Para Pencetak Gol ke Mantan Klub

Para Pencetak Gol ke Mantan Klub
Font size:

Frank Lampard mencetak gol penyama kedudukan melawan mantan klubnya semalam, Chelsea. Gol tersebut membuat Manchester City mengakhiri pertandingan kandangnya dengan skor 1-1.

Lampard dilepas oleh Chelsea akhir musim lalu meskipun ia sudah bermain dengan seragam The Blues selama 13 tahun dan berhasil mencetak 211 gol. Golnya tersebut adalah gol penting yang membuat City bisa bernapas lagi setelah mereka harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-66 saat Pablo Zabaleta menerima kartu kuning ke dua. Setelah mencetak gol, ia terlihat emosional, menundukkan kepalanya, dan tidak melakukan perayaan gol. "Saya tidak bisa berkata apa-apa, saya tidak mengira saya akan mencetak gol seperti itu," kata Lampard. "Saya menjadi berada di posisi yang serba tidak enak." Meskipun sekarang ia bermain untuk City, fans Chelsea menyanyikan nama Lampard sepanjang pertandingan untuk memuji salah satu legenda klub London tersebut yang dipinjamkan dari klub Major League Soccer (MLS), New York City FC. Gol Lampard semalam adalah salah satu "gol dari mantan" yang menyakitkan hati. Meskipun ia tidak melakukan selebrasi, sebuah gol tetaplah menjadi sebuah gol, apalagi jika gol tersebut membuat tim lawan gagal membawa pulang kemenangan yang sudah di depan mata. Namun, ternyata gol Lampard tersebut bukanlah satu-satunya "gol dari mantan" yang menyakitkan hati. Ada beberapa kasus serupa yang pernah terjadi di masa lalu. Berikut kami akan bahas enam pemain yang mencetak gol penting ke gawang mantan klubnya. Robin van Persie melawan Arsenal (Manchester United 2-1 Arsenal, 3 November 2012) Sejak kepindahannya ke Manchester United dua musim yang lalu, striker Belanda berlabel harga 25 juta pounds ini sudah menjadi mesin gol untuk United. Pertemuan pertama Van Persie dengan mantan klubnya terjadi pada tanggal 3 November 2012. Saat itu, striker Belanda ini hanya butuh waktu tiga menit untuk menghukum tim mantannya tersebut. Clrearance yang buruk dari seorang bek arsenal membuat Van Persie dengan mudah memasukan bola ke gawang Arsenal. Tidak ada selebrasi dari Van Persie pada gol ini. Dia hanya mengangkat tangan tanda tidak ingin merayakannya. Begitu juga pada pertemuan kedua Van Persie dengan Arsenal. Pertandingan kedua ini berlangsung di Stadion Emirates kandang Arsenal. MU yang tertinggal akibat gol Theo Walcott di awal pertandingan mendapatkan hadiah tendangan penalti dari wasit. Van Persie yang mendapatkan kepercayaan untuk mengeksekusi berhasil menyamakan kedudukan. Pada gol ini pun Van Persie tidak melakukan selebrasi terhadap golnya. Namun semua berubah satu musim setelahnya. Satu tahun ternyata cukup untuk Van Persie melupakan klub yang telah membesarkan namanya tersebut. Pada pertemuan ketika yang berlangsung pada tanggal 10 Novemvber 2013 di Old Traffold, Van Persie kembali mencetak gol ke gawang Arsenal. Kondisi yang berbeda 180 derajat pun terjadi. Van Persi merayakan  gol nya dengan ekspresi yang luar biasa. Dia berlari ke arah Wayne Rooney yang memberikan assist, dan merayakan golnya bersama teman-teman lain. Mario Götze melawan Dortmund (Borussia Dortmund 0-3 Bayern Munich, 22 April 2013) Dortmund tidak berdaya untuk menghalangi kepindahan Götze ke Bayern Munich musim lalu. Kepindahan ini juga membuat Götze melipatgandakan gajinya menjadi tujuh juta euro per musim. Akibat kabar-kabar ini, tersebar gosip bahwa uang adalah motivasi utama Götze meninggalkan Dortmund. Tidak heran kenapa banyak fans Dortmund yang kemudian menjadi antipati kepada Götze. Lalu pada April tahun lalu, hadirlah salah satu pertandingan terbesar di Bundesilga ketika Dortmund harus menerima kedatangan dari Bayern. Götze pulang kampung! Götze menghantui mantan timnya tersebut setelah ia masuk pada babak ke dua untuk membuka keran gol Bayern. Bayern sendiri kemudian berhasil menambah dua gol lagi untuk melengkapi kemenangan 3-0 mereka. Götze yang mencetak gol ke tiang jauh gawang Roman Weidenfeller tidak melakukan perayaan gol meskipun fans tuan rumah selalu menyorakinya sebelum dan sepanjang ia bermain.   Selanjutnya: Adebayor, Batistuta, Denis Law, Bambang Pamungkas Emmanuel Adebayor melawan Arsenal (Manchester City 4-2 Arsenal, 12 September 2009) Emmanuel Adebayor tahu betul cara membuat jengkel mantan timnya. Pada Bulan September 2009, City menjamu Arsenal di Etihad Stadium. Ia merasa gol sundulannya yang luar biasa belum cukup untuk membuat Arsenal menyesal. Striker asal Togo ini kemudian berlari sepanjang sisi lapangan hanya untuk menghampiri tribun fans Arsenal dan merayakan gol dengan penuh keangkuhan.   