Array
(
    [article_data] => Array
        (
            [artikel_id] => 212179
            [slug] => https://panditfootball.com/berita/212179/PFB/181106/kala-man-united-menang-telak-di-turin
            [judul] => Kala Man United Menang Telak di Turin
            [isi] => 

Manchester United akan bertandang ke Allianz Stadium, markas Juventus, Kamis (8/11) dini hari WIB. United memiliki kenangan manis kala bertandang ke Turin. Lima belas tahun silam mereka membungkam tuan rumah tiga gol tanpa balas di pertandingan Grup D Fase Grup Kedua Liga Champions 2002/03, 25 Februari 2003. Pada pertemuan pertama, di Old Trafford enam hari sebelumnya, United menang 2-1.

Pada pertandingan tersebut United masih ditangani manajer terbaik mereka, Sir Alex Ferguson. United juga masih diperkuat generasi emas mereka, para pemain Class of `92 seperti David Beckham, Ryan Giggs, Gary dan Phil Neville, Nicky Butt, serta Paul Scholes.

Marcelo Lippi, Kepala Pelatih Juventus, sangat berambisi mengalahkan United karena timnya membutuhkan tiga poin untuk lolos ke perempat final.

Manchester United, yang bertindak sebagai tim tamu, mencetak gol pembuka di menit ke-15. Giggs, yang masuk menggantikan Diego Forlan di menit ketujuh, memanfaatkan dengan baik umpan Juan Sebastian Veron. Dengan dingin pemain sayap berkebangsaan Wales tersebut menceploskan bola ke gawang Gianluigi Buffon.

Tertinggal satu gol membuat tim tuan rumah berambisi membalas untuk mencetak gol. Dimotori gelandang terbaik mereka, Pavel Nedved, Juventus berhasil membuat lini belakang United bekerja ekstra, akan tetapi penampilan apik Rio Ferdinand membuat frustrasi para penyerang Juventus. Ferdinand kala itu menjalani musim pertamanya setelah ditransfer United dari Leeds United dengan nilai transfer 46 juta euro dan menyandang status pemain termahal United.

Alih-alih mencetak gol, Juventus malah kecolongan gol lewat aksi menawan Giggs. Giggs mencetak gol setelah berhasil memotong umpan tidak sempurna dari Antonio Conte di tengah lapangan. Giggs berlari ke gawang Juve setelah mengecoh Ciro Fererra dan Paolo Montero. Giggs dengan tenang menendang bola dengan kaki kanannya ke gawang Juve, Buffon kala itu tidak berkutik seolah mati gaya oleh sepakan Giggs yang tidak begitu keras. Babak pertama berakhir dengan skor 2-0.

Pada babak kedua Juventus mengganti dua pemain sekaligus: Igor Tudor menggantikan Conte dan Marcelo Salas menggantikan Marco Di Vaio. Akan tetapi taktik penggantian Marcelo Lippi tidak berjalan dengan baik. Meskipun Juventus menguasai pertandingan, Setan Merah bermain rapi dalam bertahan, seolah tidak mau kebobolan gol di tanah Turin.

United pada pertandingan tersebut hanya mengandalkan serangan balik setelah unggul dua gol. Juve yang keasyikan menyerang malah kemasukan lagi lewat Ruud Van Nistelrooy di menit ke-60, setelah umpan silang Garry Neville ke kotak penalti membuat Igor Tudor melakukan kesalahan fatal, dia salah mengantisipasi umpan dari Garry Neville, Tudor bermaksud untuk memberikan bolanya ke Buffon akan tetapi bola tersebut menggenai tiang gawang dan mengarah ke Van Nistelrooy yang berdiri bebas. Penyerang Belanda itu pun dengan mudah mengubah skor menjadi 3-0.

Kedudukan bertahan hingga Markus Merk, wasit asal Jerman, meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Meski kalah, Juventus berhak lolos ke babak berikutnya sebagai runner-up. Mengumpulkan 7 poin, Juve hanya unggul selisih gol dari Basel dan Deportivo La Coruna yang sama mengumpulkan 7 poin. Di akhir kompetisi Juve berhasil menjadi runner up setelah kalah adu penalti dari tim dari Italia lainnya, AC Milan, pada laga pamungkas yang digelar di Old Trafford.

