Rekor Rúben Neves dan Isunya ke Liverpool

Rekor Rúben Neves dan Isunya ke Liverpool
Font size:

Nama Ruben Neves menjadi pembicaraan utama pasca hari pertama lanjutan Liga Champions matchday ke-3. Gelandang asal Portugal yang bermain untuk FC Porto itu mencatatkan rekor sebagai kapten termuda dalam sejarah Liga Champions.

Saat menghadapi  Maccabi Tel Aviv, Neves yang baru berusia 18 tahun 221 hari, ditunjuk sebagai kapten atas absennya kapten kesebelasan, Maicon Pereira. Ia memecahkan rekor kapten termuda sebelumnya yang dipegang oleh Rafael van der Vaart saat masih membela Ajax Amsterdam dengan usia 20 tahun 217 hari. Maicon yang sudah membela Porto sejak 2009 ini menjabat sebagai kapten kesebelasan setelah kapten Porto musim lalu, Jackson Martinez, hengkang ke Atletico Madrid. Musim lalu, Maicon sebenarnya tak seorang diri menjadi wakil dari Martinez. Pemain lain yang juga mengemban jabatan wakil kapten adalah Danilo Luiz Silva. Namun Danilo pun hengkang pada bursa transfer musim panas lalu ke kesebelasan Madrid lainnya, yaitu Real Madrid. Sebenarnya, perjudian besar dilakukan pelatih Porto, Julen Lopetegui , saat menunjuk Neves yang masih teramat muda sebagai kapten. Apalagi dalam skuatnya saat itu, masih terdapat eks kapten Real Madrid dan timnas Spanyol, Iker Casillas. Tapi Lopetegui tentunya bukan tanpa alasan memilih Neves. Untuk level timnas junior Portugal, Neves sudah menjadi kapten kesebelasan nasional Portugal U-17 yang melangkah ke babak semi-final Piala Eropa U-17 pada 2014. Kepemimpinan dan kemampuannya di atas lapangan itu pun membuat pelatih Portugal U-21, Rui Jorge, memanggilnya untuk memperkuat skuat U-21 pada tahun yang sama. Atas pengalamannya itu, Lopetegui tak ragu untuk menjadikannya sebagai kapten. Bahkan jauh sebelum ia menunjuk pemain yang bergabung dengan akademi Porto pada usia delapan tahun tersebut, Lopetegui menganggap bahwa levelnya sudah layak bermain untuk kesebelasan utama dan sudah yakin akan kemampuan yang dimilikinya. “Ia seorang pemain muda dengan banyak kelebihan di segala aspek,” ujar Lopetegui seperti ditulis uefa.com. “Saya sudah mengetahuinya sejak ia bermain untuk Portugal U-17. Ia memiliki kualitas yang bisa menggantikan minimnya pengalaman bermain. Menjadi pemain muda hanyalah sebuah kondisi, bukan sebuah dosa.” Neves sendiri memperkuat skuat utama Porto sejak pramusim 2014 karena cederanya Mikel Agu. Mikel Agu pun awalnya merupakan pemain Porto B yang hendak dipromosikan ke skuat utama Porto atas kepergian Fernando Reges ke Manchester City. Soal rekor, Neves pun sebelumnya pernaha mencatatkan sejarah lainnya. Pada 15 Agustus 2014, ia menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Porto dengan usia 17 tahun lima bulan saat menjalani debutnya melawan C.S. Maritimo. Lima hari berikutnya, ia pun menjadi pemain Portugal termuda di Liga Champions saat bermain selama 73 menit menghadapi OSC Lille, memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang Cristiano Ronaldo. Pemain Incaran Liverpool? Sebelum mencatatkan rekor sebagai kapten termuda di Liga Champions, nama Neves sebenarnya sudah mencuat sejak bursa transfer musim panas lalu. Menurut laman ESPNFC, kesebelasan-kesebelasan top Eropa seperti Atletico Madrid, Juventus dan Liverpool dikabarkan tengah memantau perkembangan pemain kelahiran kota Mozelos tersebut. Sementara menurut Offside Football, Chelsea, Barcelona dan Real Madrid-lah yang sedang berupaya mendapatkan gelandang masa depan timnas Portugal itu. Tapi sebenarnya, Porto yang mendengar isu ketertarikan anak didiknya tersebut langsung memperbarui kontraknya pada Oktober 2014 lalu. Dalam kontrak terbarunya, terdapat klausul penebusan Neves yang mencapai 40 juta euro. Dengan usianya yang masih muda, harga itu akan membuat kesebelasan peminat berpikir ulang untuk memboyongnya. Namun menurut kabar terbaru, Liverpool diisukan masih berminat untuk merekrut Neves. Menurut