Skandal Pengaturan Skor Menghantui Piala Dunia 2014

Skandal Pengaturan Skor Menghantui Piala Dunia 2014
Font size:

Piala Dunia memang tinggal menghitung hari. Tapi ironisnya, semakin dekat dengan dengan pembukaan Piala Dunia, Brasil justru terus dirundung masalah. Setelah terus menerus, dan masih,  mendapat kecaman dari rakyatnya, kini Brasil dihantui oleh masalah pengaturan skor pada pertandingan Piala Dunia.

Declan Hill seorang kolumnis harian New York Times menemukan adanya resiko terjadinya pengaturan skor dengan melibatkan wasit yang akan menjadi bagian dari Piala Dunia nanti. Hasil dari temuannya tersebut menunjukkan bagaimana sebuah sindikat bandar judi menentukan hasil akhir pada sebuah pertandingan. Dalam tulisan tersebut Declan Hill mengutip hasil investigasi dari majalah The Times yang berbasis London, yang menginvestigasi skandal pengaturan skor yang terjadi pada Piala Dunia 2010. Laporan tersebut mewawancarai beberapa ofisial pertandingan, wasit, dan beberapa ahli tentang perjudian di Afsel, Malaysia, Inggris, Finlandia dan Singapura. Laporan itu juga menyelidiki ratusan transkrip wawancara, email, daftar wasit FIFA selama pertandingan dan dokumen rahasia lainnya. Laporan setebal 44 halaman ini kemudian diselidiki oleh tim investigasi FIFA . Hasil dari penyelidikan tersebut menunjukkan adanya indikasi pengaturan skor pada pertandingan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Tim investigasi FIFA itu beranggapan, sedikitnya 5 dari 15 pertandingan dicurigai terjadi match fixing. Tapi tim penyidik FIFA tak menemukan adanya keterkaitan kasus ini dengan panitia penyelenggara. Meskipun begitu FIFA terus mengembangkan kasus ini untuk mendapatkan fakta-fakta lain. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, FIFA menyimpulkan bahwa banyak tim peserta Piala Dunia Brasil beresiko terlibat pengaturan skor. Karena dari hasil penyidikan, sumber awal terjadinya pengaturan skor adalah tim yang memiliki masalah finansial, kekacauan administrasi dan campur tangan politik. Pengaturan Skor Pada Piala Dunia 2010 Pada 29 April 2010, kantor federasi sepakbola Afsel menerima sebuah surat yang berisi penawaran penyediaan wasit untuk pertandingan Piala Dunia 2010, termasuk biaya perjalanan dan akomodasi selama kompetisi itu bergulir. Surat tersebut ditandatangani Wilson Raj Perumal yang merupakan CEO Football 4U International yang berbasis di Singapura. Tawaran tersebut terdengar aneh bagi Steve Goddard, Ketua Komite Wasit Afrika Selatan. Karena berdasarkan aturan FIFA, regulasi terkait wasit hanya dilakukan oleh federasi sepakbola, bukan ‘pihak luar’ seperti Football 4U. Beberapa hari setelah menerima surat tersebut, seseorang bernama Mohammad mendatangi kantor federasi dan menawarkan uang suap sebesar $3.500. Mohammad mengaku telah mendapatkan kesepakatan atas tawaran ini. Goddard tentu menolaknya dan mempertanyakan pernyataan tersebut. Ternyata tanpa sepengetahuan Goddard, pejabat eksekutif Afsel telah menyetujui perjanjian tersebut. Dua kontrak telah disetujui Leslie Sedibe, Ketua Eksekutif Federasi Sepakbola Afsel.  Kontrak tersebut menyatakan Football 4U mendapatkan ijin menunjuk lima wasit untuk pertandingan persahabatan Afsel. Ketika FIFA memintai keterangannya, Sedibe mengakui hal tersebut. Akan tetapi Sedibe merasa tertipu oleh pihak Football 4U yang mengaku bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bekerja sama dengan FIFA. Sepakbola menjadi daya tarik tersendiri bagi bandar judi untuk melakukan pengaturan skor. Hasil dari keuntungannya terbilang berskala besar dan sangat berkembang khususnya di Asia. Pasar taruhan di Asia dikabarkan memiliki keuntungan ratusan miliar dolar per tahun. Pengaturan skor dalam sepakbola jelas menjadi lahan bisnis yang menggiurkan bagi bandar judi. Karena dalam sepakbola, banyak pihak yang bisa terlibat dalam skandal ini, seperti wasit, pemain, bahkan ofisial tim. Dan jika mereka melakukan perannya dengan baik, maka pertandingan hasil match fixing akan sangat sulit untuk terdeteksi. Semoga FIFA bisa dengan segera mengusut tuntas dan menyelesaikan kasus ini. Agar pertandingan sepakbola yang kita saksikan hanya menyajikan pertarungan dua tim dalam meraih kemenangan, bukan sebuah olahraga dengan skenario rekaan semata. foto: blogs.qub.ac.uk   [ar]
On this day 1961, Meski Menang dari Persema, PSM Tetap Gagal Jadi Juara
Artikel sebelumnya On this day 1961, Meski Menang dari Persema, PSM Tetap Gagal Jadi Juara
[Infografis] 10 Pemain yang Gagal Tampil di Piala Dunia Karena Cedera
Artikel selanjutnya [Infografis] 10 Pemain yang Gagal Tampil di Piala Dunia Karena Cedera
Artikel Terkait