Kini Manchester United kembali ke Turin, tapi bukan ke Olimpico Turin (ralat: Delle Alpi) yang mempunyai kenangan manis kala 15 tahun lalu, melainkan ke Allianz Stadium, kandang baru Juventus. Manchester United sedang tidak dalam performa terbaik seperti dulu kala mereka datang ke Italia. Sebaliknya Juventus sedang berada dalam performa terbaik mereka, Juve pun menang pada lawatannya ke Old Trafford di pekan ketiga, lewat gol tunggal Paulo Dybala.

[gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Champions%20dan%20Europa/Juve03United.jpg [tanggal] => 06 Nov 2018 [counter] => 7.563 [penulis] => redaksi [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/redaksi [penulis_desc] => contact: redaksi[at]panditfootball.com [penulis_initial] => RDK [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => berita [kategori_url] => https://panditfootball.com/kategori/berita [user_url] => http://www.panditfootball.com [user_fburl] => [user_twitterurl] => [user_googleurl] => [user_instagramurl] => ) [tags] => Array ( [0] => stdClass Object ( [artikel_id] => 212179 [tag_id] => 50 [tag_name] => Juventus [tag_slug] => juventus [status_tag] => [hitung] => 286 ) [1] => stdClass Object ( [artikel_id] => 212179 [tag_id] => 6143 [tag_name] => Manchester United [tag_slug] => manchester-united [status_tag] => 0 [hitung] => 639 ) [2] => stdClass Object ( [artikel_id] => 212179 [tag_id] => 12145 [tag_name] => Liga Champions 200203 [tag_slug] => liga-champions-200203 [status_tag] => 1 [hitung] => ) ) [related_post] => Array ( [0] => Array ( [artikel_id] => 6070 [slug] => https://panditfootball.com/berita/6070/PFB/140419/preview-everton-vs-manchester-united [judul] => [Preview] Everton vs Manchester United [isi] => David Moyes akan kembali pulang ke rumah lamanya, Goodison Park, Hari Minggu nanti dalam lanjutan pertandingan Premier League pekan ke-35 antara Everton melawan Manchester United. Terakhir kali Moyes menginjakkan kaki di Goodison Park, sebagai manajer Everton, adalah saat Everton mengalahkan West Ham United 2-0 Mei lalu, sebuah pertandingan yang juga menandakan sebuah ucapan terima kasih dari para pendukung The Toffees setelah 11 tahun ia menjadi pemimpin Everton sebelum akhirnya bergabung dengan Manchester United. Pindah dari Everton ke United seharusnya menjadi langkah besar bagi Moyes. Mungkin Moyes membayangkan, ia akan meninggalkan masa lalunya di belakang, ia tidak akan pernah lagi harus bekerja keras untuk hanya meraih posisi 4, 5, 6, atau 7. Duh! Sedangkan sebaliknya, Roberto Martinez hanya dalam waktu 10 bulan saja dan dengan anggaran yang hampir sama dengan Moyes dulu di Everton, berhasil menjadi salah satu tim paling menghibur di Premier League musim ini dan berpeluang mengakhiri klasemen di posisi Liga Champion. Jika The Toffees berhasil melakukan kemenangan ganda atas United, setelah sebelumnya mereka juga menang di Old Trafford, mereka akan mengambil langkah besar dalam perburuan posisi keempat. Lalu untuk Moyes dan United, pertandingan ini adalah tentang menyelamatkan muka dan tempat mereka di Liga... Europa. Padahal sebelumnya waktu masih bersama Sir Alex Ferguson, United dekat dengan posisi tiga besar. Dari kubu Everton, Steven Pienaar, Bryan Oviedo, Arouna Kone, Darron Gibson dan Lacina Traore masih absen karena cedera. Keraguan kebugaran juga terjadi untuk bek andalan mereka, Phil Jagielka. Sedangkan dari kubu United, Rafael dan Marouane Fellaini, yang merupakan mantan jagoan Everton, diberitakan akan kembali bermain, sementara Wayne Rooney diragukan turun karena cedera kaki saat Setan Merah dikalahkan 3-1 oleh Bayern Munich di Liga Champion. Robin van Persie juga dikabarkan masih tidak akan bermain karena cedera lutut. Kejutan kekalahan kandang 3-2 Everton Rabu lalu atas Crystal Palace meninggalkan mereka satu poin di Arsenal dengan empat pertandingan tersisa. Sedangkan United memiliki 11 hari ekstra untuk mempersiapkan pertandingan ini. Moyes telah cukup mendapat hasil buruk musim ini, ia dan United pasti sudah belajar banyak sejauh ini.   (dex)     [gambar] => http://www.panditfootball.com/wp-content/uploads/2014/04/Fellaini0_2_2755657b.jpg [tanggal] => 19 Apr 2014 [counter] => 1.674 [penulis] => PanditFootball [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/PanditFootball [penulis_desc] => Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis sepakbola, baik Indonesia maupun dunia. Analisis yang dilakukan meliputi analisis pertandingan, taktik dan strategi, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya. Keragaman latar belakang dan disiplin ilmu para analis memungkinkan PFI untuk juga mengamati aspek kultur, sosial, ekonomi dan politik dari sepakbola. Akun twitter: @panditfootball contact: redaksi@panditfootball.com [penulis_initial] => PND [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita ) [1] => Array ( [artikel_id] => 5886 [slug] => https://panditfootball.com/berita/5886/PFB/140419/infografis-perebutan-juara-liga-inggris-20132014-3 [judul] => [Infografis] Perebutan Juara Liga Inggris 2013/2014 [isi] => Perebutan gelar juara Liga Inggris musim ini memasuki tahap yang paling menentukan. Dengan persaingan antara tiga klub yakni Liverpool, Manchester City, dan Chelsea. Liverpool sedang berada di atas angin setelah berhasil mengalahkan City, dengan skor tipis 3-2. Jika berhasil memenangkan semua sisa pertandingan, The Reds akan memperoleh total 89 poin. Raihan yang sama diperoleh City ketika menjuarai Liga Inggris 2011/2012. Lalu bagaimana tim - tim papan atas bersaing merebut gelar sebagai juara Liga Inggris 2013/2014. Simak infografisnya berikut:  