Mirror, pembelian ini sudah disetujui oleh manajer anyar mereka, Juergen Klopp. Sementara menurut Sport Witness, pemandu bakat Liverpool sudah berada di Portugal untuk memantau lebih jauh perkembangan Neves. Php atau tidak, pergerakan transfer Liverpool beberapa tahun belakangan seringkali melibatkan kesebelasan Portugal bisa menjadi patokan. Dimulai dari Lazar Markovic dari Benfica pada 2014, serta Tiago Illori dan Joao Carlos Teixeira dari Sporting Lisbon pada 2013 dan 2011. Lalu lebih jauh lagi, Raul Meireles yang didatangkan pada 2010 pun dibeli dari FC Porto, kesebelasan yang tak bisa dihancurkan oleh penjualan pemain andalan. Bersambung ke halaman berikutnya. Pembelian Meireles lima tahun lalu itu bisa jadi awal dari kerjasama dan hubungan baik antara Liverpool dan FC Porto. Bukan tak mungkin pula terjadinya transfer Meireles pada lima tahun yang lalu itu, bisa mempermudah Liverpool untuk mendatangkan Neves tanpa harus membayar klausul penebusan yang mencapai 40 juta euro. Tapi jika ditelisik lebih jauh, 40 juta euro akan bernilai sekitar 29 juta poundsterling jika dikonversikan. Nilai ini tak jauh berbeda dari nilai transfer Liverpool saat mendatangkan Roberto Firminho (28,7 juta) dari Hoffenheim. Sementara saat membeli Christian Benteke, Liverpool sampai harus mengeluarkan 32,5 juta pounds. Karenanya pembelian Neves bukan hal yang mustahil dengan klausulnya saat ini. Tapi sebelum membelinya, Klopp harus meyakinkan diri, apakah level Neves benar-benar berada di atas gelandang-gelandang Liverpool yang ada saat ini? Walau menurut rekan-rekan setimnya di Porto, Neves disebut telah mencapai level Sergio Busquets atau Joao Moutinho. Secara permainan, Neves memang memiliki kelebihan dalam akurasi operan, penjagaan daerah, visi bermain, pengambilan keputusan, intersep dan pemutus serangan lawan.  Meski ia merupakan seorang gelandang bertahan, tak akan mengecewakan pula jika ia diinstruksikan untuk ikut membantu serangan. Sedangkan menurut kolumnis ESPNFC, Nick Dorrington, kelemahan yang dimiliki Neves adalah soal penjagaan pemain dan kemampuannya dalam melepaskan tembakan (baru mencetak satu gol). Dari atribut-atribut di atas, tampaknya gaya permainannya tak jauh berbeda dengan Lucas Leiva. Selain itu, Neves pun akan menjadi kompetitor utama bagi gelandang potensial asal Jerman, Emre Can. Pada pertandingan perdana Liverpool bersama Klopp, saat melawan Tottenham Hotspur, The Reds menggunakan formasi 4-3-2-1. Tiga gelandang bertahan di belakang Philippe Coutinho dan Adam Lallana yang menjadi gelandang serang terdapat Leiva, Can dan James Milner. Jika Neves datang, ia harus bersaing dengan ketiga pemain gelandang bertahan di atas, ditambah Joe Allen dan Jordan Henderson. Dengan status Henderson yang merupakan kapten kesebelasan, persaingan di tengah tentunya akan semakin sengit, apalagi jika Klopp menggunakan formasi 4-2-3-1. Karenanya kedatangan Neves tampaknya bisa memiliki dua resiko: 1) Liverpool tak akan khawatir jika harus menjual Leiva, 2) Emre Can akan kesulitan mendapatkan menit bermain atau harus bermain pada posisi bek seperti era Rodgers. Atau tambahan resiko lain di mana Neves hanya akan menjadi pembelian gagal Liverpool berikutnya? Hmm.. Tapi tenang, bursa transfer musim dingin masih lama dibuka. Siapa tahu juga isu ketertarikan Liverpool terhadap Neves ini hanya isapan jempol belaka yang dibuat-buat oleh media Inggris. Mari kita tunggu saja apa yang akan terjadi pada masa depan Neves berikutnya.
Bagaimana menurut pandangan pendukung Liverpool, apakah Neves layak untuk didatangkan untuk memperkuat lini tengah Liverpool bersama Klopp? Silakan beri pandangannya di kolom komentar.
foto: iconSport.com
Sepakbola Bukan Pertunjukan Televisi
Artikel sebelumnya Sepakbola Bukan Pertunjukan Televisi
Kisah Ponsel yang Mengiringi Kesuksesan Zulham Zamrun
Artikel selanjutnya Kisah Ponsel yang Mengiringi Kesuksesan Zulham Zamrun
Artikel Terkait