2022/Agustus%202022/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/tian [penulis_desc] => [penulis_initial] => SPN [kategori_id] => 3 [kategori_name] => Analisis [kategori_slug] => analisa-pertandingan [kategori_url] => https://panditfootball.com/kategori/analisa-pertandingan [user_url] => [user_fburl] => [user_twitterurl] => [user_googleurl] => [user_instagramurl] => ) [tags] => Array ( [0] => stdClass Object ( [artikel_id] => 210561 [tag_id] => 2001 [tag_name] => Liga Champions Asia [tag_slug] => liga-champions-asia [status_tag] => [hitung] => 9 ) [1] => stdClass Object ( [artikel_id] => 210561 [tag_id] => 3412 [tag_name] => Liga Singapura [tag_slug] => liga-singapura [status_tag] => [hitung] => 2 ) [2] => stdClass Object ( [artikel_id] => 210561 [tag_id] => 3907 [tag_name] => Bali United [tag_slug] => bali-united [status_tag] => [hitung] => 21 ) [3] => stdClass Object ( [artikel_id] => 210561 [tag_id] => 7540 [tag_name] => Shanghai SIPG [tag_slug] => shanghai-sipg [status_tag] => 1 [hitung] => ) [4] => stdClass Object ( [artikel_id] => 210561 [tag_id] => 6306 [tag_name] => Tampines Rovers [tag_slug] => tampines-rovers [status_tag] => [hitung] => 1 ) [5] => stdClass Object ( [artikel_id] => 210561 [tag_id] => 9895 [tag_name] => Liga 1 Indonesia [tag_slug] => liga-1-indonesia [status_tag] => 1 [hitung] => ) [6] => stdClass Object ( [artikel_id] => 210561 [tag_id] => 10616 [tag_name] => LIga 1 Thailand [tag_slug] => liga-1-thailand [status_tag] => 1 [hitung] => ) [7] => stdClass Object ( [artikel_id] => 210561 [tag_id] => 10654 [tag_name] => Chiangrai United [tag_slug] => chiangrai-united [status_tag] => 1 [hitung] => ) ) [related_post] => Array ( [0] => Array ( [artikel_id] => 972 [slug] => https://panditfootball.com/analisa-pertandingan/972/PFB/130925/post-match-analysis-malaysia-u-23-0-2-central-coast-mariners [judul] => Post-Match Analysis: Malaysia U-23 0-2 Central Coast Mariners [isi] => In the second match-day of Menpora Cup Group A, Central Coast Mariners firmly put their foot in the road to final after their victory against Malaysia U-23. Mariners’ two goals were scored by their strikers, Matthew Simon and Mitchell Duke. Meanwhile, Malaysia was unable to play their maximum ability and hardly penetrate Mariners defensive line, to put the ball in the back of the net. Graham Arnold, Mariners’ coach, changed his starting line-up from the game against Sriwijaya by playing 7 different players altogether. And it instantly changed Mariner’s style of play. At the first match, Mariners used both of their wingers to break the Sriwijaya’s defensive organization, and it was obvious that their lateral players were the fulcrum of the attack. But yesterday, Mariners often play direct passes through the middle of the pitch. Malaysia themselves couldn’t impose their style on the game. Two Malaysian wingers, Saarvindran and Ibrahim Syahrul, who become Mariner’s main threat against Persib, were also ineffective and couldn’t do much to help Malaysia’s attack. Furthermore, Ibrahim Syahrul was substituted in beginning of the second half. McGlinchey – Fitzgerald as Chances Creator One of Mariners’ strengths in this game was their two midfielders: Michael McGlinchey and Nick Fitzgerald. Repeatedly both of them took turns to help Mariner’s attack with their through-pass.  This is the kind of play that was absent at the first match, since they always spread the passes whenever they entered the final third of the pitch. Fitzgerald especially keep on barging the penalty box to try to put the ball in the net. Whilst McGlinchey played deeper to send the through-ball.   mcglicnhey umpan

 (1) McGlinchey Send The Throughball for Matthew Simon

fitzgerald

(2) Fitzgerald barge the penalty box to receive passes from Matthew Simon

This strategy was effective. Within the first 15 minutes, golden chances were created by Mariners. Initially, Nick Fitzgerald played through a ball for Simon, but Izham Tarmizi was quick off his line to collect the ball. Minutes later, Mitchell Duke darted down the byline before flicking a cross into the box. Fitzgerald made contact with it but his header unfortunately rattled against the bar. In the second half, Fitzgerald was also able to cut through Malaysia’s defensive line and entered the penalty box to test Izham Tarmizi. Unfortunately, Mariners ability to retain possession and to dominate the match was not completed by their ability to use the chances effectively. From 5 chances that were created within the first half, only three find the target, and 1 become goal. To Use Height The difference in height has vastly become a tiresome cliche that used to analyze a football match. But, yesterday, Mariners showed us how to cleverly use their strength in the air. To their merit, they didn't do it by using long-ball all the time, but with using short-crosses in front of the net. Using their aerial ability, Mariners were able to threaten Izham’s net three times. One of it become goal, one hit the bar, and one was off target. Mariners’ High Defensive Line

Being able to dominate the game and possession gave Mariners the chances to use a really high defensive line. They even only left two players at the back that was their two center backs, Zac Anderson and Hayden Morton. It is as if their keeper, Liam Reddy, played as the third defender, or sweeper. In the first half, Reddy already come out 4 times from the penalty box to collect the ball.

defensive CCM

Mariners  High Defensive Line – Only Two Centerbacks Leaved at The Back

This strategy of using a high-defensive line was helped by the presence of John Hutchinson. Often spotted helping Mariner’s defense in their own half, his role helped other Mariners midfielders to move forward in an attacking scheme using a 2-3-2-3 formation. Playing with such composure, Hutchinson himself read the game well and often break Malaysia’s counter attack.