Halaman 1 dari 3

Next

perebutan juara-01

Halaman 1 dari 3

Next

[poll id="7"]

[gambar] => http://www.panditfootball.com/wp-content/uploads/2014/04/Tropi-EPL.jpg [tanggal] => 19 Apr 2014 [counter] => 2.951 [penulis] => PanditFootball [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/PanditFootball [penulis_desc] => Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis sepakbola, baik Indonesia maupun dunia. Analisis yang dilakukan meliputi analisis pertandingan, taktik dan strategi, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya. Keragaman latar belakang dan disiplin ilmu para analis memungkinkan PFI untuk juga mengamati aspek kultur, sosial, ekonomi dan politik dari sepakbola. Akun twitter: @panditfootball contact: redaksi@panditfootball.com [penulis_initial] => PND [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita ) ) [prev_post] => Array ( [artikel_id] => 212178 [slug] => https://panditfootball.com/article/show/berita/212178/PFB/181106/dipecat-di-hari-ulang-tahun [judul] => Dipecat di Hari Ulang Tahun [isi] =>

Setiap orang akan berharap mendapatkan sesuatu yang spesial di hari ulang tahunnya—entah dari keluarga maupun kerabat. Bayangan akan sesuatu yang indah tersebut berbanding terbalik dengan apa yang didapatkan oleh pelatih Empoli, Aurelio Andreazzoli. Kado ulang tahun ke-65 Andreazzoli, yang jatuh pada Senin (05/11), berupa pemecatan.

Empoli memecat Andreazzoli menyusul kekalahan telak 1-5 dari Napoli. Sepanjang musim 2018/19, Andreazzoli hanya sekali membawa Empoli menang.

Empoli mengumumkan bahwa nama Aurelio Andreazzoli telah dipecat dari posisinya sebagai Pelatih tim utama bersama dengan para staff-nya, Giacomo Lazzini dan Andrea Aliboni.

