Font size:
Son Heung-min baru menginjak 23 tahun pada 8 Juli mendatang. Namun, ia telah sukses membuat perhatian penggemar Bundesliga khususnya, tertuju padanya. Tiga gol yang ia cetak ke gawang Wolfsburg, membuat Bayer Leverkusen mampu menyamakan kedudukan setelah tertinggal 0-3. Pertandingan pun kembali panas.
Di Leverkusen, Heung-min lebih sering menempati pos sayap kiri. Meskipun begitu, catatan golnya terbilang mentereng. Ia sudah mencetak delapan gol dan dua assist. Catatan golnya tersebut merupakan yang kedua terbanyak setelah Karim Bellarabi yang juga menempati pos sayap kanan. Sistem permainan di Leverkusen terbilang efektif. Gelandang serang dan penyerang bertugas membuat dan menyelesaikan peluang. Ini terlihat dari capaian gol dan assist yang didominasi oleh gelandang serang dan penyerang. Ini yang membuat karir Heung-min bersama Leverkusen terbilang mulus. Di level profesional, selain Leverkusen, Heung-min hanya memperkuat Hamburger SV sebagai kesebelasan pertamanya. Di HSV, ia mencatatkan rekor sebagai pencetak gol termuda di kesebelasan tersebut pada 30 Oktober 2010. Heung-min pun digadang-gadang akan menjadi “The Next Cha Bum Kun”, terlebih setelah ia hijrah ke Leverkusen, yang merupakan kesebelasan terakhir yang dibela Bum-kun. Kepindahannya ke Leverkusen pun diiringi dengan nilai transfer terbesar dalam sejarah mereka: 10 juta euro! Di awal karirnya bersama Leverkusen, ia mencetak total 12 gol dari 43 pertandingan. Pada musim ini, ia sudah melalui apa yang dicapainya pada tahun lalu. Dari 29 pertandingan, ia sudah mencetak 14 gol. Wajar bila pelatih kesebelasan negara (sangara) Korea Selatan asal Jerman, Uli Stielike menyiapkan tempat khusus di sayap kiri untuk Heung-min pada Piala Asia 2015. Pada ajang tersebut, ia mencetak tiga gol, termasuk satu gol penyama pada injury time babak kedua pada partai final. [caption id="" align="alignnone" width="650"]![](http://resources1.news.com.au/images/2015/01/25/1227196/397865-5c4b269e-a459-11e4-b42c-a987c708228b.jpg)