Font size:
Mohun Bagan berhasil merebut I-League, divisi teratas dalam piramida kompetisi sepakbola India. Mohun berhasil memenangkan gelar perdana di I-League usai bermain imbang 1-1 melawan juara bertahan, Bengaluru FC, di Stadion Kanteerva, hari Minggu lalu.
Tiga menit menjelang pertandingan bubar, Bello Razaq, pemain berdarah Nigeria, tampil sebagai pahlawan dengan mencectak gol penyeimbang. Raihan satu angka sudah cukup mengunci gelar juara I-League. Jika menghitung era National Football League, format lama kompetisi sepakbola India, Mohun berarti sudah meraih empat gelar juara di level tertinggi sepakbola India. Ada hal menarik terkait pemain berdarah Nigeria, Bello Razaq. Pada musim 2001-2002, gol penentu gelar juara untuk Bagan juga diciptakan pemain berdarah Nigeria, yaitu Abdul Saliu. Kala itu ia mencetak gol tunggal di pertandingan melawan Churchill Brother. Sebagai catatan, kala itu, Churchill merupakan rival terdekat Bagan untuk merebut gelar juara. Dan Bagan juga harus bersaing dengan rivalnya di pekan terakhir kompetisi liga -- sebagaimana terjadi di musin ini yang menghgaruskan mereka bersaing dengan Bengaluru FC. Kisah Mohun Bagan bukanlah kesebelasan kemarin sore seperti Bengaluru. Bagan didirikan 15 Agustus 1889 oleh sejumlah anak lokal. Bagan didirikan dengan tujuan menumbuhkan minat penduduk Kolkata terhadap sepakbola. Ketika itu Hindustan dikuasai sepenuhnya oleh Inggris dan Kolkata (yang terletak di kawasan Bengal) dijadikan ibukota pemerintahan Inggris di sana. Wilayah Bengal kini terpecah dua, Bengal Barat (West Bengal), yang mayoritas diduduki dihuni orang Bengali beragama Hindu yang berada di negara India, sedangkan Bengal Timur (East Bengal) kini menjadi negara Bangladesh, yang mayoritas penduduknya adalah orang-orang Bengali beragama Islam. Namun, akibat tekanan hebat dari penduduk Bengal, Bengal kembali dapat disatukan pada 1911. Penyatuan wilayah Bengal kala itu sangat terkait dengan sepakbola, tepatnya terkait erat dengan sebuah kesebelasan. Siapa lagi kalau bukan Mohun Bagan. Mohun Bagan mulai memainkan perannya yang bukan sekadar sebuah kesebelasan pada 1905. Bagan pelan tapi pasti menjadi wakil dari suatu identitas nasional, khususnya kesadaran nasionalisme India di kalangan orang-orang Bengali. Staf kesebelasan dan para pemain kesebelasan Mohun Bagan begitu gigih mengangkat identitas orang India di Bengal. Prestasi mereka pun begitu banyak, seperti kesuksesan di tingkat domestik. Mereka pun menjadi simboli bagi orang-orang Bengali bahwa mereka bisa berdiri di kaki sendiri tanpa bantuan Inggris. Titik bersejarah itu terjadi pada 1911. Kesebelasan Mohun Bagan maju ke final IFA Shield. Mereka bertemu sebuah kesebelasan bernama East Yorkshire Regiment yang merupakan kesebelasan militer Inggris. Para pemain Mohun Bagan yang hanya bertelanjang kaki, hanya memakai kemeja buruk dan celana pendek, berhasil mengalahkan kesebelasan East Yorkshire Regiment dengan skor 2-1. [caption id="attachment_179066" align="aligncenter" width="800"]