"Untuk Andreazzoli, tokoh utama dalam perjalanan indah musim lalu yang membantu kami untuk kembali ke kasta tertinggi liga. Kami mengirimkan ucapan terima kasih yang sepenuh hati untuk jasamu,” tulis Empoli lewat pernyataan resmi. “Pada saat yang sama, Empoli juga berharap pelatih dan stafnya mendapat keberuntungan terbaik untuk masa depan olahraga dan profesional mereka.”

Kemenangan pertama dan terakhir Andrezolli musim ini terjadi di laga pembuka Serie A. Saat itu Empoli bertemu Cagliari di kandang sendiri, Stadio Stadio Carlo Castellani. Empoli menang dengan skor 2-0 berkat gol yang dicetak Rade Krunic (14’) dan Francesco Caputo (51’). Setelah itu, hasil minor selalu didapat Azzurri.

Sekarang Empoli sedang berada di zona degradasi bersama Chievo dan Frosinone. Empoli hanya berhasil mengumpulkan enam poin dari 11 pertandingan yang telah dijalani. Namun wajar saja jika musim ini Empoli sudah mengoleksi tujuh kekalahan. Tiga kekalahan terakhir mereka didapat dari pertandingan menghadapi klub kuat, yaitu Juventus, AS Roma, dan Napoli.

Keraguan sempat menimpa Andreazzoli di awal penunjukannya sebagai pelatih Empoli. Maklum, meski sempat menangani AS Roma sebagai karteker menggantikan Zdenek Zeman, dirinya tidak pernah memegang tim secara utuh sebelumnya. Akan tetapi, keraguan itu berhasil dijawabnya.

Musim lalu. Saat Empoli promosi ke Serie A, mereka berhasil menjadi tim dengan status paling produktif lewat 83 gol dan penyerangnya, Caputo, mejadi pencetak gol terbanyak dengan 26 gol. Selain itu di posisi kedua pencetak gol terbanyak juga ada nama penyerang muda Alfredo Donnarumma dengan 23 golnya.

Hubungan Empoli dan Andreazzolli hanya bertahan selama 11 bulan. Andreazzoli ditunjuk sebagai pelatih pada Desember 2017 menggantikan Vicenzo Viviani yang dipecat akibat menelan enam kekalahan dan satu imbang dalam tujuh laga. Tempat Andrezolli kabarnya akan digantikan oleh Guiseppe Ianchini.

Empoli menjadi klub ketiga di Serie A yang memecat pelatihnya menyusul Genoa dan Chievo Verona yang sudah melakukannya terlebih dahulu.

Andrezzoli memulai karier kepelatihannya pada tahun 1989, d imana Pietrasanta menjadi klub pertama yang dia tangani. Tetapi kariernya bersama Pietrasanta hanya bertahan selama satu tahun. Tahun 1991, dirinya kembali ditunjuk sebagai pelatih, kali ini tawaran datang dari US Castelnuovo dan lagi-lagi hanya bertahan satu tahun.

Setelah itu dirinya lebih sering berpindah-pindah klub mulai dari Massase sampai Alessandria. Dirinya lebih akrab dengan AS Roma. Andreazzoli memulai perjalanannya bersama AS Roma dari tahun 2005 sampai tahun 2016. Sudah berbagai macam jabatan pernah dia pegang di Roma, mulai dari pelatih teknik sampai asisten pelatih. 

 

[mag/pik]

[gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Serie%20A/Pandit%20Sharing%20(Recover)/AurelioAndreazzoli.jpg [tanggal] => 06 Nov 2018 [counter] => 2.367 [penulis] => redaksi [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/redaksi [penulis_desc] => contact: redaksi[at]panditfootball.com [penulis_initial] => RDK [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita ) [next_post] => Array ( [artikel_id] => 212180 [slug] => https://panditfootball.com/article/show/berita/212180/PFB/181106/santiago-solari-menjadi-del-bosque-atau-lopez-caro [judul] => Santiago Solari: Menjadi Del Bosque atau Lopez Caro? [isi] =>

Real Madrid akan melawat ke Republik Ceko untuk melawan FC Viktoria Plzen pada gameweek empat Liga Champions 2018/19 di Doosan Arena, Kamis (8/11) dini hari WIB. Kepala Pelatih Sementara Real Madrid, Santiago Solari, ingin debutnya di Liga Champions berhias kemenangan.