Adebayor v Arsenal goal celebration by Foxy81 Gabriel Batistuta melawan Fiorentina (AS Roma 1-0 Fiorentina, 27 November 2000) Batistuta dikenal dengan permainannya yang penuh tenaga. Tendangan kencangnya seringkali menjadi sumber bencana bagi lawan. Tubuhnya yang besar dengan kecepatannya yang tidak buruk, membuat Batistuta akan sangat sulit untuk dihadang oleh lawan. Namun siapa sangka dibalik sosoknya yang sangat kuat ini Batistuta memiliki hati yang lembut. Batitstuta membela Fiorentina selama 8 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, Fiorentina sempat terdegradasi ke Serie B pada tahun 1993. Hal ini tidak membuat Batistuta pindah ke klub lain. Padahal dengan 16 gol yang dicetaknya pada musim tersebut, mudah saja bagi Batistuta untuk pindah ke klub besar jika dia mau. Batistuta akhirnya mencetak 168 gol untuk Fiorentina, sebelum dia menerima tawaran AS Roma pada tahun 2000. Dan hari yang berat itu pun tiba. AS Roma harus berhadapan dengan Fiorentima di Stadion Olimpico. Skor masih 0-0 hingga pertandingan tidak menyisakan pertandingan tinggal menyisakan beberapa menit. Namun satu tendangan voli Batistuta akhirnya mengubah papan skor. Tendangan andalan yang 8 tahun sebelumnya menjadi mesin gol bagi Fiorentina, kini justru menjadi penyebab kekalahan Fiorentina. Francesco Toldo yang berada di bawang mistar gawang sama sekali tidak bisa membendung tendangan keras mantan rekan setimnya tersebut. Batistuta yang baru saja menjadi penyebab kekalahan klub yang dicintainya, tidak bisa membendung air matanya.  Batistuta hanya bisa tertunduk sebelum akhinya meneteskan air mata setelah mencetak gol yang sangat spektakuler tersebut. Rasa cintanya kepada Fiorentina masih sangat dalam meski dia sudah bereragam AS Roma.   Denis Law melawan Manchester United (Manchester United 0-1 Manchester City, 27 April 1974) Denis Law adalah seorang legenda Manchester United. Ia juga menjadi semakin "melegenda"  ketika ia berhasil mencetak salah satu gol yang paling menimbulkan perdebatan sepanjang sejarah Liga Inggris. Law kembali ke Old Trafford bersama Manchester City pada pertandingan terakhir di musim 1973-74. Dengan briliannya ia mencetak gol penentu kemenangan dengan sebuah backheel yang juga membuat mantan timnya tersebut terdegradasi ke divisi dua. Meskipun ia tidak mau merayakan golnya tersebut, gol ini menjadi momen yang ikonik untuknya. Dalam wawancara yang dilakukan oleh Daily Mail pada tahun 2000, Dennis Law mengatakan bahwa dia sangat tidak senang ketika itu. Dia tidak pernah mengharapkan hal tersebut terjadi. Dan Sulit baginya untuk melupakan kenangan buruk tersebut. Bambang Pamungkas melawan Persija Jakarta (PBR 2-2 Persija, 17 Februari 2014 dan Persija 1-1 PBR, 14 Agustus 2014) Bambang Pamungkas dan Persija jakarta memang sudah memiliki ikatan yang luar biasa. Pemain yang akrab disapa bepe ini membela Persija sejak tahun 2000-2005. Dua tahun Bepe pindah ke klub Malaysia, Selangor FC sebelum kembali mengenakan seragam oranye tahun 2007 hingga 2012. Bepe sempat memilih untuk vakum dari sepakbola dan tidak menerima tawaran dari klub manapun selama satu tahun. Namun akirnya, pada tahun 2013 penyerang andalan tim nasional di  tahun 2000an ini menerima tawaran Pelita Bandung Raya. Tidak diduga, penampilan Bepe yang masih tetap cemerlang di usianya yang sudah memasuki 34 tahun bersama Pelita Bandung Raya, justru menjadi penyebab gagalnya Persija untuk lolos ke delapan besar. Bepe berhasil mencetak gol ke gawang Persija saat bermain kandang maupun tandang. Dua gol dicetak saat Pelita Bandung Raya menjamu Perija, serta satu gol saat bermain di Jakarta. Saat pertemuan pertama, rasa canggung terlihat dari Bepe setelah mencetak gol ke mantan klubnya tersebut. Bepe hanya berjalan sambil menunduk tanpa banyak eksresi setelah melepaskan tendangan ke gawang Persija. Pada gol kedua, Bepe tetap tidak merayakan gol yang dicetaknya. Namun kali ini dia lebih terlihat bersemangan menyambut ucapan selamat dari teman-temannya. Saat pertemuan kedua di Jakarta, Bepe tetap tidak mau merayakan golnya ke gawang Persija. Setelah melepaskan satu sundulan keras ke gawang Andritany, Bepe hanya menjatuhkan badannya ke tanah dalam posisi tengkurap. Dia hanya dia ketika kawan-kawannya datang menghampiri dan memberikan selamat. Bepe kemudian hanya terbangun dan mengangkat jarinya ke langit tanda rasa terimakasihnya kepada tuhan.
Ledek MU, Balotelli Kembali Mendapat Rasisme
Artikel sebelumnya Ledek MU, Balotelli Kembali Mendapat Rasisme
Setruman dari Fans Newcastle untuk Alan Perdew
Artikel selanjutnya Setruman dari Fans Newcastle untuk Alan Perdew
Artikel Terkait