5 Cerita Kekalahan Memalukan yang Dialami MU

5 Cerita Kekalahan Memalukan yang Dialami MU
Font size:

Manchester United kembali mengalami kekalahan memalukan setelah takluk dari MK Dons pada pertandingan babak kedua Capital One Cup. Tidak tanggung-tanggung, tim dari kasta ketiga Liga Inggris ini menghajar United empat gol tanpa balas. Striker muda yang dipinjam dari Arsenal, Benik Afobe, serta pemain pinjaman lainnya, William Grigg, masing-masing  mencetak dua gol ke gawang United.

Kekalahan ini tentu mencoreng nama baik tim yang sudah mengkoleksi 20 gelar Liga Inggris ini. Setelah melewati musim yang buruk di bawah asuhan David Moyes musim lalu, pergantian pelatih menjadi Louis Van Gaal ternyata belum menunjukan tanda-tanda kebangkitan MU. Dari tiga laga yang sudah dijalani Van Gaal, belum satu pun kemenangan yang diraih. Benar, MU memang tidak menurunkan skuat utamanya seperti Rooney, Persie, Valencia atau Fletcher. Tapi nama-nama yang diturunkan Van Gaal, macam De Gea atau Wellbeck atau Hernandez, jelas jauh lebih mentereng ketimbang Benik Afobe atau William Grigg. Kalah tipis mungkin masih bisa diberi sedikit permakluman, tapi kalah 0-4? Harian The Telegraph, Inggris, bahkan menurunkan halaman muka berjudul "Shaming the Shirt" berikut wajah van Gaal terpampang lebar dengan ekspresi menyedihkan. Kekalahan dari MK Dons ini tentu bukan satu-satunya kekalahan yang memalukan bagi United. Berikut kumpulan kekalahan-kekalahan memalukan yang pernah dialami United. Kekalahan memalukan di sini bukan soal skor yang besar semata, tapi juga menilik konteks di mana pertandingan itu digelar. Kalah 1-4 dari Liverpool musim 2008/2009 tidak kami masukkan dalam daftar cerita ini karena. Kendati itu juga memalukan, setidaknya toh United mengakhiri musim dengan sempurna yaitu menggondol gelar juara, sekaligus menyamarai raihan gelar juara liga Liverpool yaitu 18 kali juara -- suatu pembalasan tak langsung tapi rasanya cukup manis. Jadi kami pilihkan kekalahan-kekalahan dengan konteks ceritanya, agar pembaca bisa mempertimbangkan kenapa kami menyebutnya sebagai "kakalahan memalukan".   Manchester United 0 vs 1 Leeds United [2 Januari 2010] Leeds United merupakan salah satu rival terbesar Manchester United selain Manchester City dan Liverpool. Meski dalam 10 tahun terakhir ini Leeds United harus terpuruk ke Divisi Championship, namun pertandingan Leeds melawan MU akan selalu menghadirkan tensi tinggi dari kedua kubu. Maka menjadi bencana besar ketika MU harus merasakan kekalahan dari Leeds United di kandang sendiri. Ada kisah soal perang saudara yang terjadi pada tahun 1400an. Perang ini antara Lanchasire dan Yorkshire yang memperebutkan takhta kerajaan Inggris. Lancashire adalah wilayah tempat Manchester United berada sedangkan Yorkshire adalah tempat Leeds United berada. Perang ini kemudian diberi nama War of Roses, akibat kedua wilayah sama-sama menggunakan bunga Mawar sebagai lambang. Lancashire menggunakan lambang mawar merah sedangkan Yorkshire menggunakan lambang mawar putih. Hal ini pula lah yang membuat MU menggunakan baju berwarna merah dan Leeds berwarna putih. MU yang hadir sebagai juara bertahan Liga Inggris tampil penuh percaya diri menghadapi tim yang terseok-seok di Divisi Championship. Namun kepercayaan diri MU langsung luntur setelah Jermaine Beckford berhasil mencetak gol pada awal pertandingan. Gol ini menjadi satu-satunya gol pada pertandingan tersebut, dan sudah cukup untuk membuat MU tersingkir dari Piala FA. Kekalahan dari Leeds United ini menjadi semakin memalukan karena ini menjadi pertama kalinya MU tersingkir dari tim yang tidak berasal dari Premierleague pada masa Alex Ferguson. Dan mengingat yang mencatatkan sejarah adalah sang rival abadi, tentu tidak ada suporter MU yang senang akan hal ini. Southend 1 vs 0 Manchester United  [7 November 2006] Kalah dari tim Championship di Piala Liga mungkin bukan hal yang terjadi sekali dua kali. Meski tangguh di Premier League, beberapa kali MU juga sempat terpeleset ketika menghadapi tim-tim dari kasta kedua. Namun lain cerita jika kekalahan tersebut terjadi ketika MU sedang merayakan 20 tahun Sir Alex Ferguson melatih Manchester United. Pelatih yang memberikan segudang prestasi bagi MU tersebut memang sudah selayaknya diberikan penghargaan yang setimpal. Pihak Manchester United akhirnya memutuskan untuk merayakan moment ini pada tanggal 7 November 2006 dan bertepatan dengan pertandingan Piala Liga melawan klub Divisi Championship, Southend United. Tidak diduga, hari yang bersejarah bagi Manchester United dan Alex Ferguson ini ternyata berujung memalukan setelah MU takluk 1-0. Kiper Southend United, Darryl Flahavan menjadi aktor yang membuat Ferguson frustasi di hari besarnya tersebut. Berkali-kali serangan MU dimentahkannya. Justru striker Southend United, Freddy Eastwood, yang ketika itu berhasil mencatatkan namanya di papan skor dan membuat Southend unggul 1-0. Pertandingan ini menjadi semakin memalukan karena ternyata MU menurunkan hampir semua skuad utamanya. Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, Darren Fletcher, serta bek Gabriel Heinze masuk ke dalam susunan pemain. Namun ternyata, mereka gagal membuat Ferguson tersenyum di hari perayaan 20 tahun karirnya di MU tersebut. Manchester United 1 vs 2 Manchester City [9 Februari 2008] Tragedi Munich tentu menyisakan duka yang dalam bagi Manchester United. Tragedi ini menyebabkan hampir seluruh pemain utama Manchester United ketika itu meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat terbang. Tragedi Munich adalah salah satu "berkah tersembunyi" karena berkat musibah itu, untuk pertama kalinya, United mendapatkan perhatian besar dari publik sepakbola dunia. Mengapa fans United juga tersebar di banyak wilayah Inggris, tak hanya Manchester, salah satunya berkat kisah memilukan Tragedi Munich ini. Setiap tahunnya, mengheningkan cipta selama satu menit akan dilakukan pada pertandingan MU yang berlangsung di sekitar tanggal 6 Februari. Begitu juga pada pertandingan melawan Manchester City yang berlangsung pada tanggal 9 Februari 2008 lalu. Ketika itu MU mengenang 50 tahun tragedi Munich. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada peringatan 50 tahun tragedi Munich ini para pemain Manchester United mengenakan seragam yang serupa dengan seragama para pemain MU di tahun 1958. Baju berwarna merah polos yang tidak memiliki embel-embel apapun selain nomor di punggung. Melalui izin khusus dari pihak Premier League, para pemain MU pun tidak mengenakan nomor punggung yang biasa mereka gunakan. Kesebelas pemain MU yang turun pada pertandingan itu mengenakan nomor punggung berurutan 1 sampai 11, seperti yang digunakan para pemain yang menjadi korban pada tragedi Munich. Namun kemudian, ketika sedang memperingati kejadian memilukan tersebut, MU harus menerima kenyataan bahwa mereka juga harus mencatatkan sejarah yang menyedihkan. Melawan klub tetangga yang sekaligus menjadi musuh bebuyutan mereka, MU harus takluk dengan skor 2-1. Manchester City yang ketika itu ditangani oleh Sven Goran Erikson membuka unggul dua gol lebih dulu melalui Darius Vassell dan Benjamin Mwaruwari. MU baru bisa memperkecil kekalahan setelah Michael Carrick mencetak gol pada masa injury time babak kedua. Manchester United 0 vs 3 York City [3 Oktober 1995] Kekalahan melawan MK Dons semalam ternyata bukan satu-satunya kekalahan MU dengan tim yang berada di kasta ketiga. Sekitar 19 tahun yang lalu, MU sempat kalah melawan tim dari Divisi 2 Liga Inggris (setara dengan divisi tempat MK Dons bermain sekarang), York City. Bahkan, kekalahan melawan York City lebih buruk dibandingkan dengan kekalahan melawan MK Dons karena berlangsung di Old Traffold. Dan tidak tanggung-tanggung, MU harus dipecundangi di depan suporternya hingga tiga gol tanpa balas. MU kemudian harus tersingkir dari ajang tersebut setelah mereka hanya berhasil menang 3-1 pada pertandingan leg kedua. Dua gol dari Paul Scholes dan satu gol dari Terry Cooke tidak cukup untuk membawa MU lolos setelah York City berhasil mencetak satu gol. Dengan kemenangan ini, York City menjadi tim dengan peringkat di Liga paling rendah yang bisa mengalahkan Manchester United. Pada musim 1995/1996 itu York City hanya mampu bertengger di peringkat 20 Divisi 2 atau satu tingkat di atas jurang degradasi ke Divisi 3.   Manchester United 1 vs 6 Manchester City [23 Oktober 2011] Satu kekalahan paling buruk United tentu saja saat digulung Manchester City 6-1 di Old Traffold. Sir Alex Ferguson sendiri mengakui bahwa pertandingan ini merupakan pertandingan dengan hasil terburuk dalam karirnya. “Ini merupakan kekalahan terburuk dalam karirku,” kata pelatih yang memberikan segudang trophy bagi MU tersebut. Dua gol dari Mario Balotelli dan dua gol dari Edin Dzeko dilengkapi oleh sepasang gol lainnya dari David Silva dan Sergio Aguero untuk membuat malu United di rumahnya sendiri. Kartu merah yang diterima Johny Evans semakin membuat permainan MU berantakan ketika itu. Hasil ini menjadi semakin buruk setelah pada akhir musim Manchester City keluar sebagai juara Liga Inggris. Satu gol dari Sergio Aguero pada detik-detik akhir pertandingan membuat senyum Alex Ferguson menghilang. Selebrasi yang dilakukan oleh sebagian besar pemain MU juga langsung berhenti setelah mereka mendengar kabar bahwa tim rivel mereka berhasil memenangkan pertandingan. Memang tidak ada yang lebih buruk selain dipermalukan oleh musuh bebuyutan di rumah sendiri. Apalagi hal tersebut membuat bencana yang terjadi di akhir musim saat City berhasil mempecundangi United dalam perebutan gelar lewat selisih gol di laga terakhir dan detik terakhir. Kekalahan telak, dengan marjin yang telak, memuluskan langkah City mempecundangi United di akhir musim berkat selisih gol.
Momen-momen Rekor Transfer Liga Inggris
Artikel sebelumnya Momen-momen Rekor Transfer Liga Inggris
Prediksi Pertandingan Arsenal vs Besiktas
Artikel selanjutnya Prediksi Pertandingan Arsenal vs Besiktas
Artikel Terkait