Solari telah menangani Madrid dalam dua pertandingan sejak diangkat menjadi karteker menggantikan Julen Lopetegui. Pertandingan pertamanya adalah melawan UD Melilla di leg pertama putaran 32 besar Copa del Rey 2018/19, 1 November 2018. Madrid menang 4-0 pada pertandingan yang digelar di Estadio Municipal Alvarez Claro tersebut.

Untuk pertandingan keduanya, Solari menangani Madrid di pertandingan melawan Real Valladolid pada pekan ke-11 La Liga 2018/19, Sabtu (3/11). Madrid menang dua gol tanpa balas dan putuslah rangkaian hasil negatif Madrid.

Madrid musim ini sudah sekali menghadapi Plzen, pada pekan ketiga fase grup, saat masih ditangani Lopetegui. Bertindak sebagai tuan rumah, Madrid menang 2-1. Solari berambisi memenangi pertandingan kedua Madrid melawan Plzen, yang juga menjadi pertandingan pertamanya di Liga Champions.

Madrid sudah cukup sering memecat pelatih di tengah kompetisi, sehingga tidak sedikit sosok yang menjalani pertandingan pertama di Liga Champions sebagai Kepala Pelatih Madrid di tengah-tengah berjalannya musim.

Dari banyak kepala pelatih Madrid yang menangani tim di tengah musim, hanya Ramon Lopez Caro yang kalah dalam pertandingan Liga Champions pertama sebagai Kepala Pelatih Madrid. Madrid-nya Lopez Caro kalah 1-2 dari Olympiakos.

Berbeda dengan Lopez Caro, Arsenio Iglesias (1995/96) menang atas Juventus di 16 besar. John Toshack (1998/99) menang atas Dynamo Kyiv di perempat final. Pada musim 1999/2000, Vicente del Bosque menjalani pertandingan Liga Champions pertamanya sebagai Kepala Pelatih Madrid juga melawan Dynamo Kyiv, di Fase Grup Kedua—Madrid-nya Del Bosque menang 2-1. Mariano Garcia Remon membawa Madrid menang 4-2 atas Roma di musim 2004/05. Di musim yang sama Wanderlei Luxemburgo menggantikan Garcia Remon dan membawa Madrid menang atas Juventus di 16 besar.

Santiago Solari akan menorehkan rekor positif tiga kemenangan dalam tiga pertandingan jika menang atas Plzen. Akankah dia menjadi Lopez Caro yang kalah pada percobaan pertama, ataukah menjadi Del Bosque yang menang dan pada akhirnya membawa Madrid menjuarai Liga Champions?

 

[mag/pik]

[gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Champions%20dan%20Europa/SolariUCL.jpg [tanggal] => 06 Nov 2018 [counter] => 4.739 [penulis] => redaksi [penulis_foto] => https://panditfootball.com/assets/images/logo/Logo-transparent.png [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/redaksi [penulis_desc] => contact: redaksi[at]panditfootball.com [penulis_initial] => RDK [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita ) [categories] => Array ( [0] => Array ( [kategori_id] => 18 [kategori_name] => Editorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/editorial [status] => 1 [counter] => 203 ) [1] => Array ( [kategori_id] => 4969 [kategori_name] => Advetorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/advetorial [status] => 1 [counter] => 46 ) [2] => Array ( [kategori_id] => 6729 [kategori_name] => tentang [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/tentang [status] => 1 [counter] => 0 ) [3] => Array ( [kategori_id] => 334 [kategori_name] => Sains [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/sains-bola [status] => 1 [counter] => 183 ) [4] => Array ( [kategori_id] => 454 [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing [status] => 1 [counter] => 613 ) [5] => Array ( [kategori_id] => 6719 [kategori_name] => Terbaru [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/terbaru [status] => 1 [counter] => 0 ) [6] => Array ( [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita [status] => 1 [counter] => 3271 ) [7] => Array ( [kategori_id] => 151 [kategori_name] => Fantasy Premier League [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/fpl-football-culture [status] => 1 [counter] => 930 ) [8] => Array ( [kategori_id] => 1385 [kategori_name] => Jadwal Siaran Televisi [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/jadwal-siaran-televisi [status] => 1 [counter] => 2 ) [9] => Array ( [kategori_id] => 3 [kategori_name] => Analisis [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/analisa-pertandingan [status] => 1 [counter] => 1270 ) [10] => Array ( [kategori_id] => 5 [kategori_name] => Football Culture [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/football-culture [status] => 1 [counter] => 31 ) [11] => Array ( [kategori_id] => 2049 [kategori_name] => Nasional [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/nasional [status] => 1 [counter] => 87 ) [12] => Array ( [kategori_id] => 392 [kategori_name] => Cerita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/cerita [status] => 1 [counter] => 3163 ) ) [populer_tag] => Array ( [0] => stdClass Object ( [tag_id] => 20 [tag_name] => EPL [tag_slug] => epl [status_tag] => 0 [hitung] => 1279 ) [1] => stdClass Object ( [tag_id] => 7021 [tag_name] => Indonesia [tag_slug] => indonesia [status_tag] => 2 [hitung] => 867 ) [2] => stdClass Object ( [tag_id] => 6143 [tag_name] => Manchester United [tag_slug] => manchester-united [status_tag] => 0 [hitung] => 639 ) [3] => stdClass Object ( [tag_id] => 6502 [tag_name] => Liga Champions Eropa [tag_slug] => liga-champions-eropa [status_tag] => 0 [hitung] => 495 ) [4] => stdClass Object ( [tag_id] => 63 [tag_name] => Chelsea [tag_slug] => chelsea [status_tag] => [hitung] => 479 ) [5] => stdClass Object ( [tag_id] => 42 [tag_name] => Arsenal [tag_slug] => arsenal [status_tag] => [hitung] => 474 ) ) [populer_sidebar] => Array ( [0] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/taktik/215443/PFB/240317/sekarang-thiago-motta-tidak-akan-diejek-lagi [judul] => Sekarang, Thiago Motta Tidak Akan Diejek Lagi [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/2022/FI%20BOLOGNSA.jpeg [tanggal] => 17 Mar 2024 [counter] => 7.470 ) [1] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/analisa-pertandingan/215427/PFB/240117/indonesia-vs-irak-mengapa-wasit-tidak-menganulir-gol-kedua-irak [judul] => Indonesia vs Irak : Mengapa Wasit Tidak Menganulir Gol Kedua Irak [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FPL%202023-2024/WhatsApp%20Image%202024-01-16%20at%2010.26.01%20PM.jpeg [tanggal] => 17 Jan 2024 [counter] => 5.399 ) [2] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/analisa-pertandingan/215442/PFB/240302/siapa-bisa-hentikan-inter-di-serie-a [judul] => Siapa Bisa Hentikan Inter di Serie A? [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/2022/Italia/FI%20-%20Dominasi%20Inter.jpeg [tanggal] => 02 Mar 2024 [counter] => 4.889 ) [3] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/cerita/215428/PFB/240117/eritrea-dan-kisah-pemain-yang-kabur-dari-negaranya [judul] => Eritrea dan Kisah Pemain yang Kabur dari Negaranya  [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/Afrika/FI%20ERITREA.jpeg [tanggal] => 17 Jan 2024 [counter] => 1.911 ) ) [terbaru_sidebar] => Array ( [0] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215481/PFB/240923/ [judul] => Penunjuk Jalan Menuju Panah Hijau di FPL [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20PENUNJUK%20JALAN.png [tanggal] => 23 Sep 2024 [counter] => 277 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) [1] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215487/PFB/240918/ [judul] => Simulasi Pemain Timnas Jadi Aset FPL [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20SIMULASI%20PEMAIN%20TIMNAS%20JADI%20ASET%20FPL.png [tanggal] => 18 Sep 2024 [counter] => 208 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) [2] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215482/PFB/240912/ [judul] => Kupas Misteri Naik Turun Harga Aset di FPL [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20HARGA%20ASET.png [tanggal] => 12 Sep 2024 [counter] => 389 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) [3] => Array ( [slug] => https://panditfootball.com/pandit-sharing/215480/PFB/240912/ [judul] => Dilema Kepemilikan Erling Haaland: Madu atau Racun? [gambar] => https://panditfootball.com/images/large/FI%20-%20PANDIT%20SHARING%20FPL/PS%20-%20HAALAND%20MADU%20ATAU%20RACUN.png [tanggal] => 12 Sep 2024 [counter] => 618 [penulis] => panditsharing [penulis_foto] => https://panditfootball.com/images/attach/panditsharingsmall.jpg [penulis_slug] => https://panditfootball.com/profil/panditsharing [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing ) ) [categories_with_count] => Array ( [0] => Array ( [kategori_id] => 18 [kategori_name] => Editorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/editorial [status] => 1 [counter] => 203 ) [1] => Array ( [kategori_id] => 4969 [kategori_name] => Advetorial [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/advetorial [status] => 1 [counter] => 46 ) [2] => Array ( [kategori_id] => 6729 [kategori_name] => tentang [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/tentang [status] => 1 [counter] => 0 ) [3] => Array ( [kategori_id] => 334 [kategori_name] => Sains [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/sains-bola [status] => 1 [counter] => 183 ) [4] => Array ( [kategori_id] => 454 [kategori_name] => PanditSharing [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/pandit-sharing [status] => 1 [counter] => 613 ) [5] => Array ( [kategori_id] => 6719 [kategori_name] => Terbaru [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/terbaru [status] => 1 [counter] => 0 ) [6] => Array ( [kategori_id] => 599 [kategori_name] => Berita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/berita [status] => 1 [counter] => 3271 ) [7] => Array ( [kategori_id] => 151 [kategori_name] => Fantasy Premier League [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/fpl-football-culture [status] => 1 [counter] => 930 ) [8] => Array ( [kategori_id] => 1385 [kategori_name] => Jadwal Siaran Televisi [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/jadwal-siaran-televisi [status] => 1 [counter] => 2 ) [9] => Array ( [kategori_id] => 3 [kategori_name] => Analisis [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/analisa-pertandingan [status] => 1 [counter] => 1270 ) [10] => Array ( [kategori_id] => 5 [kategori_name] => Football Culture [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/football-culture [status] => 1 [counter] => 31 ) [11] => Array ( [kategori_id] => 2049 [kategori_name] => Nasional [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/nasional [status] => 1 [counter] => 87 ) [12] => Array ( [kategori_id] => 392 [kategori_name] => Cerita [kategori_slug] => https://panditfootball.com/kategori/cerita [status] => 1 [counter] => 3163 ) ) [meta_title] => Kala Man United Menang Telak di Turin [meta_desc] => Manchester United akan bertandang ke Allianz Stadium, markas Juventus, Kamis (8/11) dini hari WIB. United memiliki kenangan manis kala bertandang ke Turin. Lima belas tahun silam mereka membungkam... [meta_keyword] => Juventus,Manchester United,Liga Champions 200203 [meta_image] => https://panditfootball.com/images/large/Champions%20dan%20Europa/Juve03United.jpg [meta_url] => https://panditfootball.com/article/show/berita/212179/PFB/181106/assets/images/logo/liga-champions-200203 [js_custom_page] => [socmed_facebook] => [socmed_instagram] => Array ( [id_option] => 26 [name_option] => socmed_instagram [value_option] => https://www.instagram.com/panditfootball/ [desc_option] => @panditfootball ) [socmed_youtube] => Array ( [id_option] => 25 [name_option] => socmed_youtube [value_option] => https://www.youtube.com/@pandit.football [desc_option] => @pandit.football ) [socmed_twitter] => Array ( [id_option] => 24 [name_option] => socmed_twitter [value_option] => https://x.com/panditfootball [desc_option] => @panditfootball ) ) 1
PANDIT FOOTBALL INDONESIA

