Font size:
Malam ini adalah malam pembalasan. Ketika dendam sudah naik sampai ke ujung kepalala.
Ya, malam ini tak ubahnya malam pembalasan dendam. Bayern Munchen dengan predikatnya sebagai juara bertahan tentu ingin membalas luka pekan lalu, kalah 0-1 dari Real Madrid pada leg pertama semi final Liga Champions musim ini. Bagaimana tidak, saat tandang ke stadion Santiago Barnebau, Munchen sebenarnya menguasai jalannya pertandingan. Namun, rapatnya barisan pertahanan Madrid telah membuat pasukan Pep kebingungan saat berada di depan kotak penalti. Pilihan taktik Pep ini pun sempat dikritik oleh Franz Beckenbauer, menurutnya, penguasaan bola Bayern tak berarti apa-apa jika mereka tak bisa mencetak gol. Di sentil oleh legenda klub, tentu memaksa Pep Guardiola untuk berbenah diri. Ia harus mempersipakan plan B, manakala menyerang lewat duo inverted tak berbuah hasil. Jikalau serangan lewat sayap mengalami kebuntuan, maka Munchen tentu akan mengandalkan serangan lewat umpan terobosan. Dan disaat itu pulalah, bek Madrid harus selalu waspada pada pergerakan Tony Kroos. Pemain yang punya insting bagus dalam mencari ruang kosong, lalu mengesploitasinya. Secara materi pemain, kedua tim tak banyak perubahan. Keduanya diprediksi akan tetap menurunkan skuat terbaiknya.