Saiful’s passes for Malaysia’s attacking line, which was the main source of Malaysia’s threat, was often intercepted in the middle of the pitch. It’s no wonder that within the first 30 minutes, not once did Malaysia created an attempt. The very first time Harimau Muda entered the last third of the pitch come was the effect of their forward act, when they intercept Mariners’ center-back’s pass. The rest of the time, Mariners was able to anticipate the long-pass sent by Malaysia’s defenders to their forwards. The Death of Malaysia’s Wing-Play Besides Malaysia’s inability to match Mariners midfielders, one of the reason of the lack of threat from Harimau Muda was because their wing-play didn't play as lively as the first game. When they face Persib, both of Malaysia wingers repeatedly moved inside to the middle of the pitch and added numbers of players in midfield. This strategy was not seen against Mariners. Both of Saarvindran and Ibrahim Syahrul often waited for passess, near the side-line in the final third of the pitch. In the first 45 minutes, Malaysia gave Syahrul more passes than Saarvindran, hence the use of the right-side for the majority of the game. Syahrul then used his pace to cut through Mariners defensive line. It was noted that Syahrul once, after dribbling the ball to the end of the pitch, send a short crosses that become the golden chances for Malaysia to score. But Mr. Ong then substituted by Mohd. Ridzuman Abduloh in the second half. The Rise of Mitchell Duke In our match preview, we mentioned Mitchell Duke’s name for several times, for his good form in these past times. Furthermore, Duke has completed a week-training with West Ham United players. Unfortunately, against Sriwijaya, the player that was often used as a right forward in a 4-2-3-4 scheme didn't gave performance that we could rave about. But that was not the case against Harimau Muda. In this game, Duke’s record looks like this: one goal with a measured shot directed to the bottom corner of the net, one key-passes for Simon’s goal, and he was central in almost Mariners’s attacking scheme. As a right-forward, Duke was often cutting into the inside of the penalty box and he was also became the bridge between Fitzgerald-McGlinchey and Matthew Simon. Duke’s movement was also important in the creation of Mariners’ first goal. Moving to the left side area of the pitch, Duke sent a high diagonal cross to the penalty box. Fitzgerald than send Duke’s ball to Simon by flicking it with his head. Meanwhile in the second goal, Duke has the ability to spot the open spaces left by Malaysia’s center back, and quickly shot the ball whilst Izham Tarmizi was not ready. If Graham Arnold’s purpose to the enter the tournament is to create bond between the new players with the old one, then we dare to say that it will happened first with the attacking line. It could be said that both Matthew Simon and Mitchell Duke has begin to understand each role and movement. Simon will play as target-man, whilst Duke become the second striker who will actively find spaces and send that killer pass. But, in Mitchell Duke, Arnold got a complete player who could also play the role of a lone striker. It was seen when Simon was substitute at minute 75. For several times Duke successfully received through-passes from the midfield and convert them in to attempts. One of it became Mariners’ second goal. Duke himself has a different style from Simon. He’s effective when given a through-pass and spaces, for which he could use his acceleration to get through the opponent defenders. Whilst Simon is a forward who could play in small spaces in the penalty box. With one or two touches, Simon usually shot the passes he received, without much dribbles.   The Complete Chalkboards  Attempts-shoot-2nd

Attempts CCM and Malaysia U-23 within the first 45”

Attempts-shoot-1st

Attempts CCM and Malaysia U-23 within the second 45”

Defence-CCM-def-1st

Mariners Defensive Indicator Within the First 45”

Defence-CCM-def-2nd

Mariners Defensive Indicator Within the Second 45”

Defence-MAL-def-1st

Malaysia Defensive Indicator Within the First 45”

Defence-MAL-def-2nd

Malaysia Defensive Indicator Within the Second 45”

pass-1st

Mariners Passes in Final Third Within the First 45”

pass-2nd

Mariners Passes in Final Third Within the First 45”

[gambar] => http://www.panditfootball.com/wp-content/uploads/2013/09/Defence-MAL-def-2nd.png [tanggal] => 25 Sep 2013 [counter] => 1.899 [penulis] => PanditFootball [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/PanditFootball [penulis_desc] => Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis sepakbola, baik Indonesia maupun dunia. Analisis yang dilakukan meliputi analisis pertandingan, taktik dan strategi, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya. Keragaman latar belakang dan disiplin ilmu para analis memungkinkan PFI untuk juga mengamati aspek kultur, sosial, ekonomi dan politik dari sepakbola. Akun twitter: @panditfootball contact: redaksi@panditfootball.com [penulis_initial] => PND [kategori_id] => 3 [kategori_name] => Analisis [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/analisa-pertandingan ) [1] => Array ( [artikel_id] => 13892 [slug] => https://panditfootball.com/analisa-pertandingan/13892/PFB/140430/match-analysis-bayern-munich-0-4-real-madrid [judul] => [Match Analysis] Bayern Munich 0-4 Real Madrid [isi] =>

Perubahan Taktik Pep dan Kesalahan Mendasar Bayern dalam Bertahan

  Saya menyukai penguasaan bola. Alasan mengapa kita (Bayern Munich) kalah malam ini adalah karena kita tidak mendapatkan penguasaan bola," ujar Pep Guardiola, sang arsitek Bayern Munich, setelah timnya kalah telak 0-4 dari Real Madrid di leg kedua semifinal Liga Champions, dan sang juara bertahan tersingkir. Pendapat Pep itu, hingga batas tertentu, ada benarnya. Pada babak pertama, seolah menyerah pada kritik yang bertubi-tubi datang, Pep mengubah gaya permainan anak-anak asuhnya. Ia meninggalkan ball possession dan memaksa Bayern bermain dengan umpan-umpan vertikal secara cepat. Bahkan, pada 10 menit pertama seluruh pemain Bayern nyaris tak pernah berlama-lama menguasai bola. Kecuali Arjen Robben dan Franck Ribery, seluruh pemain Bayern hampir tidak pernah memegang bola lebih dari 3 sentuhan. Tapi sayang, perubahan gaya bermain tersebut tak dibarengi dengan perbaikan koordinasi lini pertahanan mereka, khususnya dalam antisipasi bola mati. Dalam waktu 45 menit saja Real Madrid sudah menjebol gawang Manuel Neuer tiga kali, yang dua di antaranya dari bola mati. Ya, Pep bisa saja menyatakan bagaimana para kritikus salah tentang pentingnyaball possession. Tapi nyatanya Bayern kalah karena kesalahan-kesalahan mendasar dalam bertahan. Kondisi berbeda terjadi pada Real Madrid. Mereka datang tanpa beban, meski sang lawan pasti akan bermain kesetanan untuk mengejar defisit gol. Namun, kondisi tersebut tak membuat Carlo Ancelotti gugup. Don Carlo menginstruksikan anak didiknya untuk tetap disiplin menjaga pertahanan, dan sesekali menyerang lewat serangan balik, persis seperti yang dilakukan pada pertemuan pertama. Hanya saja ia kini memiliki amunisi lebih tajam karena Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale sudah pulih total. Terbukti, pilihan taktik pelatih asal Italia ini berhasil membuat Bayern malu bukan kepalang di depan pendukungnya sendiri. Demi menjawab kritik, Pep Guardiola mengubah gaya bermainnya. Sejak awal ia menginstruksikan anak didiknya untuk tak berlama-lama dengan bola. Namun, perubahan gaya permainan tersebut tak dibarengi dengan adanya perbaikan koordinasi lini belakang. Sama halnya dengan pertemuan pertama, Ancelotti menginstruksikan anak asuhnya untuk tetap disiplin menjaga posnya masing-masing. Mereka sengaja membiarkan pemain-pemain Bayern mengusai bola. Layaknya pertemuan pertama, serangan balik yang cepat tetap menjadi andalan. Namun, dengan taktik yang nyaris sama dengan pertemuan pertama ini, Ancelotti justru mampu menundukkan Bayern 4-0 di kandangnya sendiri. Tak hanya itu, Don Carlo pun sukses mengantarkan Real Madrid ke final setelah 12 tahun lamanya Los Galacticos tak pernah mencicipi aroma partai puncak Liga Champions.   Analisa selengkapnya klik disini [gambar] => http://www.panditfootball.com/wp-content/uploads/2014/04/bayernelreal.jpg [tanggal] => 30 Apr 2014 [counter] => 3.959 [penulis] => redaksi [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/redaksi [penulis_desc] => contact: redaksi[at]panditfootball.com [penulis_initial] => RDK [kategori_id] => 3 [kategori_name] => Analisis [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/analisa-pertandingan ) ) [prev_post] => Array ( [artikel_id] => 210560 [slug] => https://panditfootball.com/article/show/berita/210560/PFB/171202/wacana-fifa-selenggarakan-piala-dunia-super-klub-turnamen-pengganti-piala-konfederasi [judul] => Wacana FIFA Selenggarakan Piala Dunia Super Klub, Turnamen Pengganti Piala Konfederasi [isi] =>

Pemegang otoritas sepakbola tertinggi dunia, FIFA, dikabarkan harian asal Spanyol, Marca, akan membuat kompetisi baru yang mempertemukan klub-klub terbaik dunia. Kompetisi tersebut dinamakan FIFA Super Club World Cup alias Piala Dunia Super Klub. Masih menurut Marca, turnamen ini direncanakan akan digelar pada 2021 mendatang.

Menurut Marca, turnamen Piala Dunia Super Klub ini akan menjadi ajang pemanasan Piala Dunia sehingga penyelenggaraannya terjadi setahun sebelum Piala Dunia (empat tahun sekali). Jika benar begitu, maka turnamen anyar ini akan menjadi pengganti Piala Konfederasi yang sebelumnya menjadi turnamen bayangan Piala Dunia. Piala Konfederasi 2017 yang dijuarai oleh Jerman bisa jadi Piala Konfederasi terakhir.

Rencananya, sebanyak 24 kesebelasan dari lima benua berbeda akan mengikuti turnamen ini. Kesebelasan yang akan mewakili konfederasi pun harus memenuhi syarat tertentu.

Kesebelasan dari zona UEFA akan mendapatkan jatah 50% dari total peserta turnamen, maka 12 klub. Ke-12 kesebelasan tersebut merupakan juara Liga Champions empat musim terakhir, runner-up empat musim terakhir dan sisanya kesebelasan pemilik koefisien tertinggi UEFA di luar juara dan runner-up Liga Champions empat tahun terakhir.

Sebagai contoh, jika mengacu regulasi di atas dan prestasi klub UEFA hingga 2017 ini, maka 12 kesebelasan yang akan mewakili UEFA adalah Real Madrid (juara Liga Champions 2014, 2016, 2017), Barcelona (juara Liga Champions 2015), Juventus (runner-up Liga Champions 2015, 2017), Atletico Madrid (runner-up Liga Champions 2014, 2016), Bayern Muenchen (peringkat 4 UEFA), Paris Saint-Germain (peringkat 6), Sevilla (peringkat 7), Manchester City (peringkat 8), Borussia Dortmund (peringkat 9), Benfica (peringkat 10), Arsenal (peringkat 11), dan Porto (peringkat 12).

Selanjutnya, dari zona CONMEBOL atau benua Amerika Selatan, akan mendapatkan jatah lima kesebelasan. Syarat kesebelasan zona CONMEBOL yang akan lolos ke Piala Dunia Super Klub ini adalah merupakan juara Copa Libertadores empat musim terakhir, sisanya berasal dari peringkat tertinggi dari koefisien CONMEBOL di luar juara Copa Libertadores).

Mengacu hal tersebut, sebagai contoh, wakil Amerika Selatan di turnamen ini adalah Gremio (juara Copa Libertardores 2017), Atletico Nacional (juara Copa Libertadores 2016), River Plate (juara Copa Libertadores 2015), San Lorenzo (juara Copa Libertadores 2014), dan Boca Juniors (peringkat 1 CONMEBOL). 

Sementara itu, dari Afrika (CAF), Asia (AFC) dan Amerika Utara (CONCACAF), mendapatkan jatah dua kesebelasan. Dua kesebelasan yang berhak tampil adalah dua juara Liga Champions masing-masing konfederasi atau peringkat tertinggi koefisien masing-masing federasi jika terdapat satu kesebelasan yang menjuarai Liga Champions dalam dua musim terakhir.

Maka jika mengacu prestasi baru-baru ini, perwakilan dari tiga benua tersebut adalah Wydad Casablanca (juara Liga Champions CAF 2017), Mamelodi Sundowns (juara Liga Champions CAF 2016), Urawa Reds Diamond (juara Liga Champions AFC 2017), Jeonbuk Hyundai (juara Liga Champions AFC 2016), Pachuca (juara Liga Champions CONCACAF 2017), Club America (juara Liga Champions 2016). 

Satu slot tersisa akan diisi oleh juara Liga Champions Oseania (OCF). Pada 2017, kesebelasan yang menjuarai turnamen ini adalah kesebelasan asal Selandia Baru, Auckland City.

Ke-24 kesebelasan yang terpilih nantinya akan terbagi ke dalam delapan grup. Masing-masing grup diisi oleh tiga kesebelasan. Setiap juara grup akan lolos ke babak perempat final. Dengan begitu, turnamen tidak akan memakan waktu yang lama, diperkirakan sekitar 20 hari dengan tim juara maksimal bermain sebanyak lima kali.

Karena akan menjadi pengganti Piala Konfederasi, tuan rumah turnamen Piala Dunia Super Klub ini akan diselenggarakan di negara yang akan menjadi tuan rumah pada Piala Dunia berikutnya. Namun untuk 2021, mengingat tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah Qatar yang masih menimbulkan polemik, kemungkinan akan dipindah ke Tiongkok.

Meski begitu, turnamen ini masih sebatas wacana, termasuk syarat dan regulasi kesebelasan yang akan berlaga di turnamen ini. FIFA sendiri belum memfinalisasi penyelenggaraan turnamen ini. Yang jelas, FIFA berencana membuat terobosan baru dalam waktu dekat, termasuk menyelenggarakan turnamen ini yang sebenarnya mirip dengan FIFA Club World Cup atau Piala Dunia Antar Klub yang berjalan setiap tahun, yang mempertemukan juara setiap konfederasi.

[gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Internasional/SuperWorldCup.jpg [tanggal] => 02 Dec 2017 [counter] => 6.877 [penulis] => redaksi [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/redaksi [penulis_desc] => contact: redaksi[at]panditfootball.com [penulis_initial] => RDK [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita ) [next_post] => Array ( [artikel_id] => 210562 [slug] => https://panditfootball.com/article/show/berita/210562/PFB/171202/komposisi-skuat-persib-musim-depan-tergantung-mario-gomez [judul] => Komposisi Skuat Persib Musim Depan Tergantung Mario Gomez [isi] =>

Nama Miguel Gabriel Guerra mendadak menjadi buah bibir publik sepakbola Indonesia, khususnya Bobotoh (sebutan untuk penggemar Persib Bandung). Situs Wikipedia sempat mencatut nama Persib Bandung sebagai kesebelasan yang akan dibela penyerang asal Argentina itu pada musim depan.

Sontak hal tersebut membuat Bobotoh geger, di media sosial pun dipenuhi pembicaraan seputar Guerra, yang saat ini berstatus sebagai pemain bebas transfer. Sejauh ini Bobotoh memang masih diliputi kebingungan soal siapa saja pemain yang akan didatangkan Maung Bandung pada musim depan.

https://twitter.com/wearepersibfans/status/936812515723321345

Guerra merupakan salah satu penyerang yang namanya cukup dikenal di kancah sepakbola Malaysia. Ia merupakan mantan pemain Johor Darul Ta’zim FC (JDT FC). Media Malaysia sempat menjulukinya sebagai penyerang paling mematikan di Liga Malaysia karena ketajamannya. Pada musim lalu dari 42 penampilan bersama JDT di semua ajang, Guerra mampu mencetak 20 gol.

Selain karena situs Wikipedia sempat mencatut nama Persib, berkembangnya isu bakal segera merapatnya mantan pemain Boca Juniors ini ke Persib lantaran statusnya yang merupakan mantan anak asuh pelatih Persib saat ini Roberto Carlos Mario Gomez, kala masih menukangi JDT. Selain Guerra Persib juga kerap dikaitkan dengan penyerang asal Argentina lainnya, Fernando Soler.

Terkait banyaknya rumor soal pemain baru Persib untuk musim depan, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S Taryono, akhirnya angkat bicara. Kuswara mengungkapkan bahwa sejauh ini manajemen Maung Bandung masih belum bisa buka suara terkait pemain baru untuk musim depan. Dikatakannya bahwa manajemen masih menunggu kedatangan Gomez, yang saat ini masih berada di Argentina, untuk menentukan siapa saja pemain yang akan direkrut.

“Sejauh ini kami belum bisa menyampaikan apapun soal pemain baru, kami masih menunggu kedatangan Mario Gomez. Soal nanti kaitannya pemain dan lain-lain, itu kewenangannya ada di pelatih, tentang hal itu kita akan menunggu kedatangan Gomez dululah pokoknya,” terang Kuswara.

Baca Juga: Mario Gomez Pelatih Baru Persib: Dari Asisten Pelatih Hector Cuper Hingga Pelatih Mahal

Kuswara menambahkan bahwa tidak hanya soal pemain baru, keputusan soal pemain lama yang akan dipertahankan atau tidak pun akan menunggu kedatangan Gomez. Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu mengungkapkan bahwa wewenang pemilihan pemain, sepenuhnya ada di tangan Gomez sebagai pelatih.  

“Untuk pemain lama, itu kan semuanya masih terikat kontrak, jadi saya kira kita sabar dulu saja, semuanya akan dikomunikasikan, sambil menunggu Gomez ke Bandung, karena itu kewenangan dari Gomez untuk menentukan siapa saja pemain untuk musim depan. Jadi sabar dulu saja menunggu. Kami minta doanya saja, agar segala sesuatunya diberikan kelancaran.”

Kuswara juga mengaku bahwa pihaknya belum bisa memberikan kepastian perihal kedatangan Mario Gomez. Namun komunikasi antara manajemen dan Gomez tetap berlangsung. Figur yang menjadi salah satu penggagas terbentuknya PT Persib Bandung Bermartabat itu mengatakan bahwa bila sudah ada kepastian tanggal kedatangan Gomez manajemen Persib pasti akan segera memberi kabar lanjutan.

“Sejauh ini kami sedang menunggu kabar pasti dari dia soal kedatangannya ke Bandung. Kami tentunya berharap, mudah-mudahan bisa dalam jangka waktu yang cepat, kita akan cek dulu kepastiannya, ke Bandung pastinya kapan, nanti diinformasikan kembali,” sambungnya.

Sebelumnya tersiar kabar bahwa Gomez akan tiba di Bandung pada awal Desember 2017 ini. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda pelatih asal Argentina itu akan segera melancong ke Kota Kembang. Kuswara mengungkapkan bahwa saat ini Gomez masih mengurus beberapa dokumen agar ia bisa segera tiba di Bandung.

“Dia masih di Argentina, dan masih mempersiapkan beberapa dokumen saja. Jadi dokumen untuk kedatangan Gomez sedang dipersiapkan, mudah-mudahan tidak lama dan dia bisa segera datang ke Bandung. Hanya memang tanggal pastinya saya juga masih menunggu kabar, mudah-mudahan tidak lama,” tukasnya.

[gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Liga1_Indonesia_2017/Persib%20Bandung.jpg [tanggal] => 02 Dec 2017 [counter] => 8.689 [penulis] => Septian Nugraha [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/large/2022/Agustus%202022/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/tian [penulis_desc] => [penulis_initial] => SPN [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita ) [categories] => Array ( [0] => Array ( [kategori_id] => 18 [kategori_name] => Editorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/editorial [status] => 1 [counter] => 203 ) [1] => Array ( [kategori_id] => 4969 [kategori_name] => Advetorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/advetorial [status] => 1 [counter] => 46 ) [2] => Array ( [kategori_id] => 6729 [kategori_name] => tentang [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/tentang [status] => 1 [counter] => 0 ) [3] => Array ( [kategori_id] => 334 [kategori_name] => Sains [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/sains-bola [status] => 1 [counter] => 183 ) [4] => Array ( [kategori_id] => 454 [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing [status] => 1 [counter] => 613 ) [5] => Array ( [kategori_id] => 6719 [kategori_name] => Terbaru [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/terbaru [status] => 1 [counter] => 0 ) [6] => Array ( [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita [status] => 1 [counter] => 3271 ) [7] => Array ( [kategori_id] => 151 [kategori_name] => Fantasy Premier League [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/fpl-football-culture [status] => 1 [counter] => 930 ) [8] => Array ( [kategori_id] => 1385 [kategori_name] => Jadwal Siaran Televisi [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/jadwal-siaran-televisi [status] => 1 [counter] => 2 ) [9] => Array ( [kategori_id] => 3 [kategori_name] => Analisis [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/analisa-pertandingan [status] => 1 [counter] => 1270 ) [10] => Array ( [kategori_id] => 5 [kategori_name] => Football Culture [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/football-culture [status] => 1 [counter] => 31 ) [11] => Array ( [kategori_id] => 2049 [kategori_name] => Nasional [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/nasional [status] => 1 [counter] => 87 ) [12] => Array ( [kategori_id] => 392 [kategori_name] => Cerita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/cerita [status] => 1 [counter] => 3163 ) ) [populer_tag] => Array ( [0] => stdClass Object ( [tag_id] => 20 [tag_name] => EPL [tag_slug] => epl [status_tag] => 0 [hitung] => 1279 ) [1] => stdClass Object ( [tag_id] => 7021 [tag_name] => Indonesia [tag_slug] => indonesia [status_tag] => 2 [hitung] => 867 ) [2] => stdClass Object ( [tag_id] => 6143 [tag_name] => Manchester United [tag_slug] => manchester-united [status_tag] => 0 [hitung] => 639 ) [3] => stdClass Object ( [tag_id] => 6502 [tag_name] => Liga Champions Eropa [tag_slug] => liga-champions-eropa [status_tag] => 0 [hitung] => 495 ) [4] => stdClass Object ( [tag_id] => 63 [tag_name] => Chelsea [tag_slug] => chelsea [status_tag] => [hitung] => 479 ) [5] => stdClass Object ( [tag_id] => 42 [tag_name] => Arsenal [tag_slug] => arsenal [status_tag] => [hitung] => 474 ) ) [populer_sidebar] => Array ( [0] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/taktik/215443/PFB/240317/sekarang-thiago-motta-tidak-akan-diejek-lagi [judul] => Sekarang, Thiago Motta Tidak Akan Diejek Lagi [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/2022/FI%20BOLOGNSA.jpeg [tanggal] => 17 Mar 2024 [counter] => 7.470 ) [1] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/analisa-pertandingan/215427/PFB/240117/indonesia-vs-irak-mengapa-wasit-tidak-menganulir-gol-kedua-irak [judul] => Indonesia vs Irak : Mengapa Wasit Tidak Menganulir Gol Kedua Irak [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FPL%202023-2024/WhatsApp%20Image%202024-01-16%20at%2010.26.01%20PM.jpeg [tanggal] => 17 Jan 2024 [counter] => 5.399 ) [2] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/analisa-pertandingan/215442/PFB/240302/siapa-bisa-hentikan-inter-di-serie-a [judul] => Siapa Bisa Hentikan Inter di Serie A? [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/2022/Italia/FI%20-%20Dominasi%20Inter.jpeg [tanggal] => 02 Mar 2024 [counter] => 4.889 ) [3] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/cerita/215428/PFB/240117/eritrea-dan-kisah-pemain-yang-kabur-dari-negaranya [judul] => Eritrea dan Kisah Pemain yang Kabur dari Negaranya  [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Afrika/FI%20ERITREA.jpeg [tanggal] => 17 Jan 2024 [counter] => 1.911 ) ) [terbaru_sidebar] => Array ( [0] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215481/PFB/240923/ [judul] => Penunjuk Jalan Menuju Panah Hijau di FPL [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20PENUNJUK%20JALAN.png [tanggal] => 23 Sep 2024 [counter] => 277 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) [1] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215487/PFB/240918/ [judul] => Simulasi Pemain Timnas Jadi Aset FPL [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20SIMULASI%20PEMAIN%20TIMNAS%20JADI%20ASET%20FPL.png [tanggal] => 18 Sep 2024 [counter] => 208 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) [2] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215482/PFB/240912/ [judul] => Kupas Misteri Naik Turun Harga Aset di FPL [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20HARGA%20ASET.png [tanggal] => 12 Sep 2024 [counter] => 389 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) [3] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215480/PFB/240912/ [judul] => Dilema Kepemilikan Erling Haaland: Madu atau Racun? [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20HAALAND%20MADU%20ATAU%20RACUN.png [tanggal] => 12 Sep 2024 [counter] => 618 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) ) [categories_with_count] => Array ( [0] => Array ( [kategori_id] => 18 [kategori_name] => Editorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/editorial [status] => 1 [counter] => 203 ) [1] => Array ( [kategori_id] => 4969 [kategori_name] => Advetorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/advetorial [status] => 1 [counter] => 46 ) [2] => Array ( [kategori_id] => 6729 [kategori_name] => tentang [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/tentang [status] => 1 [counter] => 0 ) [3] => Array ( [kategori_id] => 334 [kategori_name] => Sains [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/sains-bola [status] => 1 [counter] => 183 ) [4] => Array ( [kategori_id] => 454 [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing [status] => 1 [counter] => 613 ) [5] => Array ( [kategori_id] => 6719 [kategori_name] => Terbaru [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/terbaru [status] => 1 [counter] => 0 ) [6] => Array ( [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita [status] => 1 [counter] => 3271 ) [7] => Array ( [kategori_id] => 151 [kategori_name] => Fantasy Premier League [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/fpl-football-culture [status] => 1 [counter] => 930 ) [8] => Array ( [kategori_id] => 1385 [kategori_name] => Jadwal Siaran Televisi [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/jadwal-siaran-televisi [status] => 1 [counter] => 2 ) [9] => Array ( [kategori_id] => 3 [kategori_name] => Analisis [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/analisa-pertandingan [status] => 1 [counter] => 1270 ) [10] => Array ( [kategori_id] => 5 [kategori_name] => Football Culture [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/football-culture [status] => 1 [counter] => 31 ) [11] => Array ( [kategori_id] => 2049 [kategori_name] => Nasional [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/nasional [status] => 1 [counter] => 87 ) [12] => Array ( [kategori_id] => 392 [kategori_name] => Cerita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/cerita [status] => 1 [counter] => 3163 ) ) [meta_title] => Terjalnya Langkah Bali United untuk Tampil di Fase Grup Liga Champions Asia [meta_desc] => Bali United dipastikan menjadi wakil Indonesia di ajang Liga Champions Asia (LCA). Federasi Sepakbola Asia (AFC) tidak memberikan rekomendasi kepada Bhayangkara FC sebagai jawara Liga 1 Indonesia 2017... [meta_keyword] => Liga Champions Asia,Liga Singapura,Bali United,Shanghai SIPG,Tampines Rovers,Liga 1 Indonesia,LIga 1 Thailand,Chiangrai United [meta_image] => https://panditfootball.com/images/large/Liga1_Indonesia_2017/IMG_3216.jpg [meta_url] => https://panditfootball.com/article/show/analisa-pertandingan/210561/PFB/171202/terjalnya-langkah-bali-united-untuk-tampil-di-fase-grup-liga-champions-asia [js_custom_page] => [socmed_facebook] => [socmed_instagram] => Array ( [id_option] => 26 [name_option] => socmed_instagram [value_option] => https://www.instagram.com/panditfootball/ [desc_option] => @panditfootball ) [socmed_youtube] => Array ( [id_option] => 25 [name_option] => socmed_youtube [value_option] => https://www.youtube.com/@pandit.football [desc_option] => @pandit.football ) [socmed_twitter] => Array ( [id_option] => 24 [name_option] => socmed_twitter [value_option] => https://x.com/panditfootball [desc_option] => @panditfootball ) ) 1
PANDIT FOOTBALL INDONESIA

Terjalnya Langkah Bali United untuk Tampil di Fase Grup Liga Champions Asia

Terjalnya Langkah Bali United untuk Tampil di Fase Grup Liga Champions Asia
Font size:

Bali United dipastikan menjadi wakil Indonesia di ajang Liga Champions Asia (LCA). Federasi Sepakbola Asia (AFC) tidak memberikan rekomendasi kepada Bhayangkara FC sebagai jawara Liga 1 Indonesia 2017 untuk berlaga di kompetisi level Asia lantaran tidak memenuhi syarat lisensi klub AFC.

Bali United sebagai runner-up Liga 1 2017 berhak untuk mewakili Indonesia di LCA karena sudah memenuhi syarat lisensi klub AFC. Kendati demikian Bali United belum memastikan diri tampil di putaran final LCA musim depan. Klub berjulukan Serdadu Tridatu itu harus terlebih dahulu melakoni pertandingan eliminasi yang dilanjutkan dengan pertandingan play-off sebelum tampil di putaran final.

Ada dua pertandingan eliminasi yang harus dilakoni Bali United sebelum mencapai babak play-off LCA. Lawan-lawan yang akan Bali United dihadapi pun terhitung berat, apalagi sistem pertandingan babak eliminasi dan play-off LCA berbeda dengan Liga Champions Eropa, yang menerapkan sistem home & away dengan penghitung agregat sebagai hasil akhir pertandingan. Di LCA, laga eliminasi dan play-off hanya dimainkan sekali, sehingga jika Bali United kalah di pertandingan pertama mereka dipastikan gugur karena tidak ada laga leg dua yang dimainkan.

Di babak eliminasi ronde pertama Bali United sudah ditunggu Tampines Rovers. Laga tersebut akan dimainkan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 16 Januari mendatang. Melihat sistem pertandingan eliminasi dan play-off LCA yang hanya memainkan satu pertandingan saja, tentu ini menjadi keuntungan bagi Bali United yang akan bermain di hadapan pendukungnya sendiri.

Bali United memiliki performa impresif saat bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Di kompetisi domestik musim lalu, dari 17 penampilan kandang 15 laga dilalui dengan kemenangan, sementara dua pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan. Selain itu Stefano Lilipaly dan kolega juga terbilang produktif saat tampil di kandang sendiri, dengan catatan 52 gol yang dikemas selama melakoni pertandingan kandang musim lalu di Liga 1 2017.

Tampines Rovers sendiri bukan lawan sembarangan. Klub berjuluk The Tags itu memiliki komposisi pemain yang mumpuni, beberapa penggawa timnas Singapura seperti Mohammad Khairul Amri, Daniel Bennett, hingga Fachrudin Mustafic masuk dalam skuat tim asuhan Desmond Ong itu.  

Tampines juga tercatat sebagai kesebelasan tertua dan salah satu yang tersukses di kancah sepakbola Singapura. Sejak terbentuk pada tahun 1945, Tampines telah memenangkan lima gelar Liga Singapura (1979, 1980, 1984, 2004, dan 2005) serta tiga trofi Piala Liga Singapura (2002, 2004, dan 2006). Selain itu, pada tahun 2005, Tampines pernah menjuarai turnamen antarklub se-Asia Tenggara.

Pada musim lalu, Tampines Rovers merupakan runner-up Liga Singapura. Dari 24 pertandingan yang dilakoni, 17 kemenangan berhasil diraih. Namun total 54 poin yang berhasil dikumpulkan Tampines gagal menggusur keperkasaan Albirex Niigata Singapore FC yang pada akhir musim keluar sebagai juara dengan total poin 62.

Keberhasilan Tampines tampil di babak eliminasi LCA bisa dibilang mirip dengan Bali United karena mereka pun berstatus kesebelasan pengganti. Juara Liga Singapura musim lalu, Albirex Niigata Singapore FC, tidak memenuhi sarat lisensi klub AFC karena mereka berstatus sebagai tim asing. Albirex merupakan tim satelit Albirex Niigata yang bermain di Liga Jepang, hal tersebut yang membuat mereka tidak boleh tampil di LCA. Selain Albirex Singapore, dua kesebelasan asal Liga Singapura lain yang tidak diperbolehkan tampil di kompetisi Asia adalah Brunei DPMM dan Young Lions yang merupakan tim U-21 timnas Singapura.  

Chiangrai yang Bisa Menjadi Batu Sandungan Bali United Selanjutnya

Andai Bali United berhasil melewati hadangan Tampines Rovers, mereka dipastikan melaju ke babak eliminasi ronde dua. Dalam laga tersebut, Bali United dipastikan bentrok dengan klub asal Thailand, Chiangrai United.

Pamor Chiangrai memang tak semengerikan Muang Thong United, Buriram United, atau Chonbury FC yang bisa dibilang sebagai tiga kesebelasan besar di Negeri Gajah Putih itu. Tapi bukan berarti mereka tim yang bisa dipandang sebelah mata.

Di kompetisi Liga 1 Thailand 2017, Chiangrai mampu menembus posisi empat besar dengan total poin 60 hasil dari 34 laga yang dilakoni sepanjang musim lalu. Klub berjuluk The Beetles ini berstatus sebagai juara Piala FA Thailand musim 2017, dan runner-up Piala Liga Thailand di musim yang sama.

Selain prestasi, Chiangrai juga memiliki ke dalaman skuat yang mumpuni untuk menjadi batu sandungan Bali United lolos ke putaran final LCA musim depan. Tercatat beberapa penggawa timnas Thailand menjadi bagian The Beetles seperti Tanaboon Kesarat dan Pratum Chutong.

Melihat prestasi Chiangrai musim lalu dan komposisi pemain yang dimiliki, Bali United patut waspada bila memang mereka berhasil mencapai babak eliminasi ronde dua menghadapi Chiangrai. Apalagi pertandingan tersebut akan berlangsung di markas Chiangrai, Singha Stadium, 23 Januari mendatang.

Shanghai SIPG Menjadi Kompetitor Paling Berat

Seandainya Bali United berhasil melawati hadangan Chiangrai United, mereka dipastikan lolos ke babak play-off LCA. Pada babak penentuan untuk mencapai fase grup LCA musim depan itu, lawan yang jauh lebih tangguh sudah menanti Bali United. Klub asal Tiongkok, Shanghai SIPG, dipastikan menjadi lawan yang akan dihadapi tim asuhan Widodo Cahyono Putro itu dalam perjuangannya mencapai putaran final LCA musim depan.

SIPG merupakan salah satu kesebelasan raksasa di Liga Super Tiongkok. Tim yang musim lalu dilatih oleh Andre Villas Boas itu tercatat sebagai runner-up Liga Super Tiongkok. Dalam perburuan gelar di kompetisi musim 2017, Shanghai SIPG kalah saing dengan Guangzhou Evergrande yang keluar sebagai juara. Dari 30 pertandingan yang dilakoni, SIPG meraih total 58 poin, tertinggal enam angka dari Guangzhou di posisi teratas.

Pada musim depan, SIPG memang tidak akan lagi diasuh oleh Villas Boas yang memilih mundur dari jabatannya pada akhir musim lalu. Meski begitu, kekuatan SIPG tetap menakutkan, lantaran klub berjuluk Red Eagles itu tampaknya masih akan diperkuat, Oscar, Ricardo Carvalho, dan Hulk yang memiliki pengalaman bermain di kompetisi elite Eropa.

Bila melihat kualitas yang dimiliki SIPG, Bali United tampaknya akan mengalami kesulitan besar untuk bisa mengalahkan Red Eagles di babak play-off. Apalagi, pertandingan akan berlangsung di Shanghai Stadium pada 30 Januari mendatang.

***

Bila Bali United kalah pada satu dari tiga pertandingan tersebut maka dipastikan Indonesia tidak memiliki wakil di LCA musim depan. Kekalahan akan membuat mereka langsung terlempar ke Piala AFC, menemani Persija Jakarta, wakil Indonesia lain yang sudah memastikan tempat di Piala AFC.

Bila hal itu terjadi, maka peluang Madura United untuk mencicipi panasnya persaingan di kompetisi Asia otomatis tertutup. Sebab saat ini AFC hanya memberikan jatah dua kesebelasan saja untuk Indonesia tampil di Piala AFC. Madura United baru bisa tampil di Piala AFC jika Bali United berhasil mengalahkan Tampine Rovers, Chiangrai United dan Shanghai SIPG untuk mendapatkan satu tempat di babak grup Liga Champions Asia.

Foto: Panditfootball, Twitter

Wacana FIFA Selenggarakan Piala Dunia Super Klub, Turnamen Pengganti Piala Konfederasi
Artikel sebelumnya Wacana FIFA Selenggarakan Piala Dunia Super Klub, Turnamen Pengganti Piala Konfederasi
Komposisi Skuat Persib Musim Depan Tergantung Mario Gomez
Artikel selanjutnya Komposisi Skuat Persib Musim Depan Tergantung Mario Gomez
Artikel Terkait