Kala Man United Menang Telak di Turin

Kala Man United Menang Telak di Turin
Font size:

Manchester United akan bertandang ke Allianz Stadium, markas Juventus, Kamis (8/11) dini hari WIB. United memiliki kenangan manis kala bertandang ke Turin. Lima belas tahun silam mereka membungkam tuan rumah tiga gol tanpa balas di pertandingan Grup D Fase Grup Kedua Liga Champions 2002/03, 25 Februari 2003. Pada pertemuan pertama, di Old Trafford enam hari sebelumnya, United menang 2-1.

Pada pertandingan tersebut United masih ditangani manajer terbaik mereka, Sir Alex Ferguson. United juga masih diperkuat generasi emas mereka, para pemain Class of `92 seperti David Beckham, Ryan Giggs, Gary dan Phil Neville, Nicky Butt, serta Paul Scholes.

Marcelo Lippi, Kepala Pelatih Juventus, sangat berambisi mengalahkan United karena timnya membutuhkan tiga poin untuk lolos ke perempat final.

Manchester United, yang bertindak sebagai tim tamu, mencetak gol pembuka di menit ke-15. Giggs, yang masuk menggantikan Diego Forlan di menit ketujuh, memanfaatkan dengan baik umpan Juan Sebastian Veron. Dengan dingin pemain sayap berkebangsaan Wales tersebut menceploskan bola ke gawang Gianluigi Buffon.

Tertinggal satu gol membuat tim tuan rumah berambisi membalas untuk mencetak gol. Dimotori gelandang terbaik mereka, Pavel Nedved, Juventus berhasil membuat lini belakang United bekerja ekstra, akan tetapi penampilan apik Rio Ferdinand membuat frustrasi para penyerang Juventus. Ferdinand kala itu menjalani musim pertamanya setelah ditransfer United dari Leeds United dengan nilai transfer 46 juta euro dan menyandang status pemain termahal United.

Alih-alih mencetak gol, Juventus malah kecolongan gol lewat aksi menawan Giggs. Giggs mencetak gol setelah berhasil memotong umpan tidak sempurna dari Antonio Conte di tengah lapangan. Giggs berlari ke gawang Juve setelah mengecoh Ciro Fererra dan Paolo Montero. Giggs dengan tenang menendang bola dengan kaki kanannya ke gawang Juve, Buffon kala itu tidak berkutik seolah mati gaya oleh sepakan Giggs yang tidak begitu keras. Babak pertama berakhir dengan skor 2-0.

Pada babak kedua Juventus mengganti dua pemain sekaligus: Igor Tudor menggantikan Conte dan Marcelo Salas menggantikan Marco Di Vaio. Akan tetapi taktik penggantian Marcelo Lippi tidak berjalan dengan baik. Meskipun Juventus menguasai pertandingan, Setan Merah bermain rapi dalam bertahan, seolah tidak mau kebobolan gol di tanah Turin.

United pada pertandingan tersebut hanya mengandalkan serangan balik setelah unggul dua gol. Juve yang keasyikan menyerang malah kemasukan lagi lewat Ruud Van Nistelrooy di menit ke-60, setelah umpan silang Garry Neville ke kotak penalti membuat Igor Tudor melakukan kesalahan fatal, dia salah mengantisipasi umpan dari Garry Neville, Tudor bermaksud untuk memberikan bolanya ke Buffon akan tetapi bola tersebut menggenai tiang gawang dan mengarah ke Van Nistelrooy yang berdiri bebas. Penyerang Belanda itu pun dengan mudah mengubah skor menjadi 3-0.

Kedudukan bertahan hingga Markus Merk, wasit asal Jerman, meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Meski kalah, Juventus berhak lolos ke babak berikutnya sebagai runner-up. Mengumpulkan 7 poin, Juve hanya unggul selisih gol dari Basel dan Deportivo La Coruna yang sama mengumpulkan 7 poin. Di akhir kompetisi Juve berhasil menjadi runner up setelah kalah adu penalti dari tim dari Italia lainnya, AC Milan, pada laga pamungkas yang digelar di Old Trafford.

Kini Manchester United kembali ke Turin, tapi bukan ke Olimpico Turin (ralat: Delle Alpi) yang mempunyai kenangan manis kala 15 tahun lalu, melainkan ke Allianz Stadium, kandang baru Juventus. Manchester United sedang tidak dalam performa terbaik seperti dulu kala mereka datang ke Italia. Sebaliknya Juventus sedang berada dalam performa terbaik mereka, Juve pun menang pada lawatannya ke Old Trafford di pekan ketiga, lewat gol tunggal Paulo Dybala.

Dipecat di Hari Ulang Tahun
Artikel sebelumnya Dipecat di Hari Ulang Tahun
Santiago Solari: Menjadi Del Bosque atau Lopez Caro?
Artikel selanjutnya Santiago Solari: Menjadi Del Bosque atau Lopez Caro?
Artikel